header permata pengalamanku

Menyesap Koka Cheese Tea di Loffle Pop Up Dessert

26 komentar

Akhirnya, aku berkesempatan juga mampir ke sini. Tahu, nggak? (Enggaakk...) Sejak pertama pindah ke Semarang dan melihat gerainya yang berlokasi di Jalan Tirto Agung nomor 50 Tembalang itu, aku tuh pingiin... banget mampir.


Maklum, aku ini kan penggemar makanan manis. Jadi kalau melihat ada restoran khusus hidangan pencuci mulut begini, ya aku mengiler jaya, dong. Diam-diam, aku jadi makin penasaran dari hari ke hari.

Namun apalah daya, jika aku mengingat tempatnya yang tampak cukup minimalis di sana. Lha anakku saja 6 orang. Begitu datang, bisa-bisa langsung jadi sesaklah ruangan di situ. Mana setiap kali melewatinya selalu ramai. Siang ramai, malam apa lagi.

Kala Loffle Kembali Menggoda dengan Koka Cheese Tea

Belakangan, nama Loffle terngiang lagi di kepalaku. Gara-garanya, tanpa sengaja aku melihat foto di akun IG temanku yang baru menikmati hidangan di Loffle. Bukan hanya satu orang. Namun ada beberapa kontakku yang memajang aneka menu makanan dan minuman sajian khas Loffle.

Dan kalau aku perhatikan tempatnya, sepertinya tidak sama dengan yang biasa aku lihat, nih. Ternyata benar saja. Saat aku menyimak caption foto-foto yang bertebaran, memang beberapa di antaranya bukan berada di Loffle yang di Tembalang, melainkan yang di daerah Semarang bawah. Tepatnya di Peleburan.

Wah, rupanya gerainya tidak cuma satu, ya? Kupikir kalau gerainya kecil berarti belum berkembang. Ternyata, itu pikiran yang salah besar, Kawan! 

Aku pun mulai kepo mencari akun Instagram Loffle. Dan begitu aku menemukannya, pandanganku langsung cerah ceria oleh dominasi warna kuning dan aneka menu yang disajikan dalam foto-foto yang cantik. Bukan hanya bagus, namun akun IG Loffle juga terkelola dengan baik. Rajin update, isinya informatif dan adminnya sangat interaktif. Pokoknya profesional, deh.

Hohoho… jadi Cinta Lama Bersemi Kembali, nih. Rasa mupeng yang dulu sempat terhibernasi, kini merekah kembali. Apa lagi saat aku mendapati ada menu minuman baru yang ditawarkan di sana, yaitu Koka Cheese Tea.

Cheese Tea? Wow! Ada ya, di Semarang? Yang aku tahu, minuman ini memang sedang trending banget di beberapa negara di dunia. Misalnya di Taiwan, Vietnam, Malaysia, Singapura, Cina dan Amerika Serikat. Cuma ya aku belum pernah merasakannya sekali pun.

Teh diberi keju? Bagaimana rasanya, ya? Kalau aku membayangkan, sih… Teh itu kan harum dan agak ada pahitnya gitu di sensasi belakangnya. Sedangkan keju, rasanya mesti lebih tebal dan berlemak. Biasanya akan terasa asin, mungkin gurih dan bisa jadi ada yang membuatnya dengan sedikit sensasi manis. Hmm… Kalau Koka Cheese Tea ini diramu bagaimana?

Mungkin untuk perbandingan yang paling dekat, Koka Cheese Tea bisa disejajarkan dengan teh susu, ya? Kalau teh susu sih, aku suka. Dan ini juga jenis minuman favoritnya Suami.

Tapi mestinya Koka Cheese Tea harus bisa dibedakan dari teh susu, kan? Sama-sama gurih dan berlemak. Namun susu biasanya agak manis, sedangkan keju lebih ke asin. 

Duh, daripada berandai-andai terus, mending aku segera mengagendakan untuk mencicipinya langsung saja. Untuk membuktikan apakah Koka Cheese Tea ini berhasil memadukan teh dan keju dengan kekuatan citarasanya masing-masing.

Dan Kesempatan Mereguk Koka Cheese Tea Itu Datang

Siang itu, aku mendapat kabar gembira karena pekerjaanku diterima dan honorku langsung cair. Yeay! Spontan saja aku mengajak Suami kencan.

