header permata pengalamanku

Halaman, Wahana Bermain dan Belajar

26 komentar


Memiliki 5 anak (dengan yang ke-6 masih tumbuh di dalam perut), tentu memberi PR tersendiri. Dukungan untuk tumbuh kembang bagi tiap anak dalam rentang usia yang berbeda menjadi bahan pemikiran kami. Dengan segenap modal dana, waktu, tenaga, pikiran dan perasaan yang kami punya, apa yang bisa kami sediakan untuk mereka tumbuh dan berkembang menjadi lebih baik dari hari ke hari dalam suasana yang aman dan nyaman?


Sebagai keluarga homeschooling, selain anak-anak aktif bermain, belajar dan berkarya di dalam rumah, mereka juga kami beri kesempatan luas untuk bereksplorasi di luar. Karena bermain di ruang terbuka itu banyak manfaatnya, lho. Antara lain:


1. Mengasah Ketrampilan Motorik

Melatih kemampuan motorik terutama motorik kasar memang membutuhkan ruang yang cukup luas. Berlarian, melompat, merangkak atau berputar-putar. Jika dipadukan dengan aktivitas lain seperti bermain pasir, berkubang di lumpur, berjinjit di atas rerumputan atau yang lainnya, maka itu akan memberikan pengalaman luar biasa dalam proses belajar anak.


2. Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Alih-alih kawatir anak sakit karena bermain di udara bebas dan tanah, Ahli Mikrobiologi dan Immunologi Mary Ruebush justru mengatakan bahwa bermain di tanah dapat membantu melatih dan memperkuat sistem kekebalan tubuh anak. "Apa yang anak lakukan dengan memasukkan sesuatu ke dalam mulut akan membuat sistem imun merespon. Tidak hanya melatih respon sistem imun saja, tapi juga mengajarkan imun yang belum matang untuk merespon apa yang sebaiknya diabaikan," ujarnya.

3. Menjaga Kesehatan

Jika aktivitas bermain di luar rumah dilakukan di pagi hari menjelang siang, maka anak-anak berkesempatan mendapat vitamin D yang terkandung dalam cahaya matahari pagi. Vitamin ini sangat baik untuk kesehatan tulang dan kekebalan.
Aktif bermain di luar ruangan juga merupakan salah satu cara menurunkan risiko obesitas, menjaga kesehatan jantung, kelancaran peredaran darah, membuang racun dalam tubuh melalui keringat dan sebagainya.

4. Memperbaiki Kinerja Otak

Menurut penelitian yang diterbitkan Journal Environment Education Research pada 2004, ketrampilan kognitif anak dipengaruhi oleh waktu yang mereka habiskan bermain di luar ruangan. Diungkapkan bahwa berinteraksi dengan alam memberikan dampak positif, yaitu mempengaruhi kemampuan berpikir kritis anak.

5. Dekat dengan Alam

Tentu saja, dengan bermain di luar rumah, anak-anak akan menemui aneka makhluk hidup dan berbagai komponen pembentuk lingkungannya. Mereka melihat langit, memanjat pohon, meraba rerumputan, menuang pasir, mendengar gemericik air atau bercanda dengan para hewan mungil. Selain mereka belajar banyak hal tentang alam, aktivitas ini akan menanamkan kecintaan terhadap alam sejak dini dan memberi pengaruh yang kuat seumur hidupnya.

6. Melatih Sosialisasi

Bermain di luar akan memberi kesempatan bagi anak-anak untuk bertemu dan berinteraksi dengan orang lain. Baik itu teman sebaya maupun yang berbeda usia dengannya. Hal ini akan membuat mereka belajar bekerja sama, berbagi, bernegosiasi, memecahkan masalah dan berbagai ketrampilan sosial lainnya. Mereka juga akan terdorong mempelajari kemampuan baru, mengatasi tantangan, melatih kepercayaan diri serta mengajarkan kepemimpinan.

7. Mengelola Stres

Bermain di luar dapat mengurangi tingkat stres, depresi, dan kecemasan akibat berbagai tugas dan aktivitas di dalam ruangan.

Bagi kami, tempat paling aman dan nyaman untuk bermain adalah di rumah. Karena selain mudah mengawasi, anak-anak juga dapat optimal mencurahkan seluruh energinya untuk bermain dan belajar tanpa perlu kelelahan di jalan.
Bersyukur kami mendapat rumah kontrakan dengan halaman kosong yang cukup luas. Ini memang merupakan salah satu nilai plus dari rumah ini yang membuat kami menjatuhkan pilihan padanya saat itu.
Jadi, apa saja usaha kami untuk mendukung kegiatan bermain di halaman yang aman dan nyaman bagi anak-anak? Berikut diantaranya:

Membuat Sarana Bermain Sendiri
Berayun laksana Tarzan
Dan inilah ide suamiku. Beliau membuatkan aneka sarana bermain untuk anak-anak dengan tangannya sendiri di halaman ini. Ada ayunan, gantolan, ring basket, hammock, titian tali, tali untuk berayun dll.

