“Kok kamu tahu, sih?” tanya Suami keheranan melihat hasil kegigihanku minta dibelikan testpack lagi. Padahal baru saja beli minggu kemarin dan hasilnya negatif. Naluri ini memang tak bisa dibohongi. Nah, akhirnya ketahuan juga mengapa puasa kali ini hanya awalnya saja yang bersemangat. Hari-hari berikutnya terasa berat dan melelahkan. Padahal, asupan dan aktivitasnya juga kurang lebih sama saja. Apalagi Sang Tamu Bulanan tak kunjung tiba. Akhirnya, benar saja. Dua strip!
Jadi deh, harus mulai
memutar otak lagi untuk mempersiapkan fisik agar tetap kuat berpuasa selama
hamil dan menyusui ini. Menyusui? Iya. Aku memang saat ini masih menyusui anak
kelimaku yang baru berusia 18 bulan. Anak kelima? Hehehe… Iya. Saat ini anakku
ada lima dan sedang menunggu yang keenam.
Bulan Ramadan kali ini memang
sangat istimewa bagiku sebagai mom blogger. Selain sedang mengandung
makhluk mungil dalam perutku, akhirnya aku pun mendapatkan “bayi” baru juga berupa
blog dengan Top Level Domain, ya blog ini. Gratis pula. Bahagianya…
Inilah Kehidupan Pilihanku
yang Dinamis dan Senantiasa Hidup
“Memangnya tidak di-planning?”
Jawabanku: “Kenapa tidak?” dan “This
is our plan!”
Senantiasa memiliki anggota baru
secara berkala di keluarga ini membuat hidupku menjadi jauh lebih hidup
daripada sebelumnya. Apalagi jika anggota baru itu begitu lucu dan
menggemaskan. Memiliki anak kecil membuatku merasa seperti mamah muda
terus. Hehehe…
“Tidak bosan di rumah mengurus
anak melulu?”
Bosan bagaimana? Justru
kehidupanku ini sangat dinamis. Mengamati tumbuh kembang tiap anak itu sangat
menarik. Setiap hari, ada saja cerita uniknya. Apalagi dengan hadirnya bayi
baru. Setiap anggota keluarga akan belajar lagi hal-hal baru karenanya. Si
Bungsu akan belajar menjadi kakak. Sedang para kakak dan kami orangtuanya pun
akan terus mengasah pengetahuan serta ketrampilan untuk bisa berbuat lebih baik
lagi. Seiring dengan bertambahnya usia dan aneka dinamika situasi dan kondisi
yang tak pernah sama, dari tahun ke tahun.
Hamil pada usia di atas 35 tahun
tentu berbeda sensasi dengan sebelumnya. Menjadi kakak sekadar mengetahui
tentang berbagi ASI, akan berbeda rasa dengan setelahnya. Memiliki adik saat
belum bisa membaca, pun tak sama jadinya dengan ketika sudah bisa membaca. Bisa
memasak untuk adik bayi, tentu akan memberi nilai lebih dibandingkan saat hanya
bisa menyuapinya. Life is never flat. Kalau tidak percaya, cobain deh
kehidupanku. Hehehe…
Menjadi ibu, artinya menjadi
perantara bagi awal kehidupan seorang manusia. Menjadi ibu, artinya menjadi
cinta pertama bagi seseorang. Menjadi ibu, memberiku kesempatan penuh untuk
mempengaruhi kehidupan seseorang. Menjadi ibu, membuatku berdaya untuk membentuk
kehidupan di dunia bagi generasi yang akan datang. Bagaimana aku tidak bersemangat
mengambil peran besar ini?
Menjadi ibu, adalah hobiku,
inilah passion-ku. Menjadi perempuan, sekaligus ibu, dengan banyak anak,
tidak semua orang mendapatkan kesempatan istimewa ini. Semoga aku bisa
menjalankan dengan sebaik-baiknya. Dari sini, rumah ini, untuk seisi dunia nan
luas.
