header permata pengalamanku

Indonesia Darurat Kurikulum Keselamatan Berkendara

12 komentar
(Sumber: dokumen pribadi)

Siapa yang suka miris jika melihat anak-anak SD atau SMP mengendarai motor di jalan raya? Saya! Rata-rata mereka hanya mendapatkan akses kendaraan namun tidak disertai dengan pembekalan tentang cara berkendara yang aman. 
Lha, dari segi usia saja mestinya mereka tahu kalau belum memenuhi syarat. Belum lagi pada praktiknya kebanyakan mereka tidak menggunakan helm pengaman dan berboncengan banyak orang. Tak ayal, kondisi semacam ini sangat rawan memicu terjadinya kecelakaan lalu-lintas. Sedihnya.

Biasanya, jika ada fenomena buruk begini, tiap pihak jadi saling tuding. Kebanyakan, masyarakat akan mempertanyakan tanggung jawab orangtua yang mengizinkan anak di bawah umur berkendara di jalan raya. Ya, kadang hal itu terjadi tanpa sepengetahuan orangtua, sih.
Tak jarang pula orang menyalahkan tindakan konsumtif karena kemudahan membeli kendaraan, terutama sepeda motor, di negeri kita. Duh, tidak semuanya lho, yang membeli sepeda motor itu karena dorongan konsumtif. Banyak juga yang memang membelinya karena kebutuhan, mengingat mobilitas masyarakat yang semakin tinggi.

Yang jelas, dalam memilih kendaraan, faktor keamanan adalah pertimbangan yang penting untuk diperhatikan. Jika sudah menemukan kendaraan yang teruji tingkat keamanannya, maka setiap pengendara harus menggunakannya secara bertanggung jawab, menguasai teknik berkendara dengan benar serta menaati peraturan lalu-lintas. Betul?

PT Astra Honda Motor Turut Peduli Keselamatan Berkendara

PT Astra Honda Motor (AHM) sebagai bagian Astra Internasional Tbk, di mana merupakan perusahaan patungan yang didirikan oleh Perseroan (50%) dan Honda Motor Company Ltd. (50%). AHM adalah pemegang lisensi untuk memproduksi, mendistribusi dan memasarkan sepeda motor Honda di Indonesia.

Filosofi Catur Dharma (Sumber: astra.co.id)

Astra yang telah berkiprah di Indonesia sejak enam dekade lalu, senantiasa menjalankan aktivitasnya dilandasi oleh filosofi Catur Dharma. Selain menghasilkan produk yang handal dan aman, AHM juga berusaha memberikan layanan purnajual yang baik.
Bahkan, sebagai bentuk tanggung jawab produk dan layanan, AHM juga aktif memberikan kontribusi sosial. Terutama dalam hal ini di bidang pendidikan. Astra menyadari bahwa tingginya angka kecelakaan kendaraan bermotor di Indonesia disebabkan kurang tertibnya pengguna jalan dalam berkendara. Lebih dari 80% kecelakaan di jalan raya disebabkan oleh kelalaian pengemudinya. Maka, mendidik masyarakat tentang pentingnya keselamatan dalam berkendara menjadi agenda penting bagi Astra.

Tidak main-main, Astra sudah lama memulai langkah untuk membentuk kesadaran masyarakat dalam berkendara. Hal tersebut terus diupayakan hingga saat ini dalam berbagai bentuk program-program menarik dan efektif yang menginspirasi bangsa. Apa sajakah program yang sudah dijalankan Astra dalam menciptakan masyarakat yang memperhatikan keselamatan berkendara?

Kampanye Keselamatan Berkendara


memecahkan rekor MURI ”Pemaparan Teori Safety Riding dengan Jumlah Peserta Terbanyak se-Indonesia” (Sumber: astra-honda.com)

Dalam 15 tahun terakhir, berbagai upaya telah dilakukan untuk mengampanyekan keselamatan berkendara. Sebagai pelopor kampanye semacam ini, Astra telah mengembangkan lebih dari 15.000 program keselamatan berkendara untuk jutaan orang.

