header permata pengalamanku

Kereta Api Indonesia: Dulu, Kini dan Masa Mendatang

18 komentar
Stasiun Poncol tampak depan (Sumber: dokumen pribadi)
"Enak ya ternyata, keretanya. Rasanya seperti kereta bisnis," komentar kakakku setibanya di rumah kami setelah turun di Stasiun Poncol.
"Lha, memang kamu terakhir naik kereta ekonomi kapan?" tanyaku.
"Nggak pernah. Hehehe.. Aku selalu naik kereta bisnis waktu zaman kuliah dulu," jawab kakakku.
Dulu, ngeri... sekali membayangkan naik kereta ekonomi. Panas, sesak, bau, ramai, ruwet... 
Namun sekarang, pemandangan mengerikan semacam itu sudah tidak perlu kita alami lagi lho, saat naik kereta. Karena sejak tahun 2009, PT. KAI melakukan inovasi besar-besaran dalam menyediakan fasilitas dan menerapkan peraturannya demi keamanan dan kenyamanan bersama. 
Aku sih, baru berkesempatan merasakannya mulai tahun 2015. Walaupun agak terlambat, namun aku bersyukur sekali karena semua perubahan ini telah berhasil menjadikan kereta api sebagai salah satu moda transportasi favorit keluarga kami. Memangnya kenyamanan apa saja yang sudah aku rasakan selama menggunakan kereta api ini?

Layanan Tiket

Pemesanan Tiket Mudah

Tiket kereta api dapat dipesan sejak 3 bulan alias 90 hari sebelum jadwal keberangkatan, lho. Pembeliannya pun bisa dilakukan secara langsung di loket stasiun, agen tiket, minimarket, Contact Center 121 maupun secara online melalui web dan aplikasi. Untuk pembayarannya, kita bisa memilih beberapa metoda. Bisa secara tunai, transfer melalui bank atau kartu debit/kredit.
Mesin Cetak Tiket Mandiri dan Petugas (Sumber: dokumen pribadi)

Cetak Tiket Mandiri

Jika kita membeli tiket selain di loket stasiun, kita akan mendapatkan bukti transaksi yang berisi kode pemesanan, data diri dan data perjalanan. Nanti, mulai 12 jam sampai dengan 10 menit menjelang jadwal keberangkatan, kita akan menukarkan bukti pembayaran ini pada mesin Check In. Dapat deh tiketnya, tanpa harus antre terlalu lama.

Pendataan Penumpang yang Jelas

Sebelum masuk peron, tiket kita akan diperiksa dulu oleh petugas. Setiap penumpang dewasa wajib menunjukkan kartu identitas resmi. Sedangkan penumpang di bawah umur menggunakan Kartu Keluarga. Sehingga setiap penumpang memiliki tiket dan jelas identitasnya.

Fasilitas Stasiun

Peta Jalur Kereta Api Jawa (Sumber: dokumen pribadi)



Soal penampilan, seluruh stasiun terus berbenah diri. Lebih nyaman, bersih, tertib dan dilengkapi berbagai fasilitas. Seperti yang terlihat di Stasiun Poncol ini. Berbagai papan informasi dipajang di sana-sini. Info tentang jalur kereta, jadwal berangkat juga obyek wisata yang ada di sekitar stasiun.
Di Poncol juga terdapat Loko Cafe yang menyediakan aneka makanan dan minuman praktis dengan harga terjangkau. Selain di Semarang, Loko Cafe juga telah hadir di beberapa stasiun di kota Bandung, Jakarta, Jogja, Purworejo dan Surabaya.
Untuk menambah kenyamanan, Stasiun Poncol juga menyediakan Area Merokok sehingga tidak mengganggu orang-orang yang tidak merokok dan sensitif terhadap efeknya seperti ibu hamil, anak-anak, penderita asma dll. Selain itu, Stasiun Poncol juga dilengkapi dengan fasilitas musola dan bersuci yang cukup luas, lho.
Musala Stasiun Poncol (Sumber: dokumen pribadi)
Tempat Wudlu (Sumber: dokumen pribadi)

Bahkan beberapa stasiun di kota besar sudah berubah wajah menjadi semegah bandara. Dilengkapi dengan sistem parkir otomatis, eskalator, elevator, berbagai tempat makan, ATM, supermarket, minimarket, butik. toilet, musola, tempat selfie juga lounge dan hotel!

