header permata pengalamanku

Ada Perjalanan Penuh Inspirasi dari Jalan Tol Semarang

14 komentar
Proyek pembangunan jalan tol Semarang-Solo (Sumber: dokumen pribadi)

Ketika pertama kali memasuki Kota Semarang untuk berpindah tempat tinggal, inilah pemandangan kesibukan yang menyambutku. Serentetan tanah galian di sebelah sana, beberapa tiang yang menyangga di sebelah sini, truk-truk besar yang lalu-lalang serta mesin-mesin ekskavator yang beroperasi. Menurut Pak Sopir yang mengantar kami, ini adalah proyek pembangunan jalan tol Semarang-Solo.

"Oo... Ini ya, yang disebutkan di media-media berita sebagai jalan tol dengan pemandangan terindah di dunia itu?" batinku. Kabarnya, tol ini melewati hamparan sawah, hutan dan sungai dengan latar Gunung Merbabu sebagai gongnya. Disebut-sebut bahwa keindahan pemandangan yang disuguhkan di sepanjang perjalanan akan menyaingi keindahan pemandangan jalan tol di negeri Swiss.

Ternyata, tak membutuhkan waktu lama bagiku untuk akhirnya berkesempatan menikmati fasilitas ini. Beberapa bulan kemudian, aku pun membuktikan sendiri bahwa klaim tersebut bukanlah isapan jempol. Walaupun yang aku lalui baru ruas jalan tol hingga daerah Ungaran, namun suguhan yang dihidangkan di depan mata selama menyusuri jalan tol ini benar-benar memanjakan.

Seindah ini pemandangan yang tersaji. Siapa yang takkan terlena? (Sumber: dokumen pribadi)
Tol Semarang-Ungaran yang tetap menawan di kala hujan (Sumber: dokumen pribadi)

Ya, tol ini telah beroperasi sebagian dan diharapkan akan beroperasi penuh pada tahun 2019. Ruas tol Semarang-Solo terdiri dari 5 bagian. Tiga seksi pertama, yaitu: Semarang-Ungaran (10,8 km), Ungaran-Bawen (11,9 km) dan Bawen-Salatiga (17,3km) telah beroperasi. Sementara seksi 4 Salatiga-Boyolali (24,1km) dan Seksi 5 Boyolali-Solo (7,7 km) sedang dalam proses pembangunan.

Pertama kali menyusuri jalan tol ini, tak hentinya aku takjub menyaksikan bagaimana modernitas dan naturalitas berpadu dengan cantik. Sungguh aku sangat berterimakasih dengan siapa pun pemilik ide maupun berbagai pihak yang turut andil dalam menyukseskan pembangunan dan pengelolaan jalan tol ini. Ngomong-ngomong, siapa ya, aktornya?

Ada Nama Besar dalam Perjalanan Kisah Jalan Tol

Jika kita melirik pada papan informasi tarif tol ini, akan terpampang nama PT Trans Marga Jateng (TMJ) di sana. TMJ adalah pemegang konsesi 72.6 km jalan tol Semarang-Solo, bagian dari jaringan jalan tol Trans Jawa yang menghubungkan dua kota terbesar di Jawa Tengah. Yang membuatku merasa semakin berkorelasi dengan cerita di balik jalan tol ini adalah: ternyata, Astra Infra telah mengakuisisi 40% saham PT Trans Marga Jateng (TMJ), di mana bagian mayoritas dimiliki oleh Jasa Marga. 

Astra Infra? Apa hubungannya dengan perusahaan Astra yang besar itu? Nama perusahaan satu ini adalah salah satu perusahaan impian di jurusanku saat kuliah dulu. Baik sebagai tempat tujuan Kerja Praktik, lebih-lebih menjadi tempat mendapatkan lowongan kerja. Dan ternyata, Astra Infra memang berkaitan erat dengan Astra Internasional.

Astra Infra merupakan bagian dari lini bisnis infrastruktur sebagai investor-operator. Perusahaan ini sepenuhnya dimiliki oleh PT Astra International Tbk. Astra Infra didirikan pada tanggal 12 Oktober 1992 di Jakarta, di mana sebelumnya dikenal sebagai Astratel.


