header permata pengalamanku

Menjadi Penulis Langka

8 komentar

menjadi penulis

"Kak, kasih tips dong biar artikelnya dimuat terus," kata seseorang di suatu hari.

Rasanya geli membaca pertanyaan ini. Namun, tetap aja aku jawab dengan, "Jadilah satu-satunya."

Gimana enggak geli? Alih-alih karena tulisanku yang terbaik, sebenarnya kemungkinan besar artikelku itu diterima lebih karena tidak ada pesaing. Pertanyaan tersebut terlontar terkait dengan artikel ulasan film pendek yang dimuat setiap pekan di Sindonews. 

Jadi, sebetulnya tipsnya gampang banget, tinggal menulis aja dengan cukup rapi, maka kemungkinan besar ya dimuat artikelnya untuk rubrik tersebut.

Sebagai penulis baru yang belum punya nama, tentu aja sangat sulit bagiku mengungguli para penulis yang betebaran di antero Nusantara ini. Mereka yang saat ini karyanya dikenal, pasti sudah memulai langkahnya jauh lebih dulu dari aku. 

Jika belum bisa menjadi yang terbaik, kita masih bisa berusaha dilirik dengan menjadi berbeda. Dalam kasus di atas, menjadi berbeda adalah tetap menulis di saat hampir semua orang tidak ada yang sempat menulis di sana.

Langka di Antara Ribuan Kata

Menjadi seorang penulis adalah perjalanan yang tidak pernah lepas dari tantangan. Namun, menjadi penulis yang langka adalah sesuatu yang lebih dari sekadar tantangan—itu adalah panggilan. Di tengah hiruk-pikuk dunia penulisan yang semakin padat, menjadi langka berarti menemukan suara yang unik, memberikan perspektif yang segar, dan menciptakan karya yang meninggalkan jejak. 

Jadi, menulis secara langka bukan cuma trik bagi penulis baru untuk menarik perhatian. Namun, seyogyanya, inilah yang dilakukan setiap penulis dalam karya-karyanya.

Ketika semua orang bisa menjadi penulis dengan satu klik tombol "publish," apakah masih mungkin untuk menjadi langka? Jawabannya, aku percaya, adalah ya. Mungkin, di era banyaknya platform novel saat ini, kelangkaan bisa berarti seberapa banyak kata yang kita tulis. Selain itu, kelangkaan juga bisa bersumber dari apa yang kita tulis dan bagaimana menyampaikan cerita.

Dalam dunia yang penuh dengan novel bestseller, artikel viral, dan puisi yang menyentuh hati, aku sering bertanya: "Apakah ada ruang untukku? Apa yang membuat tulisanku berbeda dari mereka?" Namun, di situlah serunya. Menjadi langka adalah tentang menemukan sudut pandang yang hanya kita yang bisa menyampaikannya ke dunia.

Menemukan Suara di Tengah Keramaian

Setiap penulis memiliki perjalanan yang unik, dan perjalanan itulah yang menjadikan kita berbeda. Bagiku, perjalanan itu dimulai dari kebiasaan membaca buku-buku lama di rak keluarga, perpustakaan, mengamati kehidupan sehari-hari, hingga menuliskan cerita-cerita kecil yang tak seorang pun tahu.

Tulisanku mungkin tidak sempurna, tetapi di dalamnya ada jejak pengalaman hidup, pergulatan, dan nilai-nilai yang kupegang erat. Ada peristiwa yang aku potret dengan caraku memahaminya, Dan, aku percaya, itulah yang membuatnya langka.

Langka Bukan Berarti Sendiri

Di era digital, menjadi langka sebagai penulis juga berarti menciptakan ruang untuk pembaca yang mungkin merasa terpinggirkan. Bagiku, kelangkaan adalah tentang berbicara kepada hati yang sunyi, memberikan makna kepada mereka yang mencari, dan menemani mereka yang merasa sendirian.

Aku yakin, setiap tulisan yang benar-benar jujur memiliki pembacanya sendiri. Dan, meskipun jumlah pembaca itu mungkin tidak banyak, mereka adalah orang-orang yang akan menghargai kelangkaan kita. 

Ibarat memiliki golongan darah langka seperti yang dialami Manda Alienda. Golongan darah langka mungkin jarang dicari dalam keseharian. Namun, ketika situasi mendesak, ia menjadi sesuatu yang sangat dibutuhkan dan dihargai. Kehadirannya menjadi penyelamat. 

Tulisan yang langka mungkin tidak selalu mengikuti tren atau mendapatkan perhatian instan. Akan tetapi, di tengah banjir tulisan yang seragam, suara unik mereka adalah penyegaran yang dapat menyentuh hati dan meninggalkan jejak tak terlupakan.

Contoh Novel Langka

Beberapa novel telah membuktikan bahwa kelangkaan bisa menjadi kekuatan. Berikut adalah beberapa contoh:

"To Kill a Mockingbird" oleh Harper Lee

Novel ini langka karena mampu menyampaikan isu rasisme dan keadilan dengan sudut pandang anak kecil. Pendekatan narasi yang sederhana tetapi menyentuh hati membuatnya tetap relevan hingga saat ini.

"The Catcher in the Rye" oleh J.D. Salinger

Buku ini menjadi langka karena menangkap kegelisahan seorang remaja dengan cara yang begitu jujur dan apa adanya. Gaya bahasa yang tidak biasa dan karakter yang kompleks membuatnya dikenang sepanjang masa.

