header permata pengalamanku

Perhatikan Cara Memilih dan Mencuci Masker Kain yang Benar!

1 komentar
masker kain

Sejak 5 April 2020 yang lalu, pemerintah melalui juru bicaranya dalam penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, mengumumkan program ‘masker untuk semua’. Program tersebut senada dengan imbauan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, CDC, yang menganjurkan pemakaian masker bagi semua orang yang keluar rumah. 


Awalnya, organisasi kesehatan dunia, WHO, maupun CDC tidak menyarankan menggunakan masker jika tidak sakit atau tidak bekerja di tempat yang berpotensi tinggi terpapar penyakit. Namun, karena dikhawatirkan ada kelompok yang rentan menyebarkan virus Corona tanpa sadar karena belum menunjukkan gejala apa pun, maka program 'masker untuk semua' ini pun dicanangkan.

Masker kini seolah bergeser menjadi kebutuhan primer masyarakat di tengah pandemi COVID-19 yang belum kunjung berakhir. Seiring permintaan yang melonjak, masker menjadi benda langka yang sangat sulit dicari, selain hand sanitizer.


Kabar gembiranya, banyak penelitian yang menyebutkan bahwa masker kain bisa menjadi alternatif pencegahan yang efektif. Namun, ini hanya dianjurkan untuk orang awam karena risiko tertular yang terbilang kecil dibandingkan tenaga medis. 


Kriteria Masker Kain yang Baik


Dari sisi ukuran dan model, pilihlah masker yang sesuai dengan ukuran wajah dan dapat menutup mulut, hidung, dan dagu. Kita bisa memakai masker kain dengan lubang untuk telinga maupun yang berujung tali panjang untuk diikat di belakang kepala.

Efektivitas penyaringan pada masker kain untuk menangkal virus meningkat seiring dengan jumlah lapisan dan kerapatan tenun kain yang dipakai. Menurut jurnal dari peneliti di University of Cambridge, bahan kain masker yang paling nyaman digunakan sembari bernafas adalah katun. Masker kain ini nantinya dapat dilapis dengan filter kopi atau tisu agar daya saringnya meningkat. 

Untuk melihat efektivitas kain, kita bisa melakukan uji coba cahaya. Jika masker diterawangkan ke arah datangnya sinar dan ternyata tidak tembus cahaya, semakin besar kemungkinannya untuk menyaring dengan baik. 

Selain itu, kita juga perlu mengetesnya dengan mencoba meniup lilin yang menyala sambil mengenakan masker. Jika api bisa padam, itu artinya masih ada celah yang cukup besar bagi udara untuk keluar-masuk. Jadi, ganti dengan masker yang membuatmu tidak bisa meniup api, namun tetap nyaman bernapas, ya.


Begini Caranya Mencuci Masker Kain


Selain harganya lebih terjangkau, masker kain juga lebih praktis karena bisa dipakai kembali setelah dicuci. Pakailah masker kain ketika keluar rumah, gantilah setelah 4 jam dengan masker kain lain yang bersih, dan cucilah masker kain setiap selesai memakainya.

Masker kain dapat dibersihkan dengan cara dicuci dengan air dan deterjen di mesin cuci maupun cuci manual. Mencuci masker kain juga tidak bisa sembarangan. Ada aturannya agar tetap aman saat digunakan kembali.

  1. Siapkan air panas bersuhu 60 - 65 derajat Celsius
  2. Tambahkan deterjen dan rendam masker beberapa saat
  3. Kucek masker menggunakan tangan atau giling di dalam mesin cuci hingga semua kotoran yang ada di masker luruh
  4. Bilas masker di bawah air yang mengalir hingga semua busa yang menempel pada masker hilang
  5. Jemur atau keringkan masker di bawah sinar matahari atau menggunakan pengering pana
  6. Setrikalah masker dengan suhu terpanas agar bakteri dan virus yang masih menempel mati

Perlu diperhatikan bahwa tidak perlu menambahkan cuka untuk disinfeksi masker. Meskipun disebut sebagai salah satu cairan disinfektan, namun otoritas kesehatan tidak menyarankannya untuk digunakan dalam mencegah penyebaran virus Corona.

Nah, sekarang sudah semakin yakin kan, dengan masker kain? Semoga kita semua selamat dari terpaan virus Corona, ya. Amin.


Related Posts

1 komentar

  1. Ah sederhana ya ngecek masker kain yang baik, cukup diterawangkan ke sinar matahari. emg sih udah berbagai jenis masker kain beredar dan kita tidak tau seberapa efektifnya

    BalasHapus

Posting Komentar