header permata pengalamanku

El Primo Gelatio: Alternatif Gerai Gelato Semarang

4 komentar

Mengunjungi gerai ini adalah jawaban dari rasa penasaranku. Bagaimana tidak penasaran? Lha, teman-temanku sudah banyak yang menceritakan pengalamannya makan gelato di sini. Sedangkan aku yang dekat lokasinya malah belum pernah mencicipi.

El Primo Gelatio terletak di jalan Ngesrep Timur V no 33 Sumurboto, Banyumanik, Kota Semarang. Merupakan gerai gelato pertama di Tembalang. Tak heran jika sejak awal dibukanya langsung penuh oleh para mahasiswa di sekitar sini.

Kalau mau mencicipi lunpia khas Semarang yang memegang resep otentik namun tetap penuh inovasi citarasa, baca informasinya di: Lunpia Cik Me Me, Ikon Kuliner Kota Semarang.

Gerai El Primo Gelatio ini terdiri dari 2 lantai. Namun hingga kini lantai 2 masih direnovasi dan belum bisa difungsikan. Memasuki ruangannya, kita akan langsung mendapati kesan rapi dan bersih. Dominasi warna putih dan kuning dengan perabotan minimalis. Membuat area yang tidak terlalu luas terasa lebih lega.

Yang pertama kali harus kita lakukan di sini adalah menghampiri kasir untuk memesan. Tentukan dulu berapa scoop yang kita mau. Disediakan juga pilihan wadah cup dalam 3 ukuran atau cone.
  • Small cup Rp 14.000,00 untuk 1 rasa gelato. 
  • Medium cup Rp 20.000,00 untuk maksimal 2 rasa. 
  • Large cup Rp 28.000,00 untuk maksimal 3 rasa.
  • Cone Rp 25.000,00 untuk maksimal 2 rasa. 

Kalau sekiranya masih kurang, boleh kok tambah lagi dengan bayar Rp 5.000 per rasa. Untuk hidangan pencuci mulut sekelas gelato, harga yang dipatok El Primo Gelatio tergolong cukup terjangkau, ya. Cocok lah dengan lingkungan mahasiswa yang disasar.


Setelah membayar, baru kita memilih rasanya. El Primo Gelatio berkomitmen senantiasa menyajikan 24 rasa setiap hari. Rasa standar seperti vanila, stroberi dan cokelat akan selalu ada. Sedangkan rasa-rasa yang lain akan berganti setiap harinya. Bikin penasaran, ya?

Semua gelato dan sorbet di sini diracik sendiri oleh pemiliknya. Beliau belajar membuat keduanya berbekal pengetahuannya soal kue dan es krim yang didapat melalui kursus. Bahkan sempat berkonsultasi dengan chef asal Italia serta belajar langsung dari chef pembuat gelato.

Wah, sepertinya cukup menjanjikan, ya rasanya? Jadinya pilih yang mana, nih? Bingung juga awalnya. Yang pasti, ada beberapa gelato dengan kandungan alkohol di sini yang tidak bisa dipilih bagi pelanggan yang Muslim. Yaitu yang rasa Rhum Raisin, Beer dan Irish Ice Cream.

Untung aku membawa 3 anak yang bisa memilih rasa sesuka hati mereka. Aku menyediakan large cup untuk Si Ketiga yang paling antusias, medium cup untuk Si Keempat dan small cup untuk Si Kelima.

Si Ketiga memilih rasa impiannya yang sudah lama ingin ia cicipi, yaitu: Bluberry, Strawberry Sorbet dan Beng-Beng. Si Keempat memilih rasa Caramel & Cookies serta Bubblegum. Sedang Si Kelima menunjuk rasa Yakult.

Setiap cup dihiasi breadstick yang dicelup lelehan coklat dan bertaburan sprinkles. Si Keempat mupeng sangat melihat marshmallow warna warni berbentuk tambang melingkar. Rupanya marshmallow itu ditambahkan pula ke cupnya, bahkan juga ke cup adiknya.

Menurutku, ukuran large cup ini gede banget, lho. Setara dengan 2x ukuran medium cup. Jadi kalau datang rame-rame, mending pesan large cup aja daripada pesan masing-masing satu cup. Toh, setiap rasa dalam satu cup akan diberi sendok kecilnya masing-masing.


Lalu, rasanya beneran enakkah? Ternyata, masing-masing memberi cerita tersendiri bagi lidahku. Yang pertama aku icip adalah rasa Yakult. Walaupun tampak rasa susunya, tapi menurutku kurang masam untuk disebut rasa Yakult.

Berikutnya, Si Ketiga menyodorkan es krimnya untuk kucoba. Ikut penasaran apakah putriku puas dengan rasa bluberi buruannya, aku mencicipinya dulu. Ternyata... hambar! Hiks. Rasa stroberinya justru lebih nendang masam khas buahnya. Kalau yang Beng-Beng jelas enak dan orisinal rasanya.

Agak skeptis saat diminta Si Keempat mencicipi es krimnya. Tapi ternyata justru ini juaranya, lho! Karamelnya berasa sekali sebagai karamel. Bukan gula, kopi atau cokelat. Ya memang karamel. Di dalamnya terselip banyak potongan kukis. Enak... Bubblegum-nya juga berasa sekali. 

Si Keempat ini suka sekali dengan breadsticknya. Memang renyah dan rasanya pas, sih. Dia meminta semua breadstick yang ada di meja.

Sedangkan Nenek yang ikut serta, mulai melirik baki berisi croissant. Ya pastinya aku belikan. Setelah dihangatkan sebentar. Nenek pun mencicipinya dengan menyelipkan es krim anak-anak di tengah lipatan. Beliau suka, lho! Begitu juga aku dan anak-anak. Order lagi deh, croissant-nya.

Selain dinikmati dengan tambahan croissant seharga Rp 5.000,00, kita juga bisa menambahkan yang lain seperti macaron bergambar emoticon seharga Rp 2000,00, donat karakter, roti lucu atau bolu gulung. Harganya masing-masing aku nggak tahu ya, karena nggak order. Hihihi...

Oya, di sini tidak disediakan air putih gratis. Jadi harus beli dulu kalau mau minum air mineral seharga Rp 3000,00 per botol.

Overall, aku cukup menikmati pengalamanku di El Primo Gelatio ini. Varian rasanya unik-unik dan berganti setiap hari. Bikin orang pingin datang lagi suatu saat. Yang mau cobain juga, silakan berkunjung ke sini. Dibuka setiap hari mulai jam 11.00 siang hingga jam 22.00 WIB. Have fun!

Related Posts

4 komentar

  1. gelato ini sejenis eskrim ya ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. mirip. cuma beda bahan. jadi hasilnya lebih padat, lembut dan gampang meleleh daripada es krim :)

      Hapus
  2. Enak banget deh es krimnya. Btw, harga Croissant murah juga ya mbak. Aku kira harganya mahal.

    BalasHapus

Posting Komentar