Juara 2 Lomba Foto 150 Tahun Perkeretaapian Indonesia (Sumber: instagram.com/keretaapikita)

Fasilitas Kereta Api

Petugas Kereta Api dalam seragamnya (Sumber: instagram.com/keretaapikita)
Semua yang aku ceritakan di sini berdasarkan pengalamanku naik kereta ekonomi, ya. Karena selama ini memang aku selalu memilih kelas ekonomi saat naik kereta api untuk menempuh jarak menengah dan jauh. Bukan apa-apa. Selain harganya paling murah, fasilitasnya pun menurutku sudah sangat memadai.

Petugas

Yang pertama, dari sisi petugasnya sendiri. Mereka tampak elegan dalam balutan seragam a la pilot dan pramugari. Rata-rata para petugas di atas kereta api bekerja dengan  profesional. Sangat ramah pada penumpang, sigap dalam menjalankan tugasnya masing-masing dan bisa tegas pada penumpang atau siapa pun yang melanggar peraturan di dalam kereta api.

Rasa Aman dan Nyaman

Kereta Ekonomi (Sumber: instagram.com/keretaapikita)
Profesionalitas para petugas ini memberikan rasa aman dan nyaman bagi penumpang. Karena tidak ada lagi pedagang asongan, pengemis atau pengamen yang bersliweran di dalam gerbong kereta. Petugas kebersihan juga rutin membersihkan koridor dan toilet serta memunguti sampah sesuai jadwal. Demikian juga jika ada penumpang yang bersikeras tetap merokok di dalam kereta, petugas tidak segan mengeluarkan penumpang tersebut di stasiun terdekat berikutnya. Itu adalah beberapa contoh kinerja petugas kereta yang sering saya temui.
Tidak boleh merokok di dalam kereta? Iya. Karena sekarang kereta kelas ekonomi pun dilengkapi AC. Inilah fasilitas pelengkap rasa nyaman yang dijanjikan PT. KAI untuk semua kalangan. Jika hari mulai malam, petugas akan berinisiatif mengganti suhu AC agar setara dengan suhu kamar saja, sehingga penumpang tidak sampai kedinginan.
Selain AC, keberadaan stop kontak di setiap pasangan kursi sangat membantu aktivitas penumpang yang rata-rata memiliki telepon genggam dan butuh untuk ditambah energinya ketika baterai sudah mulai lemah.
Soal tempat duduk juga cukup nyaman, kok. Aku malah lebih suka kursi yang berdempetan begitu dibandingkan kursi satu-satu karena bisa untuk anak-anak tidur sambil agak meluruskan kakinya. Jika dibutuhkan, bantal dan selimut pun bisa disewa.

Restorasi

Layanan Restorasi Kereta (Sumber: dokumen pribadi)
Senang sekali dengan fasilitas yang satu ini. Karena kami adalah keluarga tukang lapar. Hehehe... Di sini, semua menunya layak dimakan dan diminum. Tidak ada lagi cerita seperti tempo dulu di mana nasi bungkus yang dijajakan penjual asongan itu ternyata hangatnya karena dijemur di atas gerbong kereta. Harganya pun sama saja dengan jika kita membelinya di mal.
Apa lagi kini ada terobosan baru di mana kita bisa memesan dulu untuk makanan saat di perjalanan. Ini tentu memudahkan kedua belah pihak, ya. Bagian restorasi kereta bisa lebih bagus manajemen dapurnya, penumpang pun tidak perlu kawatir kehabisan menu yang disukai. Karena kami pernah mengalaminya, sih.
Sebenarnya murni bukan kesalahan pihak kereta, kok. Lha memang kita sudah 3x memesan nasi goreng untuk 6 orang. Wajar saja kalau persediaannya akhirnya habis. Sampai sempat menunggu nasi matang dulu. Sudahlah nasi matang itu kita babat tuntas juga, ternyata masih ada yang merasa kurang. Jadi deh, kami menunggu setengah jam berikutnya, waktunya mi instan bisa mulai dipesan. Kikikik...

