header permata pengalamanku

Berdamai dengan Masa Lalu, yang Pahit dan Manis

24 komentar
Setiap orang pasti punya masa lalu, baik yang pahit mau pun yang manis. Ada kalanya, masa lalu ini masih membayangi langkah-langkah kita di masa kini dan terasa makin mengganggu. Jika hal ini terjadi, ada baiknya kamu melakukan hal-hal berikut ini untuk berdamai dengan masa lalu.

Lepaskan Emosimu


Menangis. Maafkan. Lepaskan. Biarkan air mata membasahi kebahagiaanmu di masa depan. -Steve Maraboli

Satu kesalahan besar yang sering dilakukan banyak orang adalah mengabaikan emosi. Padahal, untuk bisa bergerak maju, yang perlu kamu lakukan adalah merasakan emosimu dan mencoba memahaminya terlebih dulu.

Jika masa lalu itu membuatmu sedih, menangislah hingga kamu tidak bisa menangis lagi dan merasa lega. Jika terasa ada yang mengganjal di dada, carilah tempat sepi dan berteriaklah sekencang-kencangnya. Tuliskan semua perasaanmu dalam kertas, lalu buang jauh-jauh.


Terima Masa Lalu Sebagai Bagian dari Hidup


Masa lalu adalah bagian dari hidup, sebagaimana masa kini dan masa depan. Terimalah masa lalu sebagai bagian dari proses hidup yang bisa jadi ke depannya akan membawa kebaikan. Setiap orang pasti punya masa lalu. Bercerminlah pada mereka yang bisa menerima kenyataan hidup..

Maafkan Diri Sendiri dan Masa Lalu


Berdamai dengan Masa Lalu

Sering kali masa lalu masih hadir menghantui kita karena kita merasa masih ada yang bisa diperbaiki dari masa lalu. Ada harapan kita melakukan atau mengalami hal yang berbeda agar bisa lebih bahagia saat ini. Padahal, kita tidak dapat mengubah apa pun yang sudah terjadi.

Yang bisa kita lakukan saat ini adalah memaafkan diri sendiri dan semua yang terlibat dalam masa lalu kita. Setiap orang bisa memiliki pemikiran, keinginan, prioritas, kemampuan dan situasi yang berbeda dengan kita. Cobalah mengerti dan menerima semuanya sebagai proses belajar bersama.

Baca juga: Memandang Rasa Sesal dengan Jernih.


Pahami Bahwa Masa Lalu Bukan Penentu


Sering kali, kita menganggap masa lalu yang buruk adalah akhir dari segalanya. Atau sebaliknya, masa indah yang telah berlalu membuat kita tidak bisa lagi menikmati hidup. Padahal, roda kehidupan ini berputar, Teman! Senang dan sedih adalah bagiannya yang terus datang silih berganti.


Syukuri Masa Lalumu


Berdamai dengan Masa Lalu

Dibanding melihat segala sesuatu dari kaca negatif, coba latih pikiranmu untuk melihatnya dari kacamata positif juga. Bersyukurlah jika masa lalu yang pahit itu kini telah terlewati. Sadarilah bahwa masa lalu yang pahitlah yang mendorong kita menjadi lebih baik saat ini.

Bersyukurlah pula, jika ada kenangan indah yang pernah kita rasakan di masa lampau, dan tetap optimis bahwa suatu saat nanti kita pun akan merasakan kebahagiaan dalam bentuk lain setelah merasakan kehilangan saat ini.



Jadikan Masa Lalu sebagai Pelajaran


Pengalaman yang kita dapat dari masa lalu bisa kita jadikan sebagai pelajaran untuk masa sekarang dan masa depan agar menjadi lebih baik lagi. Berubahlah demi masa depan. Ambil yang baik dari masa lalu untuk bekal menjalani hidup, dan perbaiki kesalahan yang silam agar tak terulang kembali.


Eksplorasi Kebahagiaanmu


Berdamai dengan Masa Lalu

Letakkan masa lalu hanya di belakang dan hiduplah untuk saat ini. Kenali lebih banyak tentang dirimu sendiri dan apa saja yang bisa membuatmu bahagia. Syukuri segala hal baik yang kamu terima saat ini. Jalani hobimu. Apa pun masalah yang membebanimu, kamu pantas untuk bahagia.

Related Posts

24 komentar

  1. Ini self-healing banget artikelnya.
    Makasiii Farida, really appreciate this :D
    Karena aku kerap terjebak dgn segala hal yg related dgn masa silam.
    --https(dot)bukanbocahbiasa.com--

    BalasHapus
  2. Bener banget. Masa lalu cukup sebagai rem kita di masa depan jika kita hendak melakukan kesalahan serupa. Manusia itu kan ga ada yg sempurna.

    BalasHapus
  3. Masa lalu? Duh sudah lupa... Kebetulan kalau aku sih, masa lalu tak perlu diingat lagi tapi jadikan acuan untuk kita tetap terus maju dengan apa yang kita anggap baik.