“Makan-makan, yuk. Aku traktir, deh. Aku cuma minta sumbangan bensinmu aja,” ajakku dengan manis semanis dessert.
Hm? Makan di mana? Kapan?” Suami menanggapi dengan pandangan mata tetap melekat ke layar monitor laptop sambil ketak-ketik papan kuncinya.
“ Sore ini. Di Loffle yang sering kita lewati itu, lho. Aku kan sudah sering bilang kalau pingin icip-icip di sana,” jawabku penuh semangat dan optimis bahwa tidak akan tertolak.

Suami berhenti mengetik sebentar, “Hah? Lho, aku kan ada acara nanti sebelum Magrib sampai malam. Nunggu Ayah aja, deh. Biar kamu diantar Ayah. Atau besok saja?”
“Sore ini, dong. Sama kamu. Ayah kan ngga suka yang dingin-dingin. Jam 4 sampai jam 5 aja. Nggak lebih. Janji!” berondongku tanpa ampun.
Hmm… OK, deh. Sampai jam 5 aja, ya. Anak-anak diajak juga?” Nah, kan dapat!
“Iya. Yang mau ikut ya diajak aja.” Aku bilang begini sambil berharap gerai Loffle sore itu agak lengang karena hari libur.

Dan syukurlah, ternyata yang berminat untuk ikut cuma satu anak. Hahaha… Ibu macam apa aku ini kok girang sekali tidak digelendoti anak. Kebetulan sore itu anak-anak lain sudah terlalu asyik dengan aktivitasnya masing-masing. Mungkin juga karena hawa liburan masih berhembus. Paling-paling mereka cuma minta oleh-oleh saja.

Kesan Pertamaku tentang Loffle Pop Up Dessert



Syukurlah, doaku terkabul. Sore itu baru kami yang mendatangi tempat ini. Gerainya, sebagaimana yang aku hafal betul, desainnya bergaya industrial yang sederhana, rapi dan minimalis. Perpaduan warna energi yang dipakai adalah hitam, putih dan sedikit aksen kuning menyesuaikan logonya. Dindingnya bergelombang seperti permukaan atap seng. 

Perabotannya kebanyakan berbahan kayu yang sebagiannya tetap dibiarkan dalam warna aslinya. Beberapa bagian dekorasi sengaja dibiarkan seolah unfinished. Seperti colokan listrik dengan untaian kabel yang dibiarkan terekspos nyata dan bola-bola lampu yang menggantung begitu saja di atas meja pengunjung.

Gerai ini terdiri dari 2 lantai. Didampingi dengan sebuah lahan parkir yang cukup lega di sampingnya. Lantai bawah merupakan tempat kita memesan di mana kita bisa melihat langsung aktivitas dapur yang terletak di belakang meja kasir. Di depan kasir ini terbentang sebuah meja panjang dengan beberapa kursi bar yang tinggi.


Saat aku datang, pelayannya langsung menghampiri dan menyapa dengan ramah. Aku pun meraih salah satu buku menu yang berjejer di meja kasir.
“Silakan dipilih menunya. Mau lihat-lihat aja dulu atau sambil dijelaskan?” Mbak Pelayan menawarkan kebaikannya dengan asertif.
“Wah, mau dong, dijelaskan,” jawabku penuh semangat. Dan aku pun mulai membuka halaman demi halaman sambil tekun menyimak penjelasan Sang Pelayan yang seru bak buku cerita.

Lha, bagaimana tidak seru? Memandang foto-foto sajiannya saja aku takjub. Apa lagi saat diuraikan satu per satu bahan-bahan di dalamnya.

Terbitlah air liurku dan bingunglah otakku menentukan pilihan. Yuk yuk yuk… Harus berpikir cepat karena waktuku tak banyak. Akhirnya aku memutuskan untuk memesan Honey Toast Milo pilihan anakku dan semangkuk Oriental Dessert Mango untukku karena katanya masih menjadi menu terlaris sejak pertama kali Loffle dibuka.

Tentu saja tak lupa aku memesan Koka Cheese Tea. Putraku memilih yang Original yang sebenarnya sudah menjadi incaranku. Ya sudahlah, aku mencoba varian lain saja. Dan pilihanku jatuh pada Lychee Koka Cheese Tea. Untuk Suami? Beliau memilih jadi pasukan bersih-bersih jika nanti belum habis sedangkan waktu sudah mepet untuk pulang. Hihihi…

Pelayan meminta kami menunggu dan menyodorkan sekeping alat berwarna merah. Katanya, itu adalah pager yang akan menyala dan berkedip jika pesanan kita sudah siap. Hihihi… Unik, ya?