Upaya ini bisa berupa aplikasi teknologi keamanan di banyak sepeda motor Honda, seperti teknologi ABS dan CBS. Selain itu, juga dengan membuat berbagai bentuk edukasi dan komunikasi aktif ke publik. Baik berupa diskusi, bincang seru, pelatihan dll. Saking seriusnya, untuk wilayah Jawa Tengah saja, Astra mengedukasi sebanyak 14.000 masyarakat di 22 kabupaten setiap tahunnya.
Juga, dilakukan pembangunan infrastruktur di beberapa tempat berupa safety riding center serta menyebarkan ratusan simulator berkendara Honda Riding Trainer (HRT). Dengan alat ini, para pengendara dapat berlatih tentang cara aman mengendarai sepeda motor. Tentu saja, fasilitas semacam ini juga dilengkapi dengan menyediakan banyaknya instruktur terlatih dan penasehat di jaringan Honda.

Kampung Keselamatan Berkendara

Tidak hanya mengedukasi masyarakat secara umum, AHM bahkan menelurkan Kampung Safety Riding di Semarang Utara mencakup 45 RT pada tahun 2015. Kampung ini sebagai kampung percontohan untuk ditularkan ke kampung-kampung lain di Indonesia.

Berangkat dari banyaknya permintaan penyuluhan keselamatan berkendara di masyarakat terutama di lingkup RT/ RW, sebagai bentuk keprihatinan akan banyaknya kecelakaan yang melibatkan warga. Fakta ini memang bukan isapan jempol belaka. Sejak pertama kali menginjakkan kaki di kota Semarang, hampir tiap hari aku menemukan keteledoran pengendara sepeda motor di jalan.

Anak sekolah hendak membeli bensin di pinggir jalan raya (Sumber: dokumen pribadi)

Realitasnya, etika keselamatan berlalu lintas kebanyakan dibentuk oleh lingkungan khususnya keluarga. Suatu langkah yang tepat sasaran jika penyuluhan keselamatan berkendara ini menyasar ke level  keluarga. Orangtua sebagai panutan, pengajar dan  pengingat keselamatan bagi anak. Dan selanjutnya, menjadikan kampung sebagai tempat awal belajar etika berlalu lintas bagi masyarakat Indonesia.

Kampung Safety Riding pertama di Indonesia (Sumber: astra-honda.com)

Berpedoman pada 3 faktor penyebab kecelakaan, yakni: manusia, lingkungan, kendaraan dan ditambah dengan peraturan. Maka Astra Motor Semarang membuat program 5 AMAN untuk meminimalkan risiko kecelakaan.

1. Program Warga Aman

Bertujuan memberi bekal pengetahuan keselamatan jalan kepada setiap kepala keluarga melalui penyuluhan dan pelatihan ketrampilan berkendara.

2. Program Kampung Aman

Bertujuan menciptakan jalan kampung yang nyaman dan aman untuk warga. Dengan memberikan aturan etika berlalu lintas jalan kampung melalui kesepakatan bersama yang wajib dipatuhi seluruh warga.

3. Program Motor Aman

Bertujuan menciptakan motor warga yang aman untuk dikendarai sehingga dapat mengurangi risiko kecelakaan akibat kendaraan. Pemberian penyuluhan tentang pentingnya servis rutin sepeda motor dengan memberikan servis gratis, servis kunjung serta pemeriksaan keamanan kendaraan.

4. Program Peduli Aman

Karena keselamatan tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga berhubungan dengan orang lain. Maka program ini disusun untuk menciptakan rasa peduli keselamatan keluarga dan lingkungan sekitar. Kepedulian ini diciptakan melalui aksi menempel stiker himbauan serta media papan informasi/mading.

5. Program Bina Aman

Diharapkan agar semua aktivitas keselamatan berkendara dapat berjalan mandiri tanpa pengawasan terus-menerus. Misalnya dengan mengadakan lomba ketrampilan berkendara. Hal ini membuat warga selalu berlatih teknik ketrampilan berkendara.