"The Road" oleh Cormac McCarthy

Sebuah novel pasca-apokaliptik yang tidak seperti kebanyakan cerita serupa. Dengan gaya bahasa yang minimalis dan hubungan ayah-anak yang menyayat hati, buku ini menjadi langka dalam genre yang sering kali mengutamakan aksi daripada emosi.

"Laskar Pelangi" oleh Andrea Hirata

Dalam konteks Indonesia, "Laskar Pelangi" adalah contoh langka bagaimana cerita lokal bisa mendunia. Dengan latar kehidupan sederhana di Belitung, novel ini mengangkat isu pendidikan, mimpi, dan keberanian dengan cara yang sangat autentik.

"Kite Runner" oleh Khaled Hosseini

Sebuah karya yang mengangkat kisah persahabatan, pengkhianatan, dan penebusan dosa di Afghanistan. Sudut pandangnya yang memadukan cerita personal dengan latar sejarah menjadikannya langka di antara novel lain saat itu.

"Arundhati Roy - The God of Small Things"

Dengan prosa yang hampir seperti puisi, buku ini menjadi langka karena fokusnya pada detail-detail kecil dalam kehidupan, memadukan tragedi dan cinta dengan cara memikat.

Menulis dengan Jiwa, Bukan Hanya Kata

Menjadi penulis yang langka tidak bisa dipaksakan. Itu hanya bisa terjadi ketika kita menulis dengan jiwa, bukan hanya kata-kata. Ketika kita menuangkan perasaan yang mendalam, pengalaman yang autentik, dan sudut pandang yang unik, tulisan kita akan menemukan tempatnya di dunia ini.

Kelangkaan bukan berarti selalu tampil sempurna. Sebaliknya, ia berani menunjukkan sisi rapuh, melawan arus, dan berbicara tentang hal-hal yang mungkin diabaikan oleh orang lain. Menjadi penulis yang langka berarti tidak takut untuk menulis dengan jujur. Bahkan, ketika cerita kita tidak sejalan dengan tren. 

Kadang, itu berarti menceritakan topik yang tidak laku seperti J. K. Rowling dulu pertama menulis Harry Potter. Kisah fantasi anak tapi tebal. Menggunakan gaya bahasa yang tidak konvensional seperti Lord of The Rings. Atau, kejelian menambahkan unsur baru pada sebuah genre seperti Ayat=Ayat Cinta, berani meramu unsur religi dalam novel romansa,  dan mengambil latar tempat di Mesir saat banyak kisah cinta terbuai oleh keindahan kota-kota di negeri Barat.

Menutup Bab, Membuka Lembar Baru

Menjadi langka sebagai penulis adalah perjalanan seumur hidup. Ini adalah perjalanan yang penuh dengan pencarian, keraguan, dan kadang-kadang rasa putus asa. Namun, di setiap bab yang tertulis, kita menemukan sedikit lebih banyak tentang diri sendiri sebagai imbalan.

Aku memang penulis yang masih butuh banyak belajar, dan bersedia menjalaninya hingga akhir hayat. Satu hal yang aku tahu pasti: menjadi langka bukanlah tujuan akhir, melainkan cara kita menjalani proses kreatif dengan sepenuh hati.

Bagaimana denganmu? Apa novel terunik yang pernah kamu baca? Mari berbagi cerita tentang perjalanan menulis Anda di komentar. 

Terbaru Lebih lama

Related Posts

8 komentar

  1. Maksud menjadi penulis langka, saya menangkapnya bahwa penulis harus punya branding. Langka belum tentu berarti orangnya langka. Maafkan, dari list di atas, tak satu pun yang saya pernah baca...

    BalasHapus
  2. Sepakat banget.. langka bukan berati sendiri. Menulis dengan hati akan punya rasanya sendiri dan itu jadi ciri khas tulisan kita. Andrea Hirata contoh nyata penulis langka aku sudah baca semua bukunya termasuk tetralogi Laskar Pelangi.. uniq selling dadi gaya bertuturnya gak pernah berubah karena dia nulis dari hati

    BalasHapus
  3. setuju banget dengan konsep kelangkaan ini
    Seperti (saya tambahkan) Negeri 5 Menara nya Ahmad Fuadi
    Ayat-ayat cinta-nya Habiburrahman El Shirazy
    Suka tidak suka, mereka menembus batas dengan kelangkaan
    dan mereka berhasil

    BalasHapus
  4. Keren mba quotenya, jadilah satu"nya. Artinya kita membangun citra yang unik, tidak ikut gaya mainstream

    BalasHapus
  5. Nah menulis dengan jiwa ini yang bagi saya susah banget. Pernah bikin cerpen yang beginian, kontemplasinya bisa berminggu-minggu. Anyway, thanks ya, artikelnya bermanfaat banget.

    BalasHapus
  6. Saya setuju banget, di era sekarang, menjadi 'penulis langka' itu soal keberanian untuk menghadirkan perspektif yang berbeda dan otentik.

    BalasHapus
  7. Senang dapat list novel langka...saya setuju karena sudah baca 2 di antaranya.
    Dan terima kasih tips jadi penulis langkanya di antaranya menulis dengan jiwa, bukan hanya kata

    BalasHapus
  8. Menjadi langka berarti kudu melewati serangkaian prosesnya dahulu.
    Karena kalau untuk nubi, menjadi langka masih mencoba pasar ini dan itu sehingga masih terpengaruh oleh warna dari penulis favorit atau buku yang sering dibaca.

    BalasHapus

Posting Komentar