Astra Infra telah turut ambil bagian dalam berbagai bisnis jalan tol dan pelabuhan. Antara lain: Pelabuhan EASTKAL, jalan tol Jombang-Mojokerto, Tangerang-Merak, Kunciran-Serpong, Serpong-Balaraja, Cikopo-Palimanan dan Semarang-Solo. Masing-masing ditangani oleh perusahaan yang berbeda. Di mana untuk jalan tol Semarang-Solo, berada di bawah bendera PT. Trans Marga Jateng.

Astra Internasional, 60 Tahun Perjalanan Menginspirasi Pembangunan Bangsa

Jadi, Astra Internasional ini juga bergerak di bidang infrastruktur, ya? Wah, wah... Rupanya aku tidak banyak mengenal tentang perusahaan penuh inspirasi yang satu ini. Padahal, ternyata sudah banyak hal yang dilakukannya bagi bangsa kita.

PT Astra Internasional Tbk, perusahaan multitalenta (Sumber: astra.co.id)

Astra International Inc didirikan di Jakarta pada tahun 1957 yang awalnya merupakan sebuah perusahaan perdagangan umum. Tahun 1990, perusahaan ini berganti nama menjadi PT Astra International Tbk. Hal ini dilakukan dalam rangka membuka peluang kepada masyarakat untuk turut menanam saham di sini.

Filosofi Catur Dharma (Sumber: astra.co.id)

Ya, ternyata Astra telah berkiprah di Indonesia sejak enam dekade lalu. Dilandasi oleh filosofi Catur Dharma seperti yang tercantum dalam gambar di atas, Astra telah mencoba menginspirasi Indonesia melalui 3 strateginya yang merupakan visi pendiri Astra yang tetap menjadi Visi Astra 2020, yaitu:

1. Produk dan Layanan

Siapa yang tak mengenal produk dan layanan Astra? Kebanyakan, kita mengenal Astra karena keunggulannya dalam strategi ini. Tujuan bisnis Astra adalah agar sejahtera bersama bangsa. Dengan berpegang pada filosofi Catur Dharma untuk senantiasa memberikan manfaat, pelayanan dan penghargaan dalam usahanya untuk menjadi yang terbaik.

Hingga saat ini, Astra telah mengembangkan bisnisnya pada 7 segmen usaha dengan menerapkan model bisnis yang berbasis sinergi dan terdiversifikasi. Ketujuh segmen usaha tersebut terdiri dari:
  • Otomotif
  • Jasa Keuangan
  • Alat Berat dan Pertambangan
  • Agribisnis
  • Infrastruktur dan Logistik
  • Teknologi Informasi 
  • Properti. 
Dengan beragamnya lini bisnis yang dijalankan, Astra telah menyentuh berbagai aspek kehidupan bangsa melalui produk dan layanannya. Tak heran jika nama Astra begitu terasa akrab di telinga masyarakat Indonesia. Ada yang mengenalnya sebagai penyedia suku cadang berbagai merek kendaraan, ada yang mengenalnya sebagai penyedia beasiswa pendidikan, ada yang mengenalnya karena layanan pembiayaan yang disediakan dll.

2. Insan Astra

Kekuatan sebuah perusahaan untuk sebuah kinerja yang baik dan berkelanjutan terletak pada Sumber Daya Manusia (SDM). Ada banyak usaha yang dilakukan Astra untuk menjaga dan meningkatkan kualitas SDM. Di antaranya dengan menyelenggarakan InnovAstra. Sebuah ajang tahunan untuk menampilkan dan menghargai kemampuan berinovasi seluruh Insan Astra di tanah air. Guna menciptakan dan membangun budaya inovasi di dalam perusahaan. Ajang pemicu dan pemacu inovasi ini telah diselenggarakan sejak 33 tahun yang lalu.