Kami pun memilih tempat duduk di lantai atas agar terasa lebih lega buat pandangan. Rupanya, pilihan kami tidak salah. Selain ruangan semi terbukanya cukup luas, juga karena kami tidak langsung terpapar kendaraan yang lalu-lalang. Pepohonan yang rindang mengelilinginya membuat pemandangan semakin sejuk di mata.

Bagaimana Ya, Rasanya Koka Cheese Tea dan Lainnya? 



Begitu pesanan siap, kami pun menikmatinya dengan antusias. Oriental Dessert adalah semacam sup krim berisi aneka bahan pencuci mulut dengan tambahan 2 bulatan es krim di atasnya. Krimnya ini ada beberapa pilihan, yaitu: taro, pisang, teh hijau, alpukat, mangga dan melon. Dan aku memilih rasa mangga.

Isinya unik-unik, lho. Ada kacang merah, bola taro, cincau, egg custard, gelembung mutiara, potongan jeli dan bulatan jingga dari bahan apa ya itu? Sepertinya singkong.
“Mau pakai kacang merah atau tidak? Karena kadang ada yang tidak suka kacang merah,” begitu pertanyaan pelayan saat aku memesan.

Wah, sayang sekali kalau tidak pakai kacang merah. Karena kacang merahnya itu super empuk dan ada sensasi kenyal. Tapi yang paling aku suka dari Oriental Dessert ini sih, egg custard-nya. Lembut…


Bagaimana dengan Honey Toast? Pasti mudah ditebak ya, bahwa rasanya tentu tidak mengecewakan. Melihat bahan-bahannya saja sudah sangat menjanjikan kelezatan. French Toast yang diolesi krim vanila, gula icing, bubuk kayu manis dan lelehan madu. Untuk varian pilihan anakku, ada tambahan bubuk Milo, potongan pisang, pasta cokelat, es krim vanila dan hiasan 2 batang Pocky cokelat.


Kalau Koka Cheese Tea? Aku mencicipi Koka Cheese Tea yang Original terlebih dulu. Bukannya apa-apa. Karena menurutku, setiap hidangan versi original itu adalah karakter asli yang hendak ditunjukkan oleh pembuatnya. Sedangkan varian lain biasanya diciptakan untuk memenuhi selera para pembeli. Jadi untuk menyebut suatu hidangan itu enak, dia seharusnya memang sudah enak sejak versi original-nya.

Dan harus kuakui bahwa Koka Cheese Tea adalah juaranya di antara semua pesananku hari itu. Busa kejunya benar-benar otentik. Seperti sedang menjilati krim keju namun dalam tekstur yang lebih ringan. Rasa tehnya juga kental. Keduanya berpadu dengan cantik dalam tiap sesapan. Sedangkan yang varian Lychee Koka Cheese tea, rasa tehnya lebih tipis. Namun tetap menggunakan busa keju yang sama lezatnya.

Cara Spesial Menikmati Koka Cheese Tea

Oya, untuk dapat menikmati Koka Cheese Tea dalam performa terbaiknya, ada cara tersendiri yang disarankan, lho. Langkah-langkahnya sebagai berikut:
  1. Buka tutup kemasan
  2. Teguk dan rasakan keju dari permukaan gelas
  3. Seruput minuman dengan memiringkan gelas 45 derajat untuk menikmati kombinasi Koka Cheese Tea yang nikmat
  4. Jangan minum dengan menggunakan sedotan

Ini adalah cara minum yang aku banget sebenarnya. Bukan hanya saat menikmati Koka Cheese Tea. Namun hampir setiap minuman yang disajikan secara berlapis aku nikmati dengan cara begini. 

Karena dengan cara ini, kita bisa merasakan kelezatan setiap unsur dalam minuman secara individual. Juga, kita bisa mencampurnya sedikit demi sedikit secara bertahap hingga sampai pada komposisi sesuai selera kita saat meneguknya. Jadi lebih puas deh, dibanding jika menikmatinya dalam keadaan tercampur rata yang hanya memberikan satu sensasi.


