header permata pengalamanku

Selalu Ada Cinta Umi Untukmu

50 komentar

Menemukan 2 garis merah pada testpack, memang bisa 1001 rasanya. Senang, takjub, haru, kaget, panik atau pun galau bisa saja bercampur aduk menjadi satu. Hal ini dapat dirasakan pada setiap apa pun kondisi seorang ibu. Baik yang baru menikah, mau pun yang belum menikah (Aih... Jangan sampai deh, ya). Baik yang sedang menunggu lama hadirnya keturunan mau pun yang belum lagi tuntas menimang bayi sebelumnya. Ya, rasanya memang selalu istimewa.

Salah satu hal yang membuat seorang ibu merasa gamang ketika mendapati dirinya hamil adalah ketika itu bukanlah kehamilan pertamanya. Yang artinya, dia telah memiliki anak. Terbayang tugas berikutnya mempersiapkan Si Kecil yang telah lebih dahulu hadir untuk menjadi kakak.
Momok persaingan dan kecemburuan kakak kepada adiknya memang sering menjadi beban tersendiri. Namun selayaknya, tiap ibu tetap mengingat bahwa kehadiran anak adalah rezeki yang patut disyukuri. Dan konsekuensi yang ditimbulkannya adalah sarana kita untuk belajar pada tahap selanjutnya.

Aku pribadi bersyukur, karena masalah kecemburuan pada adik bukanlah isu kental di rumah ini. Justru, kehadiran bayi baru selalu menambah rasa bahagia bagi seluruh anggota keluarga. Kakak-kakaknya begitu antusias menyambut kehadiran Sang Adik. Mereka terus-menerus mempelajari dan ingin menghafal tonggak ukur tumbuh kembang adiknya. Mereka juga terlibat aktif menstimulasi dan memenuhi kebutuhan adiknya. 

Bagaimana caraku selama ini untuk mengondisikan para kakak dalam menyambut kehadiran adik baru? Ini dia diantaranya:


Segera Kabari Kakak

Usahakan kakak pertama kali mendapat kabar kehamilan dari orangtuanya sendiri, untuk memberikan kesan bahwa itu adalah kabar gembira dan orangtuanya bersedia membagikan padanya.

Beri Informasi Seputar Kehamilan 

Bisa dengan mengajaknya berkunjung menengok bayi yang baru lahir, menceritakan padanya bagaimana pengalaman ibu bersamanya sejak dia dalam kandungan dll. Timbulkan rasa penasarannya dan layani dengan memberinya jawaban-jawaban sederhana sesuai kemampuannya untuk setiap pertanyaan.

Libatkan Kakak Sejak Awal Kehamilan

Misalkan dengan mengajaknya saat kontrol kehamilan. Mendengar detak jantung adiknya dan melihat gambar USG sambil mendengarkan penjelasan tentang calon adiknya itu tentu sangat menakjubkan. Dampingi Kakak memilih makanan sehat untuk ibu dan calon adiknya. Minta pendapatnya saat membeli perlengkapan bayi. Dan lanjutkan keterlibatan Kakak dalam perawatan dan pengasuhan adik setelah lahir sesuai kemampuan dan minatnya tanpa rasa terpaksa.

Tetap Perhatian Pada Kakak

Jangan mengurangi kadar perhatian dan kasih sayang kita sedikit pun dibandingkan sebelumnya. Tetap temani kakak belajar dan bermain. Hujani dengan pelukan, ciuman dan belaian sebagaimana sebelum hamil. 
Demikian pula usai adiknya lahir. Pastikan kakak sudah makan, mandi, dan siapkan permainannya sebelum menyusui bayi. Tetap hadir bersamanya dan merespon kakak selama menyusui adiknya.

Beri Kesan Positif Tentang Kehadiran Adik

Misalnya: betapa lucunya bayi yang baru lahir itu, dia akan memiliki teman bermain saat adiknya sedikit lebih besar dan dia bisa mengajarkan banyak hal agar adiknya bisa sepintar Kakak.

Adik Bukan Alasan

Jika kondisi ibu sedang lemah, sampaikan saja bahwa ibu sedang capai, sakit atau butuh istirahat sebentar. Di mana keadaan ini bisa saja terjadi baik ibu sedang hamil maupun tidak. Sambil terus mengolah kreativitas agar tetap dapat meluangkan waktu bersama Kakak dalam keterbatasan fisik, misalnya dengan menemani bermain sambil berbaring atau sekadar mengobrol santai. 
Jika ibu ingin mempersiapkan kakak agar lebih mandiri, jangan katakan karena dia akan memiliki adik. Namun sampaikan saja bahwa dia memang sudah semakin besar dan sudah waktunya melakukan beberapa hal untuk dirinya sendiri. Latihan ini akan tetap dia butuhkan baik dia akan memiliki adik maupun tidak.