Segenggam Saran untuk Mengembangkan Kualitas Layanan PT. KAI

Ya, secara umum, aku sudah cukup puas dengan berbagai fasilitas dan layanan yang disediakan PT. KAI selama ini. Tapi tentu saja, untuk sebuah perusahaan yang selalu merasa tertantang dalam mengembangkan bisnisnya sehingga mampu memberikan pengalaman yang luar biasa kepada para pelanggannya, aku akan menyumbangkan beberapa ide untuk PT. KAI agar dapat ditindaklanjuti demi meningkatkan kualitasnya.

Jadwal Kedatangan

Jadwal Kereta (Sumber: dokumen pribadi)
Kalau soal jam keberangkatan, kereta api sekarang memang seringnya tepat waktu. Kalau pun ada keterlambatan, maka biasanya tidak terlalu banyak selisihnya, paling parah masih dalam hitungan belasan menit. Namun untuk jadwal kedatangan, sering aku mengecek adanya perbedaan jam yang cukup signifikan, sekitar 1-2 jam. Sebuah selisih waktu yang cukup membuat para penjemput penumpang atau keluarga yang menunggu di rumah merasa kawatir, lho.
Nah, mengingat kejadian semacam ini sudah cukup sering, ada baiknya PT. KAI mengadakan koreksi terhadap jadwal kedatangan. Karena sepertinya jadwal kedatangan kereta rata-rata terlambat dari jadwal, mungkin sebaiknya jadwal kedatangan yang dicantumkan dalam papan pengumuman, tiket dll juga diundur. Untuk memberi ruang bagi masinis agar memiliki cukup waktu dalam mengatasi beberapa kendala yang sering terjadi serta mendapatkan waktu yang cukup untuk beristirahat di tengah perjalanan panjang.
Dan tentu saja, jika ada indikasi kereta akan datang terlambat, sebaiknya diinformasikan di stasiun dan para penumpang agar semua mengetahui bahwa berbagai perubahan yang terjadi masih terpantau oleh pihak PT. KAI.

Tangga Turun Kereta

Pintu kereta tanpa tangga bantuan (Sumber: instagram.com/keretaapikita)
Hal ini baru saja dialami oleh keluargaku saat tiba di Stasiun Poncol kemarin. Tidak ada tangga untuk membantu para penumpang turun kereta. Padahal jelas cukup jauh jaraknya untuk bisa mencapai pijakan terdekat dari pintu kereta.
Kebanyakan penumpang akan turun dengan cara melompat. Kakakku yang kesulitan melompat, memilih untuk duduk terlebih dulu di tepian kemudian perlahan turun. Bagaimana dengan ibuku yang sudah lansia? Beliau tidak bisa melompat. Untuk duduk pun, Beliau akan mengalami kesulitan saat kembali berdiri. Akhirnya, Beliau menggantungkan kedua lengannya pada kedua orang di sisi kanan-kirinya dan digendong turun. Hohoho... Repot juga, ya. Dan sebenarnya sebuah kondisi yang cukup berbahaya.
Aku tahu bahwa stasiun-stasiun lain sudah memiliki tangga untuk membantu penumpang naik dan turun kereta. Namun, entahlah untuk Stasiun Poncol ini. Kadang, walau ada tangga pun, ternyata letaknya tidak pas di depan pintu dan tidak ada petugas yang segera membenarkan letaknya sehingga tetap tidak berfungsi. kalau saat naik, memang tangga lebih bisa disiapkan, ya.

