Memang pertumbuhan fisik anak di usia 1 sampai 3 tahun itu umumnya berkembang sangat pesat, ya. Tak heran jika usia tersebut dinamakan fase golden age, di mana anak banyak melakukan aktivitas untuk mengembangkan berbagai kemampuan termasuk kemampuan bergerak alias motoriknya.
Perkembangan motorik yang baik akan berdampak pada aspek perkembangan lainnya. Perkembangan fisik motorik secara garis besar dibagi menjadi dua yaitu: motorik kasar dan motorik halus. Perkembangan motorik kasar umumnya berkembang terlebih dahulu sebelum motorik halus.
Motorik kasar adalah gerakan tubuh melalui saraf, urat saraf dan otot-otot besar yang terkoordinasi. Motorik kasar ini dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. Macam-macam kemampuan motorik kasar yang dapat dikembangkan pada anak usia dini, meliputi:
Yaitu keterampilan motorik kasar yang melibatkan otot-otot besar pada tubuh untuk berpindah. Misalnya gerakan tungkai yang digunakan secara keseluruhan oleh anak-anak untuk berjalan, berlari dan melompat.
Yaitu kemampuan bergerak di tempat tanpa berpindah. Contohnya: meregang, mendorong dan menarik, jalan di tempat, mengayunkan satu kaki, berdiri dengan satu kaki dll.
Yaitu kemampuan yang dikembangkan saat anak menguasai berbagai macam alat. Kemampuan ini lebih banyak melibatkan tangan dan kaki. Contohnya: melempar, menangkap, memukul, menggiring dan menendang bola.
Tahapan belajar motorik kasar secara umum terbagi menjadi 3 bagian, yaitu:
Pada tahap ini, anak membutuhkan informasi tentang cara melakukan suatu gerakan melalui contoh. Gerakannya masih kaku, kurang terkoordinasi dan sering mengalami kesalahan.
Pada tahap ini, anak mulai bisa menyesuaikan diri dengan gerakan yang dipelajarinya. Gerakan anak mulai konsisten sehingga kesalahan dalam setiap gerakan mulai berkurang.
Sesudah terus-menerus berlatih, anak akan masuk pada tahap ini. Gerakannya tidak terganggu oleh kegiatan lainnya yang terjadi secara simultan. Sehingga, kesalahan dalam melakukan gerakan semakin berkurang.
Motorik halus merupakan gerakan yang memerlukan kontrol otot-otot kecil untuk mencapai tujuan tertentu. Kontrol ini meliputi koordinasi mata dan tangan atau pun gerakan yang melibatkan tangan dan jari untuk pekerjaan dengan ketelitian tinggi.
Tahapan perkembangan motorik halus yang dilalui anak adalah sebagai berikut:
Anak diberi contoh terlebih dahulu dan kemudian meniru melakukannya.
Anak tidak perlu diberi contoh. Cukup dengan memberikan instruksi kepada anak dan ia mengerjakannya sesuai instruksi.
Anak mampu melakukan kegiatan yang sudah dipelajarinya secara akurat saat diminta. Misalnya: dapat mengancingkan baju tepat dengan korelasi satu-satu.
Anak mampu melakukan kegiatan lebih dari satu secara berurutan yang merupakan suatu kesatuan yang utuh. Misalnya: anak bisa diminta menggambar dan mewarnai gambarnya sendiri hingga menjadi kesatuan gambar yang berwarna dan bermakna.
Anak melakukan kegiatan dengan sendirinya tanpa adanya contoh atau pun instruksi. Misalnya: anak otomatis mengikat tali sepatunya begitu terlepas simpulnya tanpa menunggu perintah.
Agar keterampilan motorik dapat berkembang, diperlukan 3 hal ini:
Stimulasi yang cukup dan kesempatan yang luas untuk belajar dan berlatih sangat dibutuhkan guna mengasah keterampilan motorik anak. Kita perlu memberikan pemahaman dan media yang sesuai agar acara belajar anak ini dapat berjalan lancar dan aman.
Pada dasarnya, anak-anak itu pembelajar ulung, lho. Tanpa disuruh pun, mereka sudah otomatis ingin belajar ini-itu. Tinggal kita saja yang menyediakan tempat yang aman dan fasilitas yang memadai agar anak dapat terus belajar secara mandiri.
Karena itu, aku selalu memasukkan kegiatan stimulasi sebagai agenda sehari-hari untuk dijalani bersama anak. Video-video di atas adalah contoh kecil dari momen berharga kami untuk melatih keterampilan motorik kasar dan halus Si Kecil.
Kukis ini terbuat dari sari pati kentang yang bebas gluten, madu dan minyak ikan yang mengandung DHA. Sangat jelas ramah untuk pencernaan dan membantu meningkatkan kecerdasan anak.
Monde Boromon Cookies mudah meleleh saat terkena air liur. Bentuknya yang berupa butiran-butiran mungil dapat melatih motorik pada lidah dan mulut Si Kecil. Membantunya belajar mengeksplorasi rasa, bentuk, tekstur serta kemampuan untuk makan. Rasanya pasti disukai anak.
Kini, acara belajar anakku pun jadi makin seru bertemankan Monde Boromon Cookies yang menggemaskan untuk dijumput. Apakah Bunda sudah mencobanya?