Pengalamanku Berpuasa Saat
Hamil dan Menyusui
Sebenarnya, menjalani puasa di
saat hamil atau menyusui itu memang bukan hal baru bagiku. Sejak hamil anak
pertama, selama 11 tahun, aku selalu melalui Ramadan dalam keadaan hamil,
menyusui, hamil sambil menyusui atau menyusui dua anak sekaligus tanpa jeda.
Dan dalam setiap keadaan itu, aku pernah merasa ringan maupun berat berpuasa.
Jadi, aku ya pernah berpuasa di masa seperti itu. Pun, aku pernah mengambil
keringanan untuk tidak berpuasa karena hamil atau menyusui.
Makanya, aku tahu banget lah,
bahwa keputusan untuk berpuasa atau tidak bagi ibu hamil dan menyusui itu
sifatnya sangat individual dan kasuistik. Tidak perlu dianggap sok kuat,
tidak peduli pada janin atau pun manja. Ibu hamil dan menyusui itu tidak hanya
membutuhkan asupan nutrisi. Namun juga kondisi psikis yang positif. Jadi, lebih
baik kita menyampaikan hal-hal yang positif saja kepada mereka jika kita ingin
membantunya menjadi lebih baik. OK?
Kalau pengalamanku pribadi, saat
hamil anak pertama dulu aku mengalami hiperemesis. Rasa mual yang biasanya
mendera ibu hamil pada triwulan pertama, aku alami terus sepanjang kehamilan
hingga menjelang kelahiran! Jadilah aku hanya mampu puasa penuh 5 hari selama
Ramadan tahun itu. Setiap malam, aku selalu bangun sahur dan berniat puasa.
Namun akhirnya batal juga karena rasa mual itu. Tak jarang, pukul 9 pagi pun
sudah harus segera mengisi perut yang baru saja dikosongkan. Kalah deh,
sama anak kecil yang masih bisa Puasa Bedug. Hehehe… Habis, katanya untuk
mengatasi rasa mual itu sebaiknya sering makan dalam porsi kecil, kan?
Belum lagi flek darah yang sering
muncul akibat posisi plasenta yang masih menutupi jalan lahir dan baru bergeser
sedikit seminggu sebelum bayiku lahir. Kawatir? Jelas! Apalagi dalam kondisi
aku belum punya pengalaman melahirkan. Sehingga masih sulit membedakan apakah
ini kontraksi ataukah pegal biasa. Katanya, ibu hamil sebaiknya tidak berpuasa
jika merasakan kontraksi. Hari Perkiraan Lahir saat itu tepat di Hari Lebaran.
Jadi, Ramadan aku jalani di saat menunggu tanda-tanda kelahiran.
Kehamilan berikutnya, alhamdulillah
tidak ada masalah berarti. Semacam ada keinginan melakukan kompensasi atas
hilangnya kesempatan berpuasa saat kehamilan sebelumnya. Sehingga, walaupun
tahun itu pun aku berpuasa dalam keadaan menunggu detik kelahiran sambil masih
menyusui Sang Kakak, aku tetap bertekad agar bisa puasa penuh. Apalagi Hari
Perkiraan Lahirnya di Bulan Ramadan juga. Jadi sudah bisa diduga bahwa puasaku
tetap tidak bisa penuh sebulan nantinya.
Lapar? Iya. Haus? Iya. Lemas?
Iya. Namun, rasanya ya sebagaimana lapar, haus dan lemas yang dialami orang
berpuasa pada umumnya. Sejak itu, aku jadi lebih percaya diri dalam menjalani
puasa walaupun sedang hamil atau menyusui.
Tips Menjalankan Puasa Bagi Ibu
Hamil/Menyusui
Dapatkah ibu hamil dan menyusui
menjalankan puasa sehat? Tentu saja. Setiap ibu hamil dan menyusui tetap dapat
berpuasa seperti orang lain pada umumnya jika tidak mengalami gangguan berarti
seperti kontraksi, anemia, dehidrasi, cairan ketuban kurang, gerak dan detak
jantung janin melemah atau pendarahan rahim. Untuk ibu menyusui. sebaiknya tidak
berpuasa jika kemudian bayinya mengalami tanda dehidrasi dan penurunan berat
badan, terutama untuk bayi di bawah 6 bulan. Selain itu, ibu yang sedang
menderita diabetes, hipertensi, gangguan ginjal, jantung atau lainnya yang
dianggap berbahaya secara medis juga tidak diperbolehkan berpuasa.