Pulangnya, tak lupa aku minta dibungkuskan untuk anak-anak di rumah. Pilihanku adalah Mille Crepes dan Cheese Tart. Sayangnya, untuk Cheese Tart harus menunggu 30 menit dulu. Hua… Tak cukup waktu. Yang begini ini yang malah bikin penasaran, ya. Secara tampilan di foto saja penampakannya sudah sangat menggiurkan.

Jadinya aku cuma membawa Mille Crepes ke rumah. Aku pilih yang pakai krim vanila. Rasanya? Ya, enak lah. Crepenya tipis dan lembut. Krimnya ringan dengan tingkat kemanisan yang pas. Lelehan cokelatnya? Hohoho… Tak perlu diragukan lagi kelegitannya. Sepotong saja bisa memuaskan banyak anak. Jadinya potongan yang lain bisa untukku. Hahaha…


Sudah tempatnya asyik, pelayanannya ramah, menunya lezat, pantas saja begitu populer di kalangan anak muda. Dengan kualitas bagus yang dimilikinya pada sejumlah kriteria tersebut, tak heran jika Loffle ini termasuk 3 Resto Dessert Terbaik di Semarang, lho. Kalau kamu tinggal atau sedang di Semarang, sempatkan mampir ya. Jangan kawatir, ada WiFi gratis juga kok, di sini.

Tentu saja kamu harus memasukkan Koka Cheese Tea dalam pesananmu. Wajib sangat dicoba bagi yang suka manis-manis sepertiku dan butuh penawar panasnya cuaca Semarang. Aku saja masih penasaran deh, dengan Koka Cheese Tea rasa yang lain. Worth to try!

Related Posts

26 komentar

  1. Duhhhhh makanan manis itu selalu menggoda selera, jadi ngiler lihatnya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yuk ke Semarang dan coba sensasinya ��

      Hapus
  2. Duh jadi pengen nyobain mille crepesnya....

    BalasHapus
  3. Penasaran dengan mille crepesnya nih mbak heuheu

    BalasHapus
    Balasan
    1. enak, lembut, ngga eneg. yuk balik ke semarang. hihihi...

      Hapus
  4. Belum pernah ke store di Tembalang yg di Tirto Agung malahan aku mbak. Lucu juga tempatnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihihi.. iya lucu. bikin aku ngelirik mulu kalo lewat :P

      Hapus
  5. kemarin aku mupeng toast, sayang di bawah belum ready. Koka Cheese Tea nya langsung jadi favorit aku mba, padahal sebelumnya sempat bingung, doyan nggak yaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ho oh koka cheese teanya no.1 bgt. Reka deh dtg lagi walo antri utk ini.
      Kalo toastnya kemarin nunggu 15 menit utk disiapin. Standar lah ya waktu nunggunya

      Hapus
  6. Di loffle pleburan gak ada keping merah. Kyk apa sih mba?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada tuh di videoku di atas. Hayo ditonton dulu hehehe..

      Hapus
  7. Koka Cheese Tea sepertinya enak dan pengen coba juga ah kapan-kapan. Huh, seketika jadi pengen ke Tembalang.

    BalasHapus
  8. Lihat fotonya kok jadi mupeng nih mbak..terbilang aku ga termasuk suka makanan manis.. tp ini kok kayaknya enak semua ya....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah ya hrs dicoba dong biar ga penasaran hihihi..

      Hapus
  9. Dan aku pun hanya bisa ngiler. Ntar kalo ke Semarang ajakin ke situ ya mb ����

    BalasHapus
    Balasan
    1. Boleh, kakak.. Kutunggu kehadiranmu ��

      Hapus
  10. Duuh...jadi ngiler nih.. harus kuagendakan saat ke Semarang nii... TFS mba Farida..

    BalasHapus
  11. Mupeng banget sama jajanan dan minumannya.. tempatnya juga gemesin...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ho Oh. Sempatin ke sini kalo lg di semarang ya ��

      Hapus
  12. Cheese memang selalu menggoda iman dan bikin ngiler terus. Dan sangat penasaran sama Mille Crepes, pasti itu manis, renyah dan enak..

    BalasHapus
    Balasan
    1. mille crepes-nya manis dan enak. bukan renyah sih tapi lembuuttt... :)

      Hapus
  13. Kok pengin yaaaaa


    Kapan2 deh mau cusss ke Semaraaaaanggg

    BalasHapus

Posting Komentar