header permata pengalamanku

Tips Manajemen Rumah Agar Pekerjaan Beberes Lebih Mudah

16 komentar
Program One day One Post (ODOP) dari Blogger Muslimah Indonesia belum lagi berjalan separuhnya. Namun saya sudah ngos-ngosan aja ini menjalaninya. Hohoho... Sambil rehat dari postingan untuk mengikuti aneka blog karena sedang jenuh juga, aku mau memenuhi niatanku sendiri di sini ah, untuk menulis artikel mandiri dengan tema seputar perbaikan diri.
Memang apa kabar garapan ODOP-nya sampai sejauh ini? Sudah bolong 2 hari! Gitu mau sok-sokan nulis tips. Hihihi... Iya deh, aku memang masih kedodoran penampilannya dalam mengikuti tantangan ODOP bulan ini. Tapi sebenarnya, ini sudah perkembangan cukup besar lho, dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Karena melihat manajemen waktuku membaik, makanya aku memberanikan diri ikut ODOP ini. Ya, walaupun sudah ada lubang di minggu pertama. Bermodalkan manajemen waktu yang semakin teratur, semoga tetap bisa menyelesaikan tantangan ini hingga akhir bulan ya. Semangat!

Kalau dulu-dulu baca istilah ODOP sih, duh.. rasanya "Mimpi kali, ye?" Nggak kebayang gimana caranya bisa konsisten nulis satu artikel tiap hari. Apalagi kondisi sekarang dengan 5 anak, homeschooling, tanpa ART dan sedang hamil pula. Dududu...
Eit! Ternyata nggak bisa diitung matematis begitu lho. Yang punya banyak anak, bukan berarti lebih repot. Bisa jadi justru lebih terbantu karena ada banyak sumber daya manusia di rumah. Hehehe... Intinya ya memang harus bisa memanajemen waktu dengan baik.

Nah, selama ini, apa sih yang aku usahakan untuk bisa memperbaiki manajemen waktuku agar urusan domestik bisa beres dan ngeblog tetap lancar? Menurutku, intinya semua itu ada pada konsisten belajar dan melakukan. Semakin rutin kita melakukannya, akan semakin pandai kita menemukan cara untuk membuat semua urusan bisa dikerjakan dengan lebih efektif dan efisien. Jadi istilah "practice makes perfect" dan "pengalaman adalah guru yang paling berharga" itu sangat berlaku di sini.

Salah satu ketrampilan yang perlu dikuasai ibu-ibu agar pekerjaan rumahnya lebih sederhana adalah kemampuan memanajemen rumah. Jika pekerjaan beberes bisa dilakukan dengan lebih cepat, maka kita jadi punya lebih banyak waktu melakukan hal lain, termasuk menulis blog.

Tata Letak Perabotan

Tata letak perabotan ternyata berpengaruh sekali lho, terhadap kinerja kita dalam menjalankan tugas sehari-hari membereskan rumah. Aku merasakan sendiri ketika pindah rumah dan otomatis mengubah susunan letak barang-barang di rumah baru. Perabotan yang ditata rapi dan menepi sehingga menyisakan ruang kosong yang luas itu membuat kita lebih mudah membersihkan, menyapu dan mengepel lantai.

Pemilihan Perabotan


Pemilihan model perabotan yang praktis serta multifungsi pun sangat membantu menyederhanakan pekerjaan. Sejak awal menikah, aku cenderung membeli barang-barang yang fungsional, bukan dekoratif semata. Jadi, tidak ada tuh aneka pajangan indah, cantik dan lucu di rumahku walaupun sebenarnya aku mupeng sangat ingin memilikinya juga. Tapi demi alasan kepraktisan dan menghemat waktu untuk merawat dan membersihkannya, aku memilih untuk bersabar menunda membelinya sampai nanti kalau anak-anak sudah pada besar aja. Yang entah kapan itu waktunya. Lha wong setiap anak semakin besar, itu artinya adik mereka semakin banyak kok. Hihihi... 

Desain perabotan juga dipilih yang mudah dibereskan dengan bahan yang mudah dibersihkan tanpa perlu perawatan yang rumit. Apa lagi kalau multifungsi, wah idaman sekali itu. Jadinya jumlah perabotan di rumah tidak perlu bejibun untuk memenuhi berbagai keperluan. Kalau kalian pernah melihat bagaimana desain rumah kebanyakan keluarga metropolitan di Jepang, sangat menginspirasi untuk memiliki rumah dengan berbagai perabotan yang praktis digunakan dan saat dibereskan.