Gantole
Ayunan
Ring Basket & Bola Sepak

Ternyata, ide suami ini benar-benar cemerlang. Selain memberikan tantangan bagi dirinya sendiri untuk mempelajari keahlian pertukangan, mengasah ketrampilan motorik anak-anak, juga menarik perhatian anak-anak tetangga sehingga mereka pun berdatangan untuk bermain bersama. Hal ini tentu sangat membantu anak-anak untuk beradaptasi cepat dengan lingkungan barunya dan menjadi sarana sosialisasi mereka.
Hampir setiap hari, anak-anak tetangga dengan berbagai jenjang usia ini bergantian main di halaman. Apalagi jika sudah akhir pekan atau masa liburan, dari pagi hingga menjelang petang, riuh suara mereka menghiasi halaman kami.

Setahun berikutnya, ada yang berubah seperti hammock yang tadinya dari bahan parasut berganti dengan yang terbuat dari jaring-jaring nilon. Hammock yang sebelumnya rusak karena pemakaian. Begitu juga yang jaring-jaring ini sudah mulai robek juga. Maklum, dipakai banyak anak sepanjang hari.

Ya, setiap hasil tentu butuh pengorbanan. Harga hammock tentu tak sebanding jika dibalas dengan meningkatnya kreativitas dan kecerdasan fisik anak serta pertemanan yang berkualitas.

Setiap hari, ada saja ide baru dari kumpulan anak-anak ini tentang cara bermain dengan sarana yang tersedia. Seperti bagaimana mereka menjadikan titian tali sebagai alat bergelantungan.

Dan masih banyak lagi hal-hal yang dilakukan anak-anak bersama teman-temannya di halaman. Mengumpulkan dedaunan, mengorek tanah, mengisi bak mobil mainannya dengan batu, mencari ranting… dan entah permainan apa lagi yang tak terbatas jumlahnya. Batasnya hanyalah imajinasi mereka. Selama imajinasi mereka terus bergerak, maka ide-ide permainan pun terus muncul.

Kebun Mini

Mengingat kami tinggal di Bogor yang konon hawanya sejuk dengan lahan yang subur, kami pun mencoba belajar bercocok tanam. Kami membeli aneka biji tanaman. Sayur, buah, bumbu dan bebungaan. Sayangnya, karena kurang berpengalaman dan kemarau yang berkepanjangan, kami tidak sempat merasakan panen karena akhirnya semua benih mati kekeringan. Hiks.

Taman Kelinci
Ada 4 kelinci di sini. Dapatkah kamu melihat semuanya?

Karena masih ada lahan kosong yang tersisa, maka kami sekeluarga memutuskan untuk memanfaatkannya sebagai tempat para kelinci piaraan kami berolahraga menikmati hangatnya sinar mentari.
Tidak banyak hal yang kami lakukan sebenarnya. Kondisi alami yang sudah ada rupanya cukup membuat para kelinci nyaman. Ada rerumputan yang tinggi, ada yang terhampar empuk. Ada tumpukan batu dan bata untuk bersembunyi. Kadang, anak-anak menyusun aneka dedaunan sebagai tempat bersemayam mereka sehingga merasa tetap nyaman hingga sore tiba.

Hujan-Hujan!
Ya, kami mengizinkan anak-anak bermain di tengah hujan sepuasnya. Bogor adalah Kota Hujan. Rata-rata, 6 hari dalam seminggu hujan membasahi hari-hari kami. Entah itu berupa hujan deras atau pun sekadar gerimis.
Kami percaya bahwa hujan itu bukan membawa penyakit, namun justru kesehatan. PH netralnya sangat baik bagi tubuh. Asalkan anak-anak dalam keadaan fit saat hujan serta tahu bahwa harus berhenti saat merasa kelelahan dan kedinginan.

Memangnya anak-anak benar-benar tidak pernah sakit dengan melakukan semua kegiatan itu? Tentu saja pernah. Lecet, luka, tergores, lebam atau benjol itu biasa. Kulit gatal karena ulat atau perih tersengat tawon juga pernah. Atau mungkin yang juga membuat kawatir adalah jika kemudian anak menjadi demam usai bermain di luar.

Untuk urusan demam, aku sudah punya jurus andalan untuk mengatasinya, yaitu Tempra Syrup. Karena Tempra Syrup kandungan parasetamolnya sesuai dosisnya untuk anak-anak. Tinggal disesuaikan saja dengan usia dan berat badan anak. Tersedia juga dalam bentuk drop untuk memudahkan pemberiaan obat. Tempra Syrup mampu menurunkan demam anak dengan cepat karena langsung bekerja pada pusat pengaturan suhu di otak. Pilihan rasa jeruk dan anggurnya pun sangat disukai anak-anak. Sehingga tidak ada drama penolakan setiap kali mereka harus meminum obat ini.