Adzan dan Musala dalam Kereta

Kabin masinis (Sumber: instagram.com/keretaapikita)
Iya! Ini kita butuh sekali, lho. Baik bagi penumpang maupun para petugas yang sedang bekerja di atas kereta. Terutama untuk kereta dengan rute jarak jauh seperti yang biasa kutempuh, yaitu Jakarta-Surabaya. Karena rute sedemikian panjang harus ditempuh belasan jam meliputi beberapa waktu salat.
PT. KAI yang tentunya telah dilengkapi dengan berbagai piranti untuk mengenal lokasi dan waktu, tinggal mengintegrasikannya dengan jadwal salat di tiap daerah sehingga bisa menentukan kapan dan di mana pengumuman waktu salat bisa dilakukan. Lebih bagus lagi jika pemberitahuannya dalam bentuk adzan. 
Berikutnya, tentu saja dengan menyediakan tempat yang memadai untuk salat. Sebuah tempat yang cukup lega untuk beberapa orang salat berjamaah. Tempat yang tenang, tidak banyak orang lalu-lalang dan terjaga kebersihan serta kesuciannya. Dilengkapi pula dengan alat otomatis yang dapat menunjukkan kiblat saat itu. Mengingat posisi kereta yang berubah-ubah menghadap arah mata anginnya.

Ku tunggu gebrakan menakjubkanmu berikutnya, Kereta Apiku! Semoga itu tidak lama.




Related Posts

18 komentar

  1. Apa kabar mak Fe mak? Bunda sehat?
    Fotomu keren-keren... Aku belum nyobain kereta ekonomi.. Baru sekali naik kereta eksekutif. Perjalanan malam juga, subuhnya ya terpaksa duduk di tempat aja dan tayamum.
    Maaf, tadi aku ngebayangin mak Fe turun kereta ga pake tangga...

    BalasHapus
    Balasan
    1. alhamdulillah mbak Fe dan Bunda sehat.
      itu foto di stasiun yang jepret sebenarnya suamiku. bisa kege-eran beliau kalau baca komentarmu hehehe...
      mak z, jangan bayangkan mbak Fe turun kereta tanpa tangga. Sudahlah percaya saja, pokoknya jangan. hihihi...

      Hapus
  2. Wow keren, happy birthday PT KAI Ke-72 sukses selalu. Mba Farida lugas banget tulisannya... aku padamu.

    BalasHapus
  3. Sekarang kereta memang lebih bagus. Tapi syaa belum pernah lihat pelayanan restorasi seperti itu. Apa karena waktu tempuhnya kurang lama, ya? Hanya 2 jam saja

    BalasHapus
    Balasan
    1. o iya, bisa jadi kalau jarak pendek yang ditawarkan cuma snack ya... :)

      Hapus
  4. Waaahhh jadi kangen keretaan, mba. Dulu sebulan sekali PP Semarang - Jakarta naik kereta ekonomi hihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. berarti sekarang tinggalnya dekat dengan kerabat ya? alhamdulillah :)

      Hapus
  5. Fasilitas kereta api sekarang lebih lengkap. Pesan tiket juga lebih mudah. Syuka banget naik kereta api. Sayang kereta api Semarang-Kudus (rumah ort) udah ngga ada lagi, hiks.

    BalasHapus
    Balasan
    1. o iya, ga ada ke kudus ya? mungkin akan datang kesempatan lain untuk naik kereta :)

      Hapus
  6. Senangnya fasilitas Ka sekarang more better.namun ada pengalaman juga saat turun dari KA kadangkala kuatir banget "anjlok" krn tdk ada tangga utk turun.udah deh bayangan lutut nyeri dan kaki resiko keseleo jadi bumerang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. lha ya itu yang bahaya ya. sepertinya masih sangat butuh perhatian masalah itu karena berisiko juga sih. apalagi namanya kondisi penumpang kan macam2.

      Hapus
  7. Sekarang KAI makin kece. Aku sering naik ekonomi, murmer dan tetap ber AC

    BalasHapus
  8. Aku juga suka mbak naik kereta. Aplagi sekarang kereta ekonomi udah enak. Ga kayak dulu. Dulu aku pernah lho ngerasain di gerbong sebelahan sama ayam 😂😂

    BalasHapus
  9. Laaaaa itu keren amat fotonya!!!
    Trakhir kali naik kereta api pas bolos sekolah ke bandung ahahahhahakkkk jalan-jalan bentar abis itu pulang lagi... seru!! :D Enak naik kereta api. Gak pake macet. Macetnya cuma bentar ke stasiun naik gojek bisa nyelip-nyelip...

    BalasHapus

Posting Komentar