Peralatan Rumahtangga yang Praktis


Aneka peralatan rumahtangga yang meringankan pekerjaan juga sangat diperlukan. Hal ini perlu didukung dengan manajemen keuangan ya, untuk menyisihkan dana agar alat yang dibutuhkan satu per satu bisa terbeli.
Terasa sekali bedanya mencuci baju dengan tangan dibanding saat sudah memiliki mesin cuci. Apa lagi kulit tanganku sepertinya tipis sekali sehingga mudah perih dan terluka jika kontak dengan deterjen. Kalau sekadar merendam, menyikat, memeras dan membilas sih mungkin perihnya hanya seharian. Jadi 2 hari kemudian sudah bisa mencuci lagi. Namun kalau ada noda membandel yang harus dikucek, wih... lukanya bisa membutuhkan 3 hari sampai semingguan untuk sembuh. Benar-benar tidak praktis, ya.

Kategorisasi Barang

Mengelompokkan barang menurut jenisnya masing-masing akan memudahkan kita menyimpan dan mencari barang. Kita bisa belajar Metoda Konmari dalam menata barang agar hasilnya lebih rapi, terorganisir dan memakan tempat yang lebih sedikit. Sudah pernah baca atau dengan tentang Metoda Konmari? Coba saja browsing di Youtube. Banyak kok, tutorialnya untuk menata pakaian, dapur dan berbagai jenis barang lainnya. 

Wadah, Wadah dan Wadah

Ya, dibutuhkan banyak wadah untuk membuat rumah tampak lebih rapi dengan cara yang praktis. Aneka wadah penyimpanan bahan makanan maupun makanan siap saji yang kedap udara. Pilih juga yang stackable sehingga bisa disusun dengan rapi.
Juga berbagai wadah untuk menyimpan mainan dan berbagai printilan barang. Makanya aku cenderung memilih lemari bersekat dan berlaci banyak agar bisa digunakan untuk menyimpan aneka barang dan tetap terkategorisasi dengan baik.

Itulah sekelumit tips yang bisa kutuliskan untuk membantu kita meringankan tugas rumahtangga. Setiap ibu pasti juga punya banyak tips yang bisa dibagikan tentang manajemen rumah dan dapat ditambahkan untuk melengkapi artikel ini. Yuk, bagi caramu memanajemen rumah di bagian komentar supaya aku pun bisa makin pintar ^_^

Related Posts

16 komentar

  1. Wah aku jg udah bolong beberapa hari mbak ODOP bln okt.

    BalasHapus
  2. Makasih tipsnya mbak, manfaat banget nih buat aku yang kedodoran menej rumah sama waktu

    BalasHapus
  3. Rumahku kecil jadi gamoang beberesnya. Etapi dulu waktu rumah luas juga cepet bersih2nya. Kayaknya karena masih muda jadi aku dulu cepet banget bersih2. Nggak kayak sekarang, hihii

    BalasHapus
    Balasan
    1. wow, gitu ya? kalau feelingku sih karena emang sudah terbiasa beberes sebelum menikah. betul ngga? beda ma aku hihihi...

      Hapus
  4. Yanh palig sulit dari manajemen rumah buatku itu adalaaah menyortir dan menyimpan barang. Never ending gitu kayaknya.. *Salam kenal Mbaak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihi.. Iya ya? Ya itulah peran ketekunan melakukan terus menerus. Ntar makin lama makin rapi dan makin tahu ini sebaiknya dikelompokkan sama siapa dan disimpan dimana agar lbh gampang nyarinya 😍

      Hapus
  5. Waduh, manajemen waktuku juga masih tunggang langgang mba meskipun anakku cuma 2 :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihihi.. masih belajar juga. tapi paling ngga sudah ada progres lah. jadi ada yg bisa dishare :)

      Hapus
  6. Tipsnya oke nih mak. Organized banget! Aku soalnya suka acakadut asal-asalan suka-suka gue, gitu :))))

    salam kenal mak Farida ^ ^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ah, aku juga begitu. Gara2 pindah rumah aja nih jadinya sekalian ditata lagi biar lbh gampang beberes :)

      Hapus
  7. Plus langsung diberesin kalau habis pakai, enggak pakai nunda

    Ini kalau aku sih, Mb xixixi

    BalasHapus
  8. Untuk perabotan udah aku maksimalkan mak. Ada tempat khusus buku dna mainan anak yang gampang diambil dna gampang juga memsaukkannya lagi. Tapi tetap saja semua berserakan saat mereka memasukkannya 😣
    Dan hatus diberitahu sampai berkali-kali baru mereka merapikan. Pr-nya membuat mereka mau merapikan, kalau fasilitasnya sudah mendukung.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe iya. memang hrs diulang ulang pelajarannya

      Hapus

Posting Komentar