3. Kontribusi Sosial

Dengan keberadaan Astra yang saat ini memiliki 218.773 karyawan pada 212 anak perusahaan, tentu sumbangsihnya terhadap terbukanya lapangan kerja bagi masyarakat kerja sudah tidak perlu dipertanyakan lagi. Namun, sebagai perusahaan besar yang patut diacungi jempol, Astra rupanya memegang prinsip Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR).
CSR adalah suatu konsep bahwa organisasi/perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi, tetapi juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang timbul dari keputusannya itu, baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka yang lebih panjang.
Berdasarkan pengertian tersebut, CSR dapat dikatakan sebagai kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara manajemen dampak (minimisasi dampak negatif dan maksimisasi dampak positif) terhadap seluruh pemangku kepentingannya. (Sumber: Wikipedia)

Astra berinisiatif untuk memberikan nilai tambah yang berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia dalam berbagai aspek. Astra mewujudkannya dengan pendekatan yang terintegrasi dari 4 pilar tanggung jawab sosial Astra, yaitu:
  • Astra Untuk Indonesia Sehat
  • Astra Untuk Indonesia Cerdas
  • Astra Untuk Indonesia Hijau
  • Astra Untuk Indonesia Kreatif
Kontribusi Sosial Astra diterapkan dalam inisiatif SATU Indonesia (Semangat Astra Terpadu Untuk Indonesia). Program-programnya dijalankan dengan konsisten setiap tahun baik secara grup maupun di tingkat anak perusahaan. Bukan sekadar pemanis bibir, aksi Astra dalam hal ini telah memberi hasil yang nyata dan cemerlang.

Catatan terakhir prestasi kontribusi sosial perusahaan Astra di tiap pilar

Menilik YDBA sebagai Bagian dari Kontribusi Sosial Astra

Kontribusi sosial yang dijalankan perusahaan Astra dilakukan melalui 9 yayasan yang dibentuknya. Salah satu yayasan tersebut adalah Yayasan Dharma Bakti Astra (YDBA) yang memiliki fokus untuk menggarap pilar ke-4, yaitu Astra Untuk Indonesia Kreatif dengan membina dan mengembangkan UMKM di Indonesia. Beruntung, aku berkesempatan untuk mengunjungi salah satu kantornya yang beroperasi di dekat rumah.


Kantor LPB Semarang yang didirikan YDBA (Sumber: dokumen pribadi)

LPB ini berlokasi di UMKM Center Jawa Tengah, tepatnya di Jalan Setiabudi No.192, Srondol Wetan, Banyumanik, Semarang 50263. Tak sulit menemukan kantor yang telah beroperasi sejak 2 tahun lalu ini. Karena lokasinya di pinggir jalan dan posisi kantor ini terletak di bagian depan lantai atas UMKM Center Jateng.

Baliho UMKM Center yang dihiasi 3 motif batik khas Jateng (Sumber: dokumen pribadi)

Gedung UMKM Center Jateng nan luas dan megah sebagai pusat oleh-oleh (Sumber: dokumen pribadi)

Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) Semarang didirikan YDBA sebagai realisasi usulan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Dengan sumber daya alam dan SDM yang berlimpah, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mempercayakan YDBA untuk mengembangkan potensi ekonomi di daerahnya agar dapat membantu mewujudkan masyarakat yang mandiri.
Terpampang lebar papan informasi di depan pintu masuk yang menjelaskan sekilas tentang YDBA. Sejarah, tujuan serta program yang dijalankan YDBA. Lembaga ini membantu mengembangkan UMKM dengan memberikan kontribusinya yang terdiri dari:

  • Pelatihan. Baik secara teknis maupun berupa informasi untuk memulai dan mengembangkan bisnis. Sebagian besar mengadopsi gaya manajemen dan teknologi Astra. Namun untuk UMKM yang bergerak di sektor yang berbeda, YDBA akan mendatangkan ahli dari sektor tersebut
  • Pendampingan. Untuk memastikan materi yang disampaikan dalam pelatihan dijalankan dengan baik
  • Akses pemasaran. Membantu menghubungkan pembeli potensial dan mengikutkan dalam aneka pameran agar karyanya lebih dikenal masyarakat 
  • Akses pembiayaan. Menghubungkan dengan pihak penyedia dana yang bersedia memberikan layanan pembiayaan usaha.


