Buka Rekening Memang Bisa Seribet Ini

Zaman serba canggih begini, buka rekening bank baru memang terbilang mudah. Semua bisa serba daring. Yang penting, berbekal e-KTP dan beberapa perlengkapan lain sesuai yang disyaratkan masing-masing bank. Itu kalau kondisi normal, ya. 

Untuk situasi yang enggak biasa, ceritanya bisa agak panjang hingga jadi satu artikel buat dipublikasikan di blog. He he he. Apa aja sih, hal-hal yang enggak normal yang bisa memengaruhi ribetnya buka rekening? Ini dia beberapa hal di antaranya sesuai yang kami alami barusan menjelang tutup tahun kemarin.

1. Rekening Perusahaan

Iya, kalau untuk rekening pribadi sih, mudah aja bikin rekening baru via ponsel. Akan tetapi, berbeda ceritanya kalau yang mau dibuat ini merupakan rekening bank atas nama perusahaan. Ternyata, tetap aja harus datang ke kantor banknya, ya.

2. Domisili

Keribetan berikutnya terkait dengan tempat tinggal. Meskipun sudah punya rumah di Semarang, tetapi kami masih menggunakan KTP Sidoarjo. Belum sempat mengurus, dong. Tahu sendiri, kan, pandemi dua tahun lebih sangat sulit diisi dengan mondar-mandir antarkota untuk membuat KTP baru. Jadi, kami hanya bisa membuat rekening bank di lokasi sesuai KTP. Artinya, harus mudik dulu. 

3. Penggalangan Massa

Eh, ini enggak ada hubungannya sama unjuk rasa, ya. Maksudnya, sempat alot juga menyatukan suara agar anak-anak mau ikut mudik. Kendala utamanya, apa lagi kalau bukan kekhawatiran di rumah Sidoarjo bakal ada halangan masalah jaringan internet.

"Iya, deh. Nanti kubelikan kuota Telkomsel yang banyak. Telkomsel kan sudah pasti kuat sinyalnya dan luas jaringannya. Kita bisa kerja, belajar, dan bermain sepuasnya seperti biasa saat di rumah sini," rayu suamiku yang akhirnya mampu merontokkan keengganan anak-anak.

4. Waktu

Hitung punya hitung, kami pun memilih masa liburan untuk sekalian mudik sekeluarga. Yang itu artinya, berdekatan dengan masa PPKM menjelang Natal dan Tahun Baru 2022. Berhubung jadwal kerja Suami yang super padat, mau enggak mau, kami baru bisa berangkat Jumat sore karena setelah itu merupakan liburan akhir pekan.

Namanya akhir pekan memang kantor-kantor pada istirahat, termasuk kantor bank, dong! Jadinya, saat tiba di Sidoarjo, cuma BCA yang kantor banknya tetap buka. Padahal, Suami inginnya memiliki rekening di beberapa bank yang berbeda.

Pas menuju BCA, sempat melirik kantor bank lain tutupnya jam 5 sore. Eh, begitu urusan di BCA kelar, ternyata kantor bank itu sudah tutup padahal masih jam 3 sore. Berputar-putar mencari kantor bank lain yang katanya Google Maps masih buka, rupanya tutup juga saat didatangi. Heboh banget, deh!

Ya, begitulah jadinya. Maka, akhir pekan pun benar-benar kami isi dengan berlibur. Masalah rekening bank, memang hanya bisa diurus di hari kerja, ya. Enggak apa-apa, deh. Mumpung di kampung, puaskan aja melepas kangen dengan teman, tempat, dan kuliner khas sini.

Singkat cerita, akhirnya Suami berhasil mengantongi beberapa rekening di bank berbeda sesuai kebutuhan. Kami pun bisa melenggang pulang karena semua kepentingan sudah terpenuhi, plus bisa menghirup hawa liburan sesungguhnya.

Urusan selanjutnya, jelas sudah jauh lebih sederhana. Kami bisa menikmati berbagai kemudahan mengelola banyak rekening bank sebagaimana mengurus rekening pribadi. Punya banyak rekening di bank berbeda enggak berarti harus mengunduh aplikasi tiap bank di ponsel. Kan, sudah pakai nomor Telkomsel di ponsel. Tinggal unduh aplikasi Telkomsel REDI aja untuk membantu mengurus banyak rekening. Praktis, deh!