Menunggu Bersama

Ciptakan suasana bersama-sama menunggu kehadiran adik baru. Hadirkan rasa rindu dalam hati kakak untuk bertemu adiknya. Dengan mengelus perut ibu, mengajak mengobrol bertiga antara ibu, kakak dan calon adiknya di dalam rahim, meminta pendapatnya tentang nama adiknya atau juga menyiapkan bersama keperluan menjelang persalinan.

Pertemukan Segera

Begitu bayi lahir, segera ajak kakak melihat adiknya. Selain agar ikatan emosional yang selama ini terjalin menjadi semakin kuat, juga ada rasa istimewa karena lebih dulu mengenal adiknya sebelum orang lain. Anak-anakku begitu bangganya bercerita ke orang-orang bahwa pipi adik bayinya berwarna merah merona seperti apel di awal kelahirannya. Dan rona merah itu semakin pudar sehingga hanya para kakak lah yang tahu betapa menggemaskan adiknya saat itu.

Beri Penghargaan

Ucapkan terimakasih dan pujilah kakak. Untuk setiap pengertian dan pertolongannya sejak masa kehamilan. Berilah kesan bahwa perannya sangat penting dan sangat membantu. Dia telah menolong adiknya menjadi begitu sehat, bahagia dan cerdas dari hari ke hari.

Dengan begini, timbulnya rasa cemburu pada adik baru dapat dihindari. Bahkan, status barunya sebagai kakak justru dapat membuat anak menjadi lebih bersemangat, bahagia dan penuh percaya diri. Karena banyak hal yang dia pelajari serta bayangan akan keseruan menjalani hari bersama adik serta bagaimana selama ini dia telah berperan banyak menyambut kehadirannya.
Ya, dengan bertambahnya adik, bertambah pula keyakinannya akan rasa cinta yang terus mengalir dari kedua orangtuanya dan siap dia curahkan kepada adik nantinya.

Hal yang sama aku terapkan pada anak kelimaku. Jika 2 tahun yang lalu dia berperan sebagai adik, maka kini saatnya mempersiapkan dirinya menjadi seorang kakak baru. Walau awalnya dia masih kurang paham dengan kehamilan, namun lama-lama tampak juga minatnya pada anak yang lebih kecil, pada perut ibunya yang semakin menggembung dan dia mulai menyadari ada makhluk bernyawa di dalamnya yang sesekali ia ajak bercanda.
Semua dijalaninya dengan gembira. Karena memang tak ada yang berbeda. Dia tetap bisa bermanja-manja, bermain dan belajar dengan ibunya. 
Begitu juga saat sakit. Dia tidak perlu melancarkan aksi berlebihan untuk sekadar mendapat perhatian tambahan. Karena dia tahu, tanpa diminta pun, ibunya akan terus mendampinginya saat dia mulai merasa kurang nyaman atau lemas. 

Seperti yang baru terjadi minggu lalu. Seiring dengan berita hujan badai yang menerpa daerah tetangga, tiba-tiba kulitnya dipenuhi ruam merah. Berdasarkan pengalaman, biasanya hal ini terjadi karena pengaruh udara atau air yang kotor. Mungkin dia baru bermain bekas tetesan air hujan yang sudah tercemar tanpa aku ketahui, atau semata karena angin kencang yang juga terus-menerus meniupkan debu di sekitar lingkungan kami.


Tidak nyaman? Tentu saja. Dia mulai menggaruk tubuhnya di sana dan di sini. Lemah? Iya. Namun sama sekali tak ada rengekan yang keluar dari bibirnya. Aku hanya sering-sering mengajaknya membersihkan tubuh agar kulitnya terasa lebih segar.
Tak lama, esoknya pun ruam-ruam menghilang. Berganti dengan batuk, pilek dan suhu tubuh yang mulai meningkat. Rupanya itu tak menyurutkan alasannya untuk berbahagia. Dalam keadaan mata berair yang menunjukkan betapa parah beban pilek di hidungnya, dia tetap berusaha aktif bermain dan bercanda dengan saudara-saudaranya.  



Ah, senyum dan tawa ceria anak. Seakan sebuah hadiah tak terungkap bagiku. Seolah ingin mengucapkan terimakasih atas segala usahaku walaupun kondisinya belum juga pulih. Ada rasa syukur, cinta dan percaya di sana. Percaya bahwa semuanya akan baik-baik saja. Percaya bahwa ibunya akan selalu berusaha memberikan yang terbaik selama mendampinginya melewati masa sakit.

Ya, memang tak perlu kawatir berlebihan saat anak demam. Apa lagi jika sudah jelas disertai batuk dan pilek. Karena kemungkinannya, batuk dan pilek itulah penyebab demamnya. Sebuah penyakit yang biasa menyerang saat tubuh kurang fit di tengah musim pancaroba. Dan tubuhnya meningkatkan suhu agar bisa aktif melawan virus yang menyerang.