Karenanya, hidup sehat itu sangat
penting ya untuk kita jadikan sebagai gaya hidup sehari-hari. Salah satunya ya
ini, agar kita siap jika dikaruniai keturunan dan dapat menjalani kehamilan
serta merawat anak-anak kita tanpa masalah kesehatan yang berarti.
Nah, jika Anda ibu hamil dan
menyusui yang bermaksud untuk menjalankan puasa, maka inilah tips dariku agar
bisa menjalankan puasa sehat:
Berkonsultasilah dengan tim medis
Anda sebelum memasuki bulan puasa untuk memastikan kondisi Anda aman untuk berpuasa. Secara umum, tim medis
akan mengizinkan setiap ibu hamil dan menyusui untuk berpuasa selama tidak ada
catatan yang mengawatirkan. Juga, jangan ragu untuk berkonsultasi kembali di
tengah puasa jika ada keluhan.
Berniat
Jika dokter/bidan sudah
menyatakan Anda boleh berpuasa, maka mulailah setiap malam dengan berniat puasa.
Walaupun misalnya kemarin akhirnya Anda memutuskan untuk membatalkannya di
siang hari, bukan berarti hari ini pasti Anda akan membatalkannya lagi.
Percayalah pada kekuatan niat. Dan penuhi berbagai sebab yang dapat membuat
Anda lebih kuat berpuasa dari sebelumnya.
Apalagi jika kehamilan Anda
memasuki triwulan kedua, maka sebenarnya ini adalah masa terbaik bagi ibu hamil
untuk berpuasa. Yakinlah Anda dapat menjalaninya sebaik saat Anda tidak hamil.
Penuhi Kebutuhan Nutrisi
Ibu hamil dan menyusui perlu
menambahkan sekurangnya sepertiga porsi makan dari keadaan biasa. Jadi tidak
sampai 2x lipat, ya. Tambahan seperti 7 butir kurma plus susu saat sahur atau
semangkok bubur kacang hijau sebagai menu takjil, adalah contoh yang cukup bagi
ibu hamil dan menyusui. Pola makan 3x sehari tetap bisa dilakukan dengan makan seporsi
menu lengkap atau sekadar camilan padat gizi setelah salat tarawih.
Walaupun ibu hamil dan menyusui
sangat membutuhkan nutrisi berkalori tinggi, jangan lupa untuk mengimbanginya
dengan konsumsi sayur dan buah yang cukup. Makanan tinggi serat akan dicerna
dalam waktu lama sehingga membantu kita lebih lama merasa kenyang.
Hindari gejala dehidrasi seperti:
nyeri kepala, urin berwarna kuning pekat, tidak berkeringat atau kulit, bibir,
dan lidah kering. Setidaknya, 2 liter atau
8 gelas air minum harus dikonsumsi ibu hamil dan menyusui untuk memenuhi
kebutuhan cairannya. Asupannya dapat dibagi menjadi 1 gelas untuk takjil, 1
gelas sebelum makan menu buka puasa dan 1 gelas setelahnya, 1 gelas menjelang
tidur dan 1 gelas setelah bangun tidur, 1 gelas sebelum sahur dan 1 gelas
setelahnya serta 1 gelas lagi menjelang Subuh.
Hati-hati, jangan menghitung teh,
kopi, soda dan air kelapa sebagai asupan cairan ya. Karena semua minuman di
atas bersifat diuretik, yaitu memicu keluarnya cairan dari dalam tubuh. Jadi,
berikan kompensasi cairan yang diperlukan setelah Anda meminumnya. Air putih,
jus atau susu adalah contoh asupan cairan yang bagus.