Sekilas tentang YDBA (Sumber: dokumen pribadi)
Ya, untuk akses pemasaran dan pembiayaan, YDBA tidak memberikan langsung kepada UMKM. Melainkan hanya sebagai fasilitator dengan menghubungkannya pada pihak yang terkait. Hal ini sesuai prinsip YDBA yang berusaha menciptakan pengusaha mandiri dengan memberi kail, bukan ikan.

CARE, Nilai yang dipegang YDBA dalam tugasnya (Sumber: dokumen pribadi)

Nilai yang selalu dipegang teguh YDBA dalam mengembangkan dan memperkuat UMKM tersebut dirumuskan dengan CARE, yaitu:

  • Compassionate. Memiliki bela rasa dan kepedulian yang tulus, mendalam, dan mau untuk membantu mengembangkan orang lain tanpa membeda-bedakan latar belakang orang tersebut
  • Adaptive. Sigap dalam mengindentifikasi tantangan dan menyesuaikan diri dengan cepat sehingga dapat mengantisipasi dan mengatasi tantangan tersebut
  • Responsible. Dapat dipercaya dan bertanggung jawab
  • Excellent. Senantiasa berusaha untuk membuahkan hasil yang terbaik.

Tak heran, dengan energi positif yang terus menyala dalam setiap langkahnya, YDBA telah mampu menorehkan prestasi dalam 2 tahun sepak terjangnya di Semarang. Hal ini bisa kita lihat di setiap sudut kantornya yang penuh dengan aneka kerajinan tangan yang terpajang dengan apik di atas meja, dinding bahkan langit-langit ruangan. Sudah ada sekitar 100 UMKM yang dibina oleh LPB Semarang. Diantaranya ada pelaku usaha kerajinan enceng gondok dari area Rawa Pening, kerajinan kayu di Tuntang dan industri logam di Ungaran.

Sebagian kecil hasil karya UMKM binaan LPB Semarang (Sumber: dokumen pribadi)

Di antara semua perkembangan UMKM yang selama ini dibina, yang paling pesat lajunya adalah UMKM Pupuk Organik di Rawa Pening. Yang tadinya hanya berupa usaha menjual kembali tanah gambut di daerah tersebut, kini telah diolah agar memiliki nilai lebih dalam bentuk pupuk organik. Hal yang membanggakan ini termuat dalam majalah YDBA edisi Agustus 2017.

UMKM Pupuk Organik, Unggulan LPB Semarang (Sumber: dokumen pribadi)

Itulah sekelumit kisah yang bahkan tak mampu mewakili sedikit saja karya nyata Astra dalam perjuangannya demi kemajuan dan kesejahteraan bangsa selama 60 tahun perjalanan bisnisnya. Usia yang sangat matang dalam pengalaman, bijak dalam melangkah dan layak untuk disebut legenda. Bagian mana yang menginspirasimu untuk diterapkan sebagai individu?

Related Posts

14 komentar

  1. wow itu sawahnya hijau , duh asri banget dan adem lihatnya

    BalasHapus
  2. Keren banget deh ASTRA, inspiring..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya nih. Bisa gitu ya bertahan sbg perusahaan besar selama puluhan tahun :)

      Hapus
  3. Segmen usaha pt. Astra ini lumayan banyak juga ya mbak dn mencakup segala aspek kehidupan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya. Jdnya di mana2 berasa terbantu dg astra ya :)

      Hapus
  4. Ooo ternyata Astra jg membangun jalan tol ya? Keren.
    Selama ini kirain brhubungan ma kendaraan aja :D

    BalasHapus
  5. Perusahaan idaman semua orang kali ya hihihi....
    Duh penasarab pgn liat lgsg pemandangannya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahaha.. Iya. Pads bangga kalau ketrima di astra ya.
      Ayo main sini, buktikan sendiri keindahannya :)

      Hapus
  6. Hebat ya bisnisnya Astra menggurita di seluruh lini :D

    Cheers,
    Dee - heydeerahma.com

    BalasHapus
  7. Wah inspirasi itu datengnya bisa drai mana aja ya....dan pemandangannya bikin mupeng :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihi iya. Dan Astra berkesempatan besar utk selalu menginspirasi krn dia hadir di bnyk lini :)

      Hapus

Posting Komentar