Di tiap jalan dalam kampung ini terdapat rambu lalu lintas dan rambu-rambu yang selalu mengingatkan para pengendara akan pentingnya mematuhi aturan berkendara. Ada rambu yang mengingatkan pentingnya memakai helm, mematuhi batas kecepatan dll. Selain pemasangan rambu, AHM juga merangkul para tokoh di setiap kampung untuk menyebarkan pentingnya tertib berkendara.

Wah, senangnya ya, jika konsep kampung ini dapat diduplikasi oleh kampung-kampung lain. Sehingga budaya keselamatan berkendara semakin meluas. Tidak ada lagi pemandangan mengawatirkan di jalan raya akibat mudahnya ditemui berbagai pelanggaran yang dilakukan pengendara sepeda motor.

Taman Lalu Lintas

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas juga disampaikan pada anak-anak (Sumber: astra-honda.com)

Ternyata, bukan hanya orang dewasa dan remaja saja yang dibidik Astra untuk dididik tentang keselamatan berlalu lintas. Bahkan, anak-anak pun kini memiliki fasilitas belajar yang sesuai dengan usianya. Astra Motor Jateng meresmikan taman lalu lintas untuk anak-anak di Kampung Safety Riding Honda Pandean, Lamper pada tanggal 23 Desember 2016 lalu. 

Taman lalu lintas yang dipersembahkan oleh Honda Jateng ini dilengkapi oleh jalur pejalan kaki (jalur hijau), marka jalan, rambu-rambu lalu lintas, dan petunjuk saran untuk orangtua. Fasilitas ini juga dilengkapi dengan 6 otopet lengkap bersama helm dan rompi keselamatan, serta pin-pin petunjuk yang dipergunakan untuk pembelajaran.

Selain beragam fasilitas yang disediakan, Honda Jateng juga berkomitmen membina 6 PAUD di sekitar Kampung Safety Riding. Guru dan orangtua murid di sana mendapat pelatihan secara intensif terkait keselamatan berkendara untuk usia dini. Ke depannya, taman ini juga bisa digunakan secara rutin untuk PAUD lain di Kota Semarang dengan gratis.

Keselamatan Berkendara sebagai Ekstrakulikuler


Sejumlah anak usia SD-SMP bermain sepeda motor dan merokok di Wana Wisata Penggaron (Sumber: dokumen pribadi)

Mengingat banyaknya pelajar pengendara sepeda motor, Astra Motor Semarang pun masuk ke ranah pendidikan dengan menawarkan konsep Honda Safety Culture School (HSCS). Di mana program keselamatan berkendara tidak hanya menjadi sebuah pelatihan insidental. Namun bahkan sebagai salah satu ekstrakulikuler pilihan SMK di Jawa Tengah. Selain menanamkan budaya keselamatan berkendara, kegiatan ini juga dapat membantu para murid dalam menjalani ujian SIM.

Beberapa sekolah yang telah menikmati hasil tersebut adalah SMK Muhammadiyah 2 Cepu, SMKN 1 Bulakamba, SMK Futuhiyah Mranggen, SMK Al-Huda Bumiayu, SMK Walisongo Semarang dan SMK Negeri 7 Semarang. Mereka adalah sebagian dari  62 sekolah menengah yang sudah menjalin kerja sama dan komitmen dengan pihak Honda Jateng. Jumlah ini tentu saja akan terus ditingkatkan dari tahun ke tahun. 

Menyusun Kurikulum Keselamatan Berkendara di Sekolah


Sekumpulan anak SD mengendarai sepeda motor bersama (Sumber: dokumen pribadi)

Dan gebrakan dahsyat berikutnya dari Astra Motor Jawa Tengah baru-baru ini adalah menggagas penyusunan kurikulum budaya keselamatan berkendara di sekolah. Ya, kali ini materi keselamatan berkendara bukan hanya ditawarkan sebagai alternatif ekstrakulikuler, namun justru menjadi mata pelajaran wajib yang diajarkan dalam jam sekolah. Usaha mengangkat isu aman berkendara menjadi sebuah mata pelajaran di sekolah tingkat kejuruan ini akan menjadi yang pertama di Indonesia.

