Anak spesialku |
Sebagai orang tua yang memiliki anak disabilitas, ada satu hal yang selalu membayangi pikiran saya: apakah kelak ia akan memiliki kesempatan yang sama seperti orang lain? Kekhawatiran itu kerap hadir—bukan karena saya meragukan kemampuan anak saya, tetapi karena masih adanya hambatan akses informasi, keterampilan, maupun ruang yang layak untuk mereka berkembang.
Di tengah rasa cemas itulah saya merasa tergerak ketika mendengar kabar adanya program XLSMART Peduli Disabilitas Berdaya. Sebuah inisiatif nyata yang bukan sekadar wacana, melainkan langkah konkrit untuk membuka pintu kesempatan bagi teman-teman disabilitas agar bisa setara, percaya diri, dan mandiri.
Rangkaian Program dari 2023 hingga 2025
Sejak 2023, XLSMART telah menjalankan program keberlanjutan yang menyentuh banyak aspek. Pada tahun pertama, kegiatan berfokus pada donasi sembako untuk pesantren dan yayasan disabilitas, serta pelatihan literasi digital di Pesantren Tuna Rungu Temanggung, Jawa Tengah.
Memasuki 2024, program semakin berkembang dengan pelatihan literasi digital dan kewirausahaan untuk disabilitas Indonesia berdaya di Bandung dan pelatihan bertajuk Disabilitas Siap Kerja di Medan, Surabaya, Jakarta, dan Bandung. XLSMART juga membuka kesempatan magang inklusif bagi penyandang disabilitas di kantor pusat Jakarta maupun kantor regional Bandung, Medan, dan Surabaya.
Kemudian, tahun 2025 menjadi momentum besar. Sejak Juni, program ini digelar secara maraton, dimulai dari pelatihan offline di Bandung, lalu berlanjut secara online pada 10 dan 18 September 2025 dengan lebih dari 265 peserta disabilitas dari 65 kota di seluruh Indonesia—mulai Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua. Peserta berasal dari beragam latar belakang disabilitas: tuli, daksa, netra, low vision, HoH (Hard of Hearing), fisik, mental, intelektual, hingga dwarfisme.
Group Head Region Central XLSMART, Arif Farhan Budiyanto, menegaskan, “XLSMART percaya bahwa teknologi adalah jembatan untuk membuka peluang setara bagi semua. Melalui program ini, kami ingin membantu teman-teman disabilitas agar semakin percaya diri, berdaya saing, dan mandiri secara ekonomi di era digital.”
Target dan Harapan
![]() |
Para Peserta XLSMART Peduli Disabilitas |
XLSMART menargetkan beberapa capaian penting melalui program ini:
- Meningkatkan potensi dan rasa percaya diri individu dengan disabilitas dalam bidang kewirausahaan dan literasi digital.
- Meningkatkan kapasitas, keterampilan dan pengalaman individu dengan disabilitas sebagai wirausaha serta memperkaya diri dengan pengetahuan literasi digital.
- Memfasilitasi persiapan yang setara bagi individu dengan disabilitas agar memiliki kesempatan untuk membangun usahanya dengan mandiri didukung dengan kemampuan literasi digital dalam prosesnya.
Arif Farhan juga menambahkan bahwa tantangan terbesar yang masih dihadapi teman-teman disabilitas adalah keterbatasan akses informasi dan minimnya pelatihan yang relevan. Oleh karena itu, XLSMART berkomitmen untuk terus menghadirkan program XLSMART Peduli (XLSP) ini di lebih banyak kota, menjangkau lebih banyak peserta, dan memastikan manfaatnya semakin luas.
Semarang Jadi Tuan Rumah
![]() |
Kontributor XLSMART Peduli Disabilitas Berdaya Semarang |
Pada 26 September 2025, rangkaian ini hadir di Hotel Candi Indah, Semarang. Kali ini, peserta yang hadir adalah sahabat tuli dan daksa. Pelatihan difokuskan pada literasi digital dan kewirausahaan dengan dukungan dari berbagai pihak: DT Peduli, Bloggercrony Indonesia (BCC), PPDI, Peak Performance Indonesia, serta Gerkatin Semarang.
Hadir langsung dalam acara ini antara lain Deputy Program Director DT Peduli, Iwan Firmansyah, Head of Corporate Communication & CSR XLSMART, Dani M. Akhyar, dan Swita Amalia Hapsari, Dosen Prodi Ilmu Komunikasi UDINUS, Asesor Lembaga Sertifikasi Profesi Digital Kreatif Nusantara, sekaligus Relawan Roemah Difabel Semarang.
Peserta tidak hanya belajar teori, tetapi juga berlatih langsung membuat konten kreatif untuk mendukung UMKM mereka. Agar hasil pembelajaran terukur, dilakukan pre-test dan post-test kepada semua peserta.
Literasi Keamanan dan Etika Digital
![]() |
Di sesi pelatihan, Pak Dani memberikan wawasan mendalam kepada peserta tentang keamanan dan etika digital. Sebelumnya, beliau menjelaskan perbedaan antara etika dan etiket. Di mana, antara lain, etiket digunakan saat berinteraksi dengan orang lain, sedangkan etika tetap kita junjung tinggi meskipun sedang sendiri. Etiket yang berlaku di dunia maya biasa disebut netiket.
Sebagai bekal penting agar teman-teman disabilitas lebih bijak dan aman dalam menggunakan internet, Pak Dani juga memberikan banyak sekali pencerahan dan tips seputar tantangan, kompetensi, alat, modus penipuan, dan berbagai hal seputar keamanan digital.

Konten AI untuk Wirausaha Digital
Sementara itu, Bu Swita membimbing peserta dalam menguasai keterampilan literasi digital lain yang lebih praktis, yakni membuat konten AI untuk wirausaha digital dengan menggunakan prompt yang tepat. Yang lebih penting, beliau senantiasa mengesankan bahwa belajar digital itu menyenangkan.
Penutup
Bagi saya pribadi, melihat langkah-langkah ini memberikan secercah harapan. Kekhawatiran seorang orang tua tentu tak akan hilang begitu saja, tetapi mengetahui bahwa ada perusahaan yang sungguh-sungguh menghadirkan ruang bagi anak-anak disabilitas untuk berkembang membuat saya lebih optimis.
Program seperti XLSP Disabilitas Berdaya ini bukan hanya tentang pelatihan, melainkan tentang membuka jalan menuju kemandirian, kepercayaan diri, dan kesempatan yang setara. Dan bukankah itu yang paling kita harapkan sebagai orang tua—melihat anak kita berdiri tegak dengan kebanggaan atas dirinya sendiri?
🌱 Sebagai orang tua, saya ingin anak saya tidak hanya dilihat dari keterbatasannya, tetapi juga dari potensi dan mimpinya. Setiap pelatihan, setiap kesempatan, adalah doa yang perlahan terwujud: bahwa kelak ia bisa menjalani hidup dengan mandiri, tanpa harus merasa berbeda dari yang lain.
Posting Komentar
Posting Komentar