Jika di tengah perjuangannya melawan virus anak tampak gelisah dalam demamnya, aku pun sudah menyiapkan jurus andalanku untuk mengurangi keluhan yang dideritanya. Biasanya sih, anakku ini menggunakan Tempra Drops. Namun karena usianya sekarang sudah 2 tahun, maka aku sediakan Tempra Syrup untuknya.
Tempra Syrup selalu menjadi pilihanku untuk mengatasi demam dan rasa nyeri anak-anak. Kandungan parasetamolnya sebanyak 160 mg parasetamol pada setiap 5 ml. Bekerja sebagai antipiretika pada pusat pengaturan suhu di otak dan analgetika dengan meningkatkan ambang rasa sakit.
Selain karena rasa anggur yang disukai anak-anak, Tempra Syrup juga kupilih berhubung formulanya yang aman di lambung dan dapat larut 100%. Cara memakainya pun jadi praktis, tidak perlu dikocok. Keberadaannya mudah sekali didapat di apotek atau toko obat sekitar.

Kita bisa memberikan Tempra dalam dosis yang tepat sesuai umur karena dilengkapi gelas takar di dalam kemasannya. Sehingga tidak menimbulkan overdosis atau kurang dosis. Berikut ini petunjuk takarannya:

Umur                                                  Dosis

Dibawah 2 tahun                                Sesuai petunjuk dokter/gunakan Tempra Drops

2 – 3 tahun                                          5 ml

4 – 5 tahun                                          7.5 ml

6 – 8 tahun                                          10 ml atau gunakan Tempra Forte

Ya, sebagaimana obat, perhatian dan kasih sayang seorang ibu pun bisa berbeda bentuk dan dosisnya menyesuaikan perkembangan anak. Seorang kakak bisa sama-sama merasa dicintai sebagaimana adiknya walaupun dia tidak digendong. Bahkan justru bisa jadi diminta membantu menggendong adik. Karena kebutuhan adik adalah ditimang. Sedangkan kebutuhan kakak adalah ketrampilan, kemandirian dan penghargaan. Keduanya bisa disampaikan secara bersamaan dan ditangkap oleh setiap anak sebagai pesan cinta.

Ingatlah, Nak. Kehadiran adik akan membantumu merasakan lebih banyak curahan cinta dari orangtua. Cinta dalam bentuk yang berbeda, namun tak pernah berkurang nilainya.

Terimakasih, Anak-Anakku. kalian telah menjadi anak-anak yang manis dan penuh cinta di rumah ini. Sebagaimana kalian percaya pada cinta kami sebagai orangtua, kami pun percaya akan selalu ada cinta kalian untuk kami. Love you all!

Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network dan Tempra.


Related Posts

50 komentar

  1. Wah baca judulnya ada tulisan 'berapapun adikmu...' tiba-tiba keinget kalo sodaraku banyak loh, kakak 2 dan adik 5, wowww banyak bangett tuh

    BalasHapus
  2. Wah banyak yang bilang Tempra bagus ya Bun. Sampe tetangga saya juga pake tempra. Oh ya bun ditunggu komen baliknya ya di tulisan saya, sudahkah kita membuat anak merasa dicintai oleh kita? Saya ikutan lomba tempra juga hehe

    BalasHapus
  3. Kasih sayang orang tua tak pernah terbagi ya Mbak. Aku pernah merasakan kakak cemburu ke adiknya, padahal ya sudah diberitahukan lebih dulu, sudah diluangkan waktu buat dia, yaaah..lambat laun ternyata waktu bisa membuat kakak menerima dengan legowo

    BalasHapus
  4. MasyaAllah mbak ida anaknya banyak ya, Alhamdulillah saya mah satu aja masih menanti 😀

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, insyaallah sabarnya menanti mendptkan balasan tersendiri :)

      Hapus
  5. Iyaaa setiap anak semua disayang sama ya mba. Nggak ada bedanya. Meski banyak anak tapi kalau ada yg pergi satu aja, tetap berasa sedih banget....aku juga pakai tempra di rumah

    BalasHapus
  6. Bermanfat banget mb farida sharingnya, kebentulan 3 bulan lagi si kaka mau punya adek...ada sedikit kerisauan jg terkait bagaimana nnt bisa adil dan ini pengalaman pertama :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. lho? bunda icha lagi hamil? kok ga keliatan :P
      baarakallahu buat sekeluarga ya :)

      Hapus
  7. Bermanfat banget mb farida sharingnya, kebentulan 3 bulan lagi si kaka mau punya adek...ada sedikit kerisauan jg terkait bagaimana nnt bisa adil dan ini pengalaman pertama :)

    BalasHapus
  8. kecemburuan kakak adik ini masih jd PR buat saya. Subhanalloh sekali, mbak, sharingnya. Memang anak adalah rezeki yg harus disyukuri

    BalasHapus
  9. cinta ibu hadir sama disetiap anak, hanya memang susah dicerna semua anak disaat yg bersamaan hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihihi... begitu ya? bisa kok dirasakan bersama walau bentuknya berbeda :)

      Hapus
  10. Saudaraku jg banyak 4. Meski begitu, cinta ortua akan tetam sama dan adil.