Inilah sekelumit ceritaku untuk menciptakan lingkungan bermain yang aman dan nyaman bagi anak. Bagaimana dengan Anda?



Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog Tempra yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network dan Taisho. Artikel ditulis berdasarkan pengalaman dan opini pribadi. Artikel ini tidak dapat menggantikan hasil konsultasi dengan tenaga kesehatan profesional.

Related Posts

26 komentar

  1. Duh, itu tempat mainnya bikin mupeng mbk. Asyik banget kayaknya... Bisa jadi rekom nih buat saya, Hehehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihihi... monggo dibikin sendiri di rumahnya menyesuaikan kondisi :)

      Hapus
  2. Anak ku juga suka main di luar mbak, kayanya dia merasa lebih bebas berekspresi gitu

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener banget. main di luar rasanya bebaaasss :P

      Hapus
  3. Iya ya mba gausah jaih2 lah main yh pentig anak jd terstmulasi dan tetap sehat

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul sekali. sesekali tetap perlu sih main di tempat lain untuk menambah pengalaman. tapi buat sehai-hari juga sebaiknya sudah terfasilitasi dengan baik :)

      Hapus
  4. Wih, halamannya luasss banget mbak, aku yg baca dan liat foto, langsung pengen buru2 ke halaman itu juga, haha.. Daerah mana mb? Dan, back to nature memang pilihan terbaik sih

    BalasHapus
    Balasan
    1. sebenarnya ga sampai luaaasss banget. tapi memang termasuk luas untuk daerah perumahan. alhamdulillah pas dpt yang hook posisinya.
      daerah bogor nih. yuk mampir :)

      Hapus
  5. Masya Allah... anaknya mau 6 Mbak, Barakallah... moga jadi anak shalih dan shaliha. Wah, tempat bermain dan belajar anak-anaknya komplit. Selalu salut buat praktisi homescooling :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. aamiin. . doa yg sama untuk semua anak dalam keluarga muslim :)

      Hapus
  6. Serunyaaaa mbaaak pasti ramee yaaa . . Wahana mainannyaa jugaa banyaak. Pasti betah main di halaman rumaah. . Hehehe sehat" ya mbaaak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. betaaahhh banget. kalo ngga malem ga pada masuk rumah tuh.
      aamiin. . doa yg sama untukmu :)

      Hapus
  7. Waw mbak, seru banget tempat bermainnya. Dan kreatif.

    Tempra Syrup memang wajib sedia di rumah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. alhamdulillah. iya benar. tempra selalu jadi andalan saat anak demam :)

      Hapus
  8. Salam kenal mbak Farida. Tinggal di Bogor mbak? Di sebelah mana? Saya juga di Bogor. Anaknya sebentar lagi kompakan dengan saya mbak. Wah senangnya lihat fasilitas bermainnya. Jadi ingat cilikan saya dulu ❤

    BalasHapus
    Balasan
    1. salam kenal jg. di tajur halang. bunda sri di bogor mana?
      wah, asyuk ya masa kecilnya ngerasain beginian hehehe. .

      Hapus
  9. Area bermainnya menyenangkan sekali. Kami yang tinggal di komplek padat ini suka mupeng kalau liat tempat kayak gitu hehe ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihihi.. iya ni alhamdulillah pas dapet yang begini. jadi deh taman bermain buat sekomplek bahkan anak komplek tetangga jg main kemari :P

      Hapus
  10. Serunya main di luar rumah..sayang banget saya ga punya halaman rumah setelah rumah lama dirubah menjadi ruko..padahal dulu punya 2 pohon mangga gede sama tanaman2 kecil..jadi kangen ah.. Btw nice post mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. alhamdulillah, terimakasih ya. semoga mendapat ganti yg lebih baik :)

      Hapus
  11. Wah asyiknya bermain di luar.. jadi inget sama ayunan yang pernah dibuatkan alm bapak. Sekarang ini kalau mau bikin ayunan juga harus punya rumah yang memiliki pohon yang cukup kokoh, kalau rumahnya baru apalagi di perumahan sepertinya bakal sulit punya ayunan kecuali sudah ditanami pohon bertahun-tahun yang lalu.

    BalasHapus
  12. Salut mbak kreatif banget, anak-anak jadi senang dan berkembang yaa..

    BalasHapus
  13. Waaaah asiknya ada hammocj, taman kelinci, kebun, ayunan...surganya taman bermain anak ini. Suami mbak kreatif bgt ya hehe smg sehat baby di kandungan ya ��

    BalasHapus
    Balasan
    1. alhamdulillaah. aamiin... terimakasih doanya :)

      Hapus

Posting Komentar