header permata pengalamanku

Renungan Akhir Tahun 2023

11 komentar

project karya 2023

Tahun-tahun berlalu begitu cepat, dan kini kita sudah berada di akhir tahun 2023. Saat inilah momen yang tepat untuk merenung. Renungan akhir tahun adalah waktu yang berharga untuk introspeksi diri dan mengevaluasi perjalanan hidup kita. Lantas, apa saja yang perlu kita renungkan?

Merenung Tentang Capaian

Langkah pertama dalam renungan akhir tahun 2023 ini adalah menilik kembali tentang capaian kita selama setahun belakangan. Pertanyaan-pertanyaan yang perlu kita ajukan kepada diri sendiri meliputi:

  • Apa saja pencapaian terbesar yang telah saya raih tahun ini?
  • Apakah saya telah mencapai tujuan-tujuan yang telah saya tetapkan di awal tahun?
  • Apa yang telah saya pelajari dari pengalaman-pengalaman saya tahun ini?

Merenung tentang pencapaian kita dapat membantu kita merasa bangga dan menghargai diri sendiri. Ini juga bisa memberi kita dorongan moral untuk terus berusaha dan mencapai lebih banyak di masa depan. Menjawab pertanyaan pertama di atas, tidak lepas dari jawaban untuk pertanyaan kedua.

Di awal tahun, aku mencanangkan tiga resolusi di bawah ini. Syukurlah, ada satu poin yang terpenuhi walau sebenarnya project karya 2023 yang aku kerjakan ini enggak murni film panjang, sih. Dia adalah dua episode lepas berdurasi satu jam dari serial TLC di Vision Plus. Judulnya "In The Wave of Love" dan "Amadiketu".

akhir tahun 2023

Sedangkan project karya 2023 terkait miniseri, tidak ada yang terealisasi. Walaupun sebenarnya aku sudah menuntaskan tiga skrip, tetapi belum ada yang diproduksi. Untuk buku cetak, meskipun belum ada yang best seller, syukurlah ada dua judul yang akan segera hadir di penghujung tahun ini.

Judul yang pertama, aku bocorkan di sini, ya. Sebab, memang lagi masa preorder sih, sampai 18 Desember 2023. Novel tentang hukum berjudul "Rekonsiliasi 2004" ini bercerita tentang seorang pengacara yang terlempar ke 18 tahun silam dan bertekad menyelamatkan Munir, sang aktivis HAM.

Novel tentang hukum ini bisa dipesan dengan harga 79 ribu rupiah selama masa preorder. Selepas itu, harga kembali normal menjadi 85 ribu rupiah, ya. Yang tertarik bisa langsung menghubungi akun Instagram bukufaridapane. Yuk! 

Sedangkan judul satunya, merupakan novel digital yang dipinang penerbit. Saat ini, sedang dalam proses negosiasi dan persiapan percetakan. Buat yang sudah mengenal karya-karyaku selama ini, bisa menebak enggak, judul mana yang akan naik cetak ini? 

Sebagai bocoran, sebenarnya novel ini aku masukkan dalam genre romansa. Namun, penerbit justru tertarik karena sedang mencari genre fantasi. Seseorang yang selama ini rajin membaca karya-karyaku di platform novel digital ternyata merupakan pengurus di penerbit tersebut. Pantas aja dia tahu ada unsur fantasi dalam novelku ini. Benar-benar kejutan menjelang akhir tahun! 

Belajar dari Pengalaman

Selain merenung tentang pencapaian, kita juga perlu merenung tentang pengalaman yang telah kita alami sepanjang tahun. Pengalaman baik dan buruk adalah guru terbaik dalam hidup kita. Pertanyaan-pertanyaan yang bisa kita pertimbangkan meliputi:

  • Apa saja pengalaman positif yang telah saya alami tahun ini?
  • Bagaimana saya mengatasi rintangan dan kesulitan yang saya hadapi?
  • Apa yang dapat saya pelajari dari kesalahan yang telah saya buat?

Merenung tentang pengalaman kita dapat membantu kita tumbuh dan berkembang sebagai individu. Ini juga dapat membantu kita menghindari membuat kesalahan yang sama di masa depan. Aku mungkin enggak bisa tuliskan semua di sini karena menyangkut nama baik banyak pihak, tetapi seenggaknya ada beberapa intisari pelajaran yang kudapat setahun ini dan bisa kubagikan. 