Gagasan ini telah disosialisasikan kepada guru-guru di 10 SMK yang menjadi binaan Astra Motor Jateng di kantornya yang bertempat di Semarang, pada tanggal 16 Desember 2017 lalu. Dalam pertemuan tersebut, Astra Motor Jateng mengajak para guru menyusun standar baku pendidikan keselamatan berkendara di sekolah. Nantinya, kurikulum bertajuk Honda Safety Culture School ini diharapkan bisa diterapkan di seluruh SMK binaan Astra Motor Jateng. Sekolah dinilai sebagai tempat yang tepat bagi para murid belajar mengenai keselamatan berkendara. Karena posisi strategis guru sebagai pihak yang “digugu lan ditiru."

Inilah serentetan bukti nyata bagaimana Astra senantiasa menjadi inspirasi bangsa dalam setiap jengkal perjalanannya selama 60 tahun berdiri. Tidak hanya terfokus pada penjualan produk dan mengejar keuntungan. Namun Astra juga peduli dan berperan aktif dalam menyumbangkan kontribusi sosialnya di bidang kesehatan, pendidikan, lingkungan dan pengembangan usaha masyarakat.

Terimakasih, Astra, atas segala ide dan usaha cemerlangmu memberikan yang terbaik bagi bangsa ini. Teruslah berkarya dan maju bersama kami menciptakan generasi yang unggul. Kami bangga memilikimu.

Related Posts

12 komentar

  1. Mungkin nggak ya pelajaran tentang boleh dan nggak boleh mengendarai kendaraan bermotor ini dimasukkan ke kurikulum sekolah, mengingat anak SD banyak banget skg yg berkendara sepeda motor. Walaupun ada alasan dibaliknya, sepertinya nggak etis kan ya mengendarai kendaraan sebelum usia dewasa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya betul. Penting ya pelajaran ttg keamanan berkendara ini ditanamkan ke murid sd juga. Salah satunya ttg batasan umur. Gurunya pun agar aktif menegur kalau ada siswanya yg mengendarai motor.
      Moga kurikulum SMK yg sedang dirumuskan Astra bersama para guru bisa dikembangkan dan disesuaikan jg utk anak sd ya :)

      Hapus
  2. Pantes ya di indonesia masih banyak kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh kelalaian pengemudi, semoga dengan adanya kurikulum keselamatan berkendara, angka kemanana berkendara juga semakin meningkat ya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin. Harapan yg sama. Karena angka kecelakaan lalu lintas kita masih tinggi nih :(

      Hapus
  3. ahini. kebanyakan orangtua juga dengan mudahnya memberikan akses ke anak-anaknya yang seharusnya belum diizinkan mengendarai kendaraan bermotor

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya betul. Penting sekali ya mengedukasi seluruh lapisan masyarakat ttg ini, termasuk para ortu

      Hapus
  4. Iya nih, saat ini banyak anak SD yang sudah mengendarai motor dengan bebasnya. Bahkan sampe-sampe menimbulkan kecelakaan, seperti yang pernah terjadi sama guruku yang tabrakan sama anak SMP, akhirnya sampe menghilangkan nyawa.. :(

    Semoga orang tua lebih peka terhadap keselamatan, keamanan, toh kalau penyesalah mah di akhir..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Innalillaahi wa inna ilayhi raajiuun. Betul. Ortu hrs dibekali dg ilmu dan jd teladan yg baik ya

      Hapus
  5. Anak dibawah umur menjadi penyumbang terbanyak kecelakaan lalu lintas

    BalasHapus
  6. ngenes saya kalo liat anak2 bawa motor. ini ortunya kenapa sih? harus ada ketegasan dari pihak kepolisin, kalo perlu adakan sosialisasi dan pemahaman. dan astra sudah bagus saya setuju , harus ada pihak2 swasta yg ikut peduli

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali. Astra sudah merintis jalannya untuk mengedukasi. Mungkin memang butuh lebih tegas jg ya peraturannya

      Hapus

Posting Komentar