Sering Beristirahat
Dengan kita berniat puasa, maka
otak akan memerintahkan banyak organ untuk bekerja lebih lambat guna menghemat
energi. Hal ini membuat kita mudah mengantuk. Apalagi di saat hamil dan
menyusui, rasa lelah lebih mudah mendera. Banyak istirahat memang lebih
dibutuhkan oleh ibu hamil dan menyusui yang sedang berpuasa. Hindari pekerjaan
berat. Anda bisa mencicil untuk menyelesaikannya nanti menjelang berbuka atau
saat sahur.
Isi dengan Hal-Hal
Menyenangkan
Ya, ibu hamil dan menyusui
haruslah bahagia. Isi masa puasamu dengan kegiatan yang menyenangkan. Membaca
Alquran, mendengarkan murottal, berjalan di tengah udara segar pagi hari, berendam,
bermain dengan anak dll. Jika rasa mual menyerang, sebelum memutuskan untuk
membatalkan puasa, coba cari aroma yang dapat menenangkan dan memperbaiki mood.
Mungkin aroma parfum, daun teh, pengharum ruangan, sabun bayi atau justru
keringat Si Balita.
Tambahkan Suplemen Jika Perlu
Terpercaya
Theragran-M sudah diresepkan oleh
para dokter sejak tahun 1976. Karena memang Theragran-M ini merupakan suplemen
mineral dan vitamin yang bagus untuk mempercepat masa penyembuhan.
Aman
Tentu saja Theragran-M tidak
mengandung zat berbahaya dan aman dikonsumsi oleh ibu hamil maupun menyusui.
Berkhasiat
Theragran-M merupakan
multivitamin dan mineral yang berguna membantu memenuhi meningkatnya kebutuhan
vitamin dan mineral bagi ibu hamil dan menyusui. Kombinasi Multivitamin (Vitamin
A, B Kompleks, C, D dan E) serta Mineral esensial (seperti Magnesium dan Zinc)
di dalam Theragran-M terbukti meningkatkan, menjaga dan melengkapi kebutuhan
vitamin untuk mengembalikan daya tahan tubuh setelah sakit.
Terpenuhinya seluruh kebutuhan
nutrisi bagi ibu hamil dan menyusui menjamin kesehatan ibu dan anak. Ibu akan
terhindari dari berbagai keluhan seperti depresi, nyeri otot, kelelahan,tidak
nafsu makan, mual, muntah, anemia, konstipasi, berjerawat, migrain, hipertensi
dan yang lainnya.
Janin pun tumbuh dan berkembang
dengan prima. Demikian pula organ reproduksi serta yang lainnya milik ibu akan
terjaga dan lekas pulih seusai melahirkan. ASI pun mengucur deras dalam kondisi
yang berkualitas.
Jadi, saat kemarin aku berkonsultasi ke bidan,
Beliau hanya menambahkan suplemen Asam Folat untukku yang memang sangat dibutuhkan
oleh ibu hamil guna mencegah kecacatan pada saraf janin.
Jika Anda tertarik ingin mencoba
Theragran-M juga, produk multivitamin Theragran-M ini bisa dibeli secara offline
maupun online di apotek dan toko obat di sekitar Anda.
Menjalankan sebaik-baiknya peranku sebagai ibu adalah caraku menghidupkan
hidup dengan segala anugerah yang telah dicurahkan Tuhan padaku, dalam kondisi
apa pun. Bagaimana dengan Anda?
Artikel ini
diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh Blogger PerempuanNetwork dan Theragran-M.