    BalasHapus
  4. Yaa Allah... Aku sering banget merasa seperti ini mbak

    Rasanya ingiiiiin ada harapan xvoba ya dulu aku tidak melakukan ini dan itu atau


    Seandainya saja aku
    mengalami hal yang berbeda agar bisa lebih bahagia saat ini.

    Memang kita tidak dapat mengubah apa pun yang sudah terjadi.bersyukur saja ya mbak

    BalasHapus
  5. Masa lalu akan selalu hadir dalam diri, tinggal bagaimana kita mengelolanya. Yuk, ahh hidup di masa sekarang, saat ini, kini..
    Semoga kita dijauhkan dari hal2 yang mengingatkan pada luka batun dimasa lalu ya.Amiin

    BalasHapus
  6. Benar banget Mbak Ida, harus menerima dulu masa silam dengan ikhlas, berusaha jadikan pelajaran dan move on ya..

    BalasHapus
  7. Penutup yang epic banget. "Kamu pantas bahagia"
    Ada pengalaman di masalalu yg kadang sering mencuat dan muncul sekarang mbak. Jadi merasa pengandai-andaiannya gitu misalkan hal itu kembali datang. Bawaannya bikin takut, dan sedih
    Terima kasih untuk postingan yg inspiratif ini, Mbak

    BalasHapus
  8. Kalau aku selalu berprinsip jadikan masa lalu sebagai pelajaran dan memaafkan semuanya hehehe karena ga mudah juga untuk bisa melupakan masa lalu hahaha

    BalasHapus
  9. Ada satu kejadian di masa lalu di mana saya belum bisa memaafkan diri ini sampai sekarang hehehehe

    BalasHapus
  10. Ini PR untuk berdamai dengan masa lalu diri sendiri karena kalau masih ada hal yang belum tuntas bakal terus terbawa dan berefek ke perilaku masa kini. Memang kudu let it goooo ... let it go ....

    BalasHapus
  11. Setuju banget di bagian terima masa lalu sebagai bagian dsri hidup. Itu ngena.. karena bener banget segimana kota membenci masa lalu tapi tetap masa lalu itu menjadi bagian dr hidup kita

    BalasHapus
  12. Memang sulit yah berdamai dgn masa lalu, tp klu gk bisa brrti gk bsa move on dong yah, tlisan ini inspiratif banget

    BalasHapus
  13. Masa lalu adalah guru bagi masa kini dan masa depan adalah harapan masa kini yang lebih baik lagi.

    Terkadang kita senang merutuki masa lalu ya mbak, padahal banyak kebaikan di masa lalu. Asal mau berdamai dengan masa lalu.

    BalasHapus
  14. Self healing memang perlu. Saya bersyukur atas masa lalu saya yang berwarna. Ada suka dan duka. Ada perih dan senang juga bahagia. Sehingga menempa diri makin kuat.

    BalasHapus
  15. Bener banget. Masa lalu cukup sebagai pelajaran ya. Tak perlu disesali yang sudah lewat. Lekas move on.

    BalasHapus
  16. Menyesal itu cukup sekali saat kejadian, begitu waktu berlalu siap menghadapi hari baru. Itu sih aku mbak, mencoba untuk berdamai dengan masa lalu.

    BalasHapus
  17. terima kasih sudah diingatkan mba, tapi aku yah belum move on, kalo ingat itu bawannya mau ngegas aja, mungkin aku memang belum melupaknnya, sebab sakit banget , jahat yang mereka lakukan

    BalasHapus
  18. Terima kasih mbak nasihatnya. Aku jg lagi berjuang supaya memaafkan diriku di masa lalu. Semoga secepatnya bisa bener2 ikhlas melepas yg lalu2 dan bisa berjalan lurus ke depan tanpa liat2 ke belakang lagi...

    BalasHapus
  19. masa lalu sebelumnya bikin aku jadi minder, gak percaya diri, dan menutup diri, setelah bisa menerima semuanya dengan ikhlas beneran ikhlas akhirnya secara perlahan bisa lebih menerima diri dan sayang sama diri sendiri

    BalasHapus
  20. Suka malu kalau ingat masa lalu.
    Berasa banget banuak alpha nya.

    Blajar memaafkan diri yaa...menerima kalau "Saya hanyalah manusia biasa..."

    BalasHapus
  21. yang utama ialah memaafkan diri sendiri barulah ke orang lain. namanya manusia pasti ada alpa. asal ada kemauan berubah lebih baik, lupakan yg telah berlalu

    BalasHapus
  22. Syukuri segala hal baik dan nikmati hidup ini. Apa pun masalah yang membebani, kita semua pantas bahagia!
    Setuju sekali sayaaa

    BalasHapus
  23. Di usia yang ke-36 ini, berdamai dengan diri sendiri adalah cara terbaik mensyukuri hidup. Alhamdulillah banget sudah menempatkan diri di fase yang sekarang.

    BalasHapus
  24. Saya pernah mengenal seseorang yang tidak bisa memaafkan masa lalu dan akhirnya sekarang stroke. Benar sekali jika kita harus berusaha memaafkan dan mensyukurinya. Duh pelajaran banget nih mbak. Terima kasih remindernya

    BalasHapus

Posting Komentar