Pertama, harus diingat bahwa menerbitkan buku, apa lagi film, itu merupakan proyek besar yang melibatkan banyak pihak. Apa yang kita anggap bagus, bisa jadi harus rela kita korbankan untuk tujuan bersama yang lebih besar. 

Sebab, proyek bersama itu bukan tentang bagaimana orang menilai karya kita seorang, tetapi lebih kepada bagaimana kita mampu bekerja sama dengan semua pihak menciptakan sesuatu yang tak bisa kita wujudkan sendirian.

Kedua, seperti kata blogger Surabaya yang pernah membahas tentang belajar dari kesalahan orang lain, sebaiknya jangan menunggu kita terjerumus dalam sebuah kesalahan baru tersadar. Membuka mata dan memahami apa yang terjadi pada orang lain juga merupakan pelajaran terbaik dari pengalaman. 

Itu sedikit renungan akhir tahunku di sepanjang berkarya. Bagaimana denganmu?

Related Posts

11 komentar

  1. Alhamdulillah yaa sekarang mak Fa selain jadi narablog juga jadi penulis skenario film dan novelis juga. Moga makin berkembang karirnya. Makin best seller karya2nya.

    BalasHapus
  2. Akhir taun memang waktu yg tepat buat merenung. Kadang kok setaun tuh cepet banget tapi ya kok gini2 aja. Huhu

    BalasHapus
  3. Pengalaman terbesar tahun ini ya momen2 haji 2023 nih makk. Perginya bareng mama ayah dan adek. Berempat. Rencana mau dibukukan cerita berkesannya agar bisa dibaca ulang nanti.

    BalasHapus
  4. Tahun 2023 ini buat saya tahun cukup berat. Pukulan resesi berdampak ke kestabilan perusahaan. Tapi ya, tetap harus bersyukur, masih ada pencapaian lain seperti bisa makin semangat ngeblog dan makin sering di rumah bareng anak.

    BalasHapus
  5. 2023 membuka kesempatan baru dan awal baru bagiku karena semua doa-doaku satu per satu diijabah oleh Allah, meski pasti ada tantangan dan haru stetap bersyukur

    BalasHapus
  6. Barakallahu fiik, ka Farida untuk semua pencapaiannya.
    semoga yang tertunda di 2023 ini, bisa tercapai di tahun 2024 bahkan melampaui impian dan harapan sebelumnya.

    Senang membaca renungan akhir tahun ka Farida.
    Aku jadi mikir, doaku yang sudah diijabah di tahun 2023 apa yaa.. hehehe~

    BalasHapus
  7. Semoga Allah selalu lancarkan langkah mak Farida, semoga apa yang tertunda di tahun 2023 bisa terealisasi di tahun 2024. Kalau untukku 2023 sangat menyenangkan dan menjalankan prosesnya dengan bahagia.

    BalasHapus
  8. Walau cuma film yang mau rilis itu keren lho mak, semoga tahun depan bisa lebih banyak terwujud planning-nya ya. Tahun ini bagi saya sih peralihan masa-masa penyembuhan jiwa

    BalasHapus
  9. Cuma pengen sehat dan lebih banyak manfaatnya buat orang lain terutama orang terdekat mak. Ngerasa kaya sisa hidup tuh kok kalo cuma gini-gini aja sayang banget gak ada pahalanya. Ngejar pahala jauhin dosa

    BalasHapus
  10. Aahh... ga sabar nunggu buku Rekonsiliasi nyaaa... pengin segera baca gimana tuh jalan ceritanya.

    Renungan akhir tahunku agak-agak kelam mbak klo dalam dunia perbloggingan. Merosot tajam nih kuantitas postingannya.

    BalasHapus
  11. Setuju banget mba, aku termasuk yang selalu evaluasi tiap pergantian tahun dan sangat merasakan manfaatnya, jadi tau goals yang harus tercapai. Goals itu sendiri dibuat bukan untuk memaksakan namun capaian dari hal-hal yang sudah dlakukan seperti yang mba Farida sebutkan. Sukses selalu mba untuk karya-karyanya, semoga esemua goals dan citanya tercapai, Amin :)

    BalasHapus

Posting Komentar