    BalasHapus
  11. Balasan
    1. alhamdulillah. jadi kapan Sidqi punya adik?
      #kabuuurrrr

      Hapus
  12. Wah senang banget baca tulisan mba yang ini. Memang Tempra kudu tersedia di rumah ya Mba :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah. Iya nih, apa lagi di musim pancaroba begini 😊

      Hapus
  13. perhatian sama kakak biar enggak cemburu sama adik. PR nanti nih kalau anak punya adik. Anak semata wayang masih manja manjanya

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe... gpp dipuas2in aja dulu manjanya biar nanti aklau sudah gede nggak nagih :)

      Hapus
  14. Baarakallah, rezeki punya anak dalam jumlah banyak ya, Mbak. Saya harus nunggu lama tuk yang kedua, alhamdulillah dapet juga. Itu pun si kakak seperti takut tersaingi jadi perlu banyak penjelasan padanya. Sekarang sih udah oke. Salam tuk para buah hati :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. alhamdulillah. peluk cium juga untuk kedua buah hatinya :)

      Hapus
  15. Anakku yg paling heboh waktu tau aku hamil. Malah pengumuman ke orang2 trus pada ga sabar adeknya segera lahir 😅 Biasanya agak besaran baru deh suka cemburu2 an, kaya kejadian anak pertamaku ma yg kedua.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihihi... jgn kasih kendor say. hujani terus kakak2nya dengan perhatian biar ga cemburu :)

      Hapus
  16. judulnya..... semoga sehat-sehat selalu anak-anaknya ya mba. Jadi ibu yang selalu penuh cinta untuk anak memang harus ya mba, dengan memerhatikan mereka juga merawat mereka ketika sakit.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin.. Iya, cinta ibu tak pernah terbagi. Melainkan bertumbuh seiring bettambahnya jmlh anak😊

      Hapus
  17. Selalu sehat kakak n adik2nya ya mba :) mamahnya juga :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin.. M9ga mbak Desi sekeluarga jg😊

      Hapus
  18. Sehat selalu ya anak pinter :)

    BalasHapus
  19. dulu waktu saya hamil anak kedua, anak pertama saya pun tdk pernah terlihat cemburu pada adiknya, karena saya memang sedini mungkin memperkenalkan adiknya dan saya selalu menyertakan kakaknya dlm mengurus adiknya. Semoga sehat terus ya... :)

    BalasHapus
  20. aihhh jadi ngrasain flash back mba,,, adek q banyak ada 6 orang dan aku adalah seorang kakak tertua. dulu juga sering cemburu gitu, tapi emang benar mba, berapa pun adiknya, ibu selalu memberikan yang terbaik untuk anaknya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah ya ngerasain cinta ibu walau adiknya banyak 😊

      Hapus
  21. Dan biasanya orang tua nih yang tidak bisa bersikap adil sama anaknya. Dan pada umumnya kakaknya menjadi tempat pelampiasan marah dan kesalahan.
    Tetap perhatian sama kakak. Jangan sampai lupa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. gitu ya. jadi merasa nih aku :P terimakasih sudah mengingatkan :)

      Hapus
  22. yang rasa strawberry ada gak , tante?

    BalasHapus
  23. Aku baca ini serasa pengen punya anak lagi mbak. Ditambah suami pengen anak cewe. Duh, Alhamdulillah banget klo di dukung. Tapi, saat anak sakit emang ga bisa di tutupin mba, rasa takut klo punya adik lagi itu pasti deh. Apalagi demam ... Paling aku khawatirin. Alhamdulillah Rayyan jg pake Tempra... Cocok dan langsung turun demamnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah. Berarti kawatir saat anak sakit bisa teratasi ya. Jadi deh Rayyan pny adik😛

      Hapus
  24. Judulnya bikin terharu...

    Adik bukan alasan. He em, bener banget ini mbak. Anakku udah tiga tapi aku masih harus banyak belajar membagi perhatian dan kasih sayang untuk mereka. Semoga anak-anak tetap sehat dan tumbuh dengan sempurna lahir batin ya, aaamiiin.

    BalasHapus
  25. Bagus kan informasinya. lanjutkan. https://www.sablonkaosjogja.net/bisnis-sablon-kaos-manual/

    BalasHapus

Posting Komentar