Wah bunda selamat ya untuk kehamilan sekaligus anak ke 6 nya. Semoga bunda dan janinnya sehat selalu. Semoga anak2nya menjadi generasi berkualitas dan bermanfaat untuk agama dan banyak orang 🙏
BalasHapusaamiin... aamiin... Allaahumma aamiin... :)
HapusTos mbk, dlu waktu lg ngasi si ken, aku jg konsumsi vitamin, sbg bentuk ikhtiar byr ttp bs puasa sekaligus menyusui si kecil, :)
BalasHapusbetul banget. secara kalau menyusui hidup kita isinya ASI mulu ya. mau makan aja waktunya nyuri2. kalau nggak ati2 bisa kedodoran nutrisinya :P
HapusSelamat mbak, aku juga lagi ngisi nih, kedua setelah tahun lalu diluar kandungan. Alhamdulillah, semua tips yg mbak kasih, aku lakuin udahan, hehe. Meski kadang kl kecapean, jadi selang seling puasanya, karena masi hamilmud, masi eneg2 an nih :) Sehat2 terus ya mbak..
BalasHapusmasyaallah baarakallaahu fiik... sehat2 ya ibu dan janinnya. gpp seling2 puasanya. insyaallah yg terbaik buat keduanya :)
HapusSelamat atas kelahiran anak keenam. Sehat-sehat semuanya ya mba. Tips yang bermanfaat. Aku itu kalau minum vitamin suka lupa-lupa. Baru ingat kalau lagi ngedrop.
BalasHapusaamiin. . terimakasih doanya.
Hapushihihi. . biar ngga lupa, dipasangi alarm kali ya?
Selamat ya mbak. SeSemoga bisa nyusul punya momongan :).
BalasHapusterimakasih. aamiin.. :)
HapusWah, bunda farida, salam kenal yaa.. Selamat atas kabar gembiranya. Salut bisa menghandle 5 krucil + calon adiknya nanti. Saya masih harus banyak belajar sama bunda nih. Jadi pengin nambah adik juga buat Ziqri.
BalasHapussalam kenal jg.
Hapusyuk2 nambah hihihi. .
Sip.
BalasHapusKeren banget ceritanya
terimakasih, Nurul :)
HapusKonsumsi kurma memang bagus mba untuk kesehatan. Sehat sehat selalu ya mba. Tipsnya berguna banget nih mba :)
BalasHapusaamiin... sama2 :)
Hapuspas banget.., vitaminnya emang cocok buat semua..termasuk ibu hamil dan mebyusui. .
BalasHapusyup, Nova pakai juga ya?
HapusWah selamat ya mbak semoga lancar dan sehat selalu
BalasHapusaamiin... terimakasih, Yenny :)
HapusSelamat yaa mbk. Semiga selalu sehat :)
BalasHapusaamiin... terimakasih, Enny :)
HapusLuar biasa, sudah punya 5 buah hati dan masih nambah. Mereka adalah aset di masa depan di dunia dan akhirat.
BalasHapusSehat terus za bunda....
alhamdulillah. . aamiin. . :)
HapusSiga jabang bayi dan mamanya sehat selalu aamiin.hebatmbak bisa urus 5 anak...plus 1 nanti hihi salut deh.
BalasHapusaamiin... :)
HapusWoww.... luar biasa pengalamannya mba.... :) jadi ingat dulu waktu hamil anak kedua saat ramadhan. waktu itu saya gak tau kalo lagi hamil, sampai akhir ramadhan, puasa saya full. gak taunya saya hamil :)
BalasHapuswah, rizkinya anak dan ibu shalihah ya.
Hapusalhamdulillah berarti sehat dan kuat hingga akhir Ramadan :)
Kalau dirunut lagi bener kata mbak emang, jd ibu itu anugerah ya, krn gk semua org mungkin dikasi kesempatan... TFS
BalasHapusbetul sekali, alhamdulillah :)
HapusSelamat ya Mbak. Selamat juga menanti kehadiran calon anggota keluarga baru. Seru yah...selalu ada pengalaman baru. Sehat selalu yaaa...
BalasHapusalhamdulillah. aamiin... terimakasih :)
HapusWah alhamdulilah mba.. semoga semua anak anaknya soleh dan solehah.. diberikan kelancaran.. alhamdulilah ya mba... smga saya cepet nyusul banyak anak hehhee aminn
BalasHapusAlhamdulillah. Aamiin... :)
Hapus