Motorik Kasar
Lokomotor
Yaitu keterampilan motorik kasar yang melibatkan otot-otot besar pada tubuh untuk berpindah. Misalnya gerakan tungkai yang digunakan secara keseluruhan oleh anak-anak untuk berjalan, berlari dan melompat.
Non Lokomotor
Yaitu kemampuan bergerak di tempat tanpa berpindah. Contohnya: meregang, mendorong dan menarik, jalan di tempat, mengayunkan satu kaki, berdiri dengan satu kaki dll.
Manipulatif
Yaitu kemampuan yang dikembangkan saat anak menguasai berbagai macam alat. Kemampuan ini lebih banyak melibatkan tangan dan kaki. Contohnya: melempar, menangkap, memukul, menggiring dan menendang bola.
Tahapan belajar motorik kasar secara umum terbagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1. Tahap Kognitif
Pada tahap ini, anak membutuhkan informasi tentang cara melakukan suatu gerakan melalui contoh. Gerakannya masih kaku, kurang terkoordinasi dan sering mengalami kesalahan.
2. Tahap Asosiatif
Pada tahap ini, anak mulai bisa menyesuaikan diri dengan gerakan yang dipelajarinya. Gerakan anak mulai konsisten sehingga kesalahan dalam setiap gerakan mulai berkurang.
3. Tahap Otomatis
Sesudah terus-menerus berlatih, anak akan masuk pada tahap ini. Gerakannya tidak terganggu oleh kegiatan lainnya yang terjadi secara simultan. Sehingga, kesalahan dalam melakukan gerakan semakin berkurang.
Motorik Halus
Motorik halus merupakan gerakan yang memerlukan kontrol otot-otot kecil untuk mencapai tujuan tertentu. Kontrol ini meliputi koordinasi mata dan tangan atau pun gerakan yang melibatkan tangan dan jari untuk pekerjaan dengan ketelitian tinggi.
Tahapan perkembangan motorik halus yang dilalui anak adalah sebagai berikut:
1. Tahap Imitasi
Anak diberi contoh terlebih dahulu dan kemudian meniru melakukannya.
2. Tahap Manipulasi
3. Tahap Presisi
4. Tahap Artikulasi
5. Tahap Naturalisasi
Yuk, Dukung Perkembangan Motorik Anak!
Stimulasi yang cukup dan kesempatan yang luas untuk belajar dan berlatih sangat dibutuhkan guna mengasah keterampilan motorik anak. Kita perlu memberikan pemahaman dan media yang sesuai agar acara belajar anak ini dapat berjalan lancar dan aman.
Pada dasarnya, anak-anak itu pembelajar ulung, lho. Tanpa disuruh pun, mereka sudah otomatis ingin belajar ini-itu. Tinggal kita saja yang menyediakan tempat yang aman dan fasilitas yang memadai agar anak dapat terus belajar secara mandiri.
Karena itu, aku selalu memasukkan kegiatan stimulasi sebagai agenda sehari-hari untuk dijalani bersama anak. Video-video di atas adalah contoh kecil dari momen berharga kami untuk melatih keterampilan motorik kasar dan halus Si Kecil.
Monde Boromon Cookies, Dukungan Gizi untuk Motorik Anak
Nah, dari sisi gizi, tentu saja kita harus menyediakan menu dengan gizi lengkap seimbang setiap hari. Untuk camilan pun, kita perlu memilih camilan yang sehat bagi Si Kecil.
Kebetulan, aku baru saja berkenalan dengan kukis unik Monde Boromon Cookies yang sangat mendukung motorik anak karena:
1. Bergizi Tinggi
2. Tekstur dan Bentuknya Sesuai untuk Balita
Kini, acara belajar anakku pun jadi makin seru bertemankan Monde Boromon Cookies yang menggemaskan untuk dijumput. Apakah Bunda sudah mencobanya?
Referensi banget nih kukisnya hehe
BalasHapusiyap :)
HapusWah... Makasih banyak Bu ilmunya. Mayan buat persiapan pas nanti punya anak. Biskuitnya kayaknya enak yah hehehe...jadi pengen beli
BalasHapusenak bangeeeeeettttt
HapusKemasannya itu lho cute. Aku aja yg udah dewasa (masa sih?) seneng liatnya. Gemesss
BalasHapushihiihi iya lucu ya..
HapusBoromon cookies ini enak, dari monde ya pabriknya di ungaran dulu sering masuk pabriknya beli cookies lainnya enak pas suamiku masih kerja di semarang :)
BalasHapusbetul yg di ungaran pinggir jalan :)
HapusAku belum coba cookis ini mbak..kapan2 beli ah..
BalasHapusyukkk
HapusWaah samaan kita mbak..si gendhis juga doyan banget sama kukis ini..maem maem maem kalau liat aku bawa bungkusnya hihihi
BalasHapushihihi iya udah liat videonya lucu bgt :)
HapusTulisanya keren, banyak info info menarik..seruu....
BalasHapusalhamdulillah. terimakasih apresiasinya :)
HapusSebellll..knp sip pada pinter nulis2 beginian. Aku kayanya mmg bukan bunda yg baek...huhuhu.
BalasHapusTahap manipulasi anakku keterusan nih mlhan. Pinter manipulasi aku spy nurutin dia...huaaa
hahaha.. manipulasi yg itu ya. pinter dong berarti dia :P
Hapusbaru tahu ada camilan ini, coba ah buat anakku, siapa tahu suka
BalasHapusyuhuu.. yuk :)
Hapus