header permata pengalamanku

Pilihan Villa di Manado Saat Berlibur ke Taman Nasional Bunaken

4 komentar
bunaken
Gambar oleh StockVault dari Freepik

Seperti yang pernah aku ceritakan dalam salah satu artikel minggu lalu, aku ingin bisa berjalan-jalan mengunjungi setiap provinsi di Indonesia ini. Pulau Sulawesi adalah contoh dari daerah yang belum pernah sekali pun aku menginjakkan kaki di sana.

Nah, sambil iseng-iseng, nih, aku cari-cari info kalau di Sulawesi itu enaknya ke mana, dan menginap di mana. Biasanya, aku akan memilih destinasi yang praktis, yaitu ibu kota provinsi. Karena, biasanya lokasinya dekat dengan bandara.

Jadi, tinggal dikulik saja, alternatif lokasi wisata apa saja yang ada di sekitar bandara di ibu kota provinsi tersebut. Seperti misalnya untuk provinsi Sulawesi Utara, ya aku mengincar tempat wisata di kota Manadonya.

Sekilas tentang Taman Nasional Bunaken


bunaken
Gambar oleh Kevin Mc Loughlin dari Pixabay

Seperti yang pernah kupelajari dari buku IPS saat SD dulu, di kota Manado ini ada taman laut yang sudah terkenal keindahannya di dunia, ya, yaitu di Taman Nasional Bunaken. Wow! Jadi semakin bersemangat saja ingin segera mengumpulkan uang untuk ke sana.

Siapa sih, yang nggak ingin bisa menikmati pemandangan bawah laut yang super di Bunaken? Bahkan, aku yang tidak bisa berenang saja masih mupeng berat. Kan, bisa dinikmati dengan cara snorkeling, ya. Airnya yang jernih memungkinkan jarak pandang sampai 50 meter.

Tahun 2005, taman nasional Bunaken menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO. Lokasi ini merupakan perwakilan ekosistem perairan tropis Indonesia yang terdiri dari hutan bakau, padang lamun, terumbu karang, dan pesisir pantai.

Secara keseluruhan, taman laut Bunaken meliputi area seluas 75.265 hektare dengan lima pulau di dalamnya, yaitu: Pulau Manado Tua (Manarauw), Pulau Bunaken, Pulau Siladen, Pulau Mantehage berikut beberapa anak pulaunya, dan Pulau Naen. 

Taman laut Bunaken merupakan bagian dari Taman Nasional Bunaken. Taman laut ini merupakan salah satu lumbung biodiversitas kelautan yang tertinggi di dunia. Letaknya yang berada di Segitiga Terumbu Karang Dunia menjadikannya kaya hingga memiliki 390 spesies terumbu karang dan hewan laut.

Koleksi kekayaan alam yang bisa kita temui di taman laut Bunaken ini termasuk ikan purba yang disebut ikan raja laut, kepiting, udang, moluska (termasuk kima raksasa), bintang laut yang unik, reptil dan mamalia laut (duyung, paus, dan lumba-lumba).

Lokasi penyelaman di taman laut Bunaken hanya terbatas di masing-masing pantai yang mengelilingi kelima pulau di dalamnya. Ada kurang lebih 40 titik penyelaman dengan kedalaman bervariasi hingga 1.344 meter. Dua belas titik selam di antaranya berada di sekitar Pulau Bunaken yang paling kerap dikunjungi penyelam dan pecinta keindahan pemandangan bawah laut.

Tak heran, karena di wilayah ini terdapat tembok raksasa bawah laut, yang disebut juga hanging walls sedalam hingga 50 meter. Penampakannya berupa dinding-dinding karang raksasa yang berdiri vertikal dan melengkung ke atas. Dinding karang ini juga menjadi sumber makanan bagi ikan-ikan di perairan sekitar pulau Bunaken.

Daratannya sendiri tak kalah menarik dari perairannya. Di sana hidup kera hitam Sulawesi (Macaca nigra), rusa, kuskus, biawak, ular, kelelawar, musang dan tikus hitam. Bahkan, konon masih ditemukan tarsius spectrum di Pulau Mantehage.

Selain snorkeling, aku ingin menyusuri jalur trek di Gunung Manado Tua yang umum dilalui wisatawan. Juga, Jalan-jalan di tepian pantai, melihat pembuatan kapal atau para nelayan yang bergotong-royong mendorong perahu ke laut sambil menunggu pemandangan matahari terbenam tiba. Wah, pasti indah!

Waktu Terbaik Mengunjungi Taman Nasional Bunaken


bunaken
Gambar oleh Jonaths Cottage Bunaken dari Traveloka

Yaitu pada bulan Mei hingga Agustus, karena kondisi air laut yang sangat jernih dan suhunya hangat. Selain itu, bulan-bulan ini merupakan waktu bagi flora dan fauna di Bunaken untuk berkembang biak. 

Sehingga, kita bisa menyaksikan beberapa kembang koral yang bermekaran dengan apik. Bahkan, jika beruntung, kita dapat berjumpa dengan penyu sisik hijau yang naik ke pantai untuk bertelur. Keren, kan?

Karena merupakan waktu terbaik, bisa dipastikan tempat wisata ini akan ramai dikunjungi oleh wisatawan sepanjang bulan Mei sampai Agustus. Oleh sebab itu, aku perlu merencanakan liburan ke sini sejak jauh-jauh hari. Memesan tiket pesawat dan penginapan pun harus dilakukan sebelum bulan ini tiba agar tidak kehabisan dan bisa mendapat harga lebih murah.

Setelah berselancar di dunia maya, sepertinya menginap di Jonaths Cottage Bunaken adalah sebuah pilihan cerdas. Akomodasi ini cukup mudah dijangkau karena berdekatan dengan fasilitas publik. Tak hanya memberikan kemudahan untuk mengeksplorasi destinasi petualangan, tapi juga kenyamanan saat beristirahat dengan harga yang ramah.

Tempatnya tenang dan jauh dari keramaian. Berbagai fasilitas yang tersedia dan kualitas pelayanan yang baik membuat kita merasa sedang berada di rumah sendiri. WiFi juga tersedia di seluruh area publik.

Yang membuatku terkesan adalah karena disebutkan bahwa di sini memiliki sarana barbecue, kursi pantai, taman, perpustakaan, layanan pijat, aktivitas odi luar ruangan seperti voli pantai dan bersepeda, area piknik, dan pantai privat.

Seru ya, villa di Manado ini? Nginep mana lagi di Manado yang bisa jadi cerita asyik begini?

Related Posts

4 komentar

  1. ini mah asik banget, kapan kapan klau ada kesempatan dan rejeki mau mampir

    BalasHapus
  2. Kalo sekarang sebenarnya coralnya udah banyak yg rusak karena mengalami bleaching. Mudah2n ada upaya serius dari pemerintah untuk memperbaikinya

    BalasHapus
  3. nice place. Suka dengan cottage macam ni dan view pantai yang menarik. best juga ye banyak aktiviti yang boleh dibuat disini.

    BalasHapus
  4. Duh jadi kangen Manado.. dah 5 tahun gak mudik :(

    BalasHapus

Posting Komentar