Namanya berkomunikasi, kemungkinan salah paham itu selalu ada. Bahkan untuk komunikasi yang bertatap muka secara langsung. Di mana kita menyampaikan pesan dengan bantuan sejumlah otot untuk berekspresi, berbicara, mengatur intonasi dan menunjukkan gerak tubuh.
Apatah lagi jika komunikasi itu hanya melalui tulisan seperti di media sosial. Hanya diwakili dengan sejumlah simbol seperti huruf, angka dan emoticon. Hal ini akan memberikan potensi yang lebih besar untuk terjadinya kesalahpahaman. Bahkan walaupun sudah berusaha bersikap santun.
Baca juga: 6 Caraku Menjunjung Etika di Dunia Maya.
Sering aku mendapati kasus, misalnya seseorang yang menulis status di Facebook tentang sebuah berita duka. Kemudian dia mengeluh, "Gini kok ya masih ada yang nge-like statusku, ya? Mereka ini sebenarnya malas baca atau memang senang ada orang ditimpa kesusahan?" Nah, lho?
Ya, bisa jadi setiap orang memaknai dan menggunakan emoji itu dengan cara yang berbeda. Bisa saja kan, sebenarnya mereka yang menge-like berita duka di status Facebook bermaksud untuk memberi dukungan dan bilang:
"O.K, aku sudah baca."
"Semua akan baik-baik saja, kok."
"Yang kuat, ya."
"Aku di sini." dll.
Nah, untuk mengurangi potensi salah paham, mending aku bikin kamus saja ya, tentang makna dari emoticon yang kuberikan di status Facebook. Jadi, kalau suatu saat aku menge-like dll statusmu di Facebook, kamu akan lebih tahu apa maksudku melakukannya.
Oya, ini murni adalah bahasaku. Ini adalah maksudku. Bukan berarti semua orang memegang makna yang sama dengan yang ada di benakku. Jadi ini hanya berlaku jika aku yang melakukannya. Oke?
Ada kalanya orang merasa rancu ketika menanggapi emoticon yang diberikan orang lain pada statusnya. Ketika dia menulis status ngomel-ngomel kepada pihak lain, misalnya. Bisa jadi beberapa orang memberikan emoticon Marah 😠.
Nah, kira-kira emoticon Marah ini ditujukan kepada siapa? Dia ikut marah pada orang yang diomeli oleh Penulis Status, ataukah dia justru marah pada Si Pemilik Status karena menulis hal semacam itu di depan umum? Hayo, lho...
Entah bagi orang lain, ya. Tapi kalau aku pribadi, aku memberi emoticon hanya dan hanya sebagai tanggapan atas isi status, bukan orangnya. Jadi, jika aku menge-like statusmu, itu artinya aku suka dengan apa yang kamu sampaikan. Bukan otomatis suka kepadamu. Hihihi... Clear, ya?
Oke, selanjutnya aku akan bahas satu per satu makna dari emoticon yang kupilih untuk menanggapi statusmu di Facebook. Ini dia!
Ini adalah respon standar terhadap status yang lewat di linimasaku. Selama tidak ada konten yang mengganggu, aku akan klik Suka 👍.
Walaupun simbol ini sudah dinamai Facebook dengan kata Super, namun sebenarnya di benakku selalu saja secara otomatis mengartikan ini adalah Love alias Suka Banget. Jadi jika aku mengeklik simbol ini, artinya aku sangat suka dengan statusmu. Bukan sedang berteriak, "Hebat! Keren!"
Dalam beberapa kasus, kadang terasa rancu, sih. Dan memang bisa saja aku yang salah menggunakannya. Tapi kembali lagi, semoga dengan membaca kamus ini, kamu sudah lebih paham maksudku sebenarnya, ya.
Ini artinya statusmu lucu banget. Suatu ekspresi positif dariku yang lebih dari sekadar Suka. Jadi, aku bukan sedang menertawakanmu. Melainkan aku sangat suka dan terhibur dengan isi statusmu.
Nah, di sini juga kadang banyak yang rancu. Ada yang menggunakan emoticon ini untuk menunjukkan rasa takjub atau heran. Bahkan, ada yang mengartikannya sebagai bingung. Karena di Facebook, emoticon ini bergerak menoleh ke kanan dan ke kiri.
Kalau aku, menggunakannya untuk mengekspresikan rasa kaget. Sesuatu yang tidak pernah aku tahu atau sangka sebelumnya. Dan ini bernilai netral buatku. Tidak positif dan tidak juga negatif.
Kalau hal mengejutkan itu positif, maka aku akan mengeklik Super ♡. Kalau menurutku itu negatif, maka aku akan memilih tanda Sedih 😢 atau Marah 😠, tergantung tingkatan emosinya.
Ini artinya isi statusmu membuat hatiku sedih. Biasanya aku memakai simbol ini pada status berita duka atau cerita mengharukan yang membuatku merasa tidak berdaya, Misalnya, kisah anak yang tidak sempat membalas jasa orangtua. Hiks.
Jika rasa haru itu mengantarkan energi yang positif dan membuatku terinspirasi untuk bergerak, maka aku memilih simbol Super ♡, bukan simbol Sedih. Misalnya, kisah tentang disabilitas yang mampu berkarya.
Jarang sekali aku menggunakan simbol ini. Namun aku akan memberikannya pada status yang membuatku marah. Rasa marah yang aku anggap layak untuk ditunjukkan di tempat umum walaupun hanya berupa emoticon.
Begitulah arti dari emoticon yang kupilih untuk status Facebook-mu. Semoga komunikasi kita di dunia maya jadi lebih lancar setelah ini, ya. Ngomong-ngomong, apakah kamu pernah punya pengalaman salah paham di media sosial?
Heheheh, kadang salaah emot kalau mau ngetik hehehehe
BalasHapushehehe..
Hapustapi kadang yang namanya jempol keselip mencet yang salah hehehe
BalasHapushihihi... gitu ya?
HapusJempol sukanya kepleset milih emotikon itu sering sih mbak.... Tapi kembali lagi, baca dulu saja bru memberikan respon
BalasHapusbetul :)
HapusHihi iya kadang salah pencet ikon untung ngga bikin kerusuhan
BalasHapushahaha.. kenapa banyak yang salah pencet?
Hapusemot bikin tambah mengekspresikan apa yg ada di hati ya
BalasHapusbetul :)
HapusKadamg salah pencet emot..wkwkwkwk. Betul juga ya, tafsiran tiap orang terhadap emoticon beda2 ��
BalasHapusiya emang kadang beda :)
HapusWah, gak kebayang, salah persepsi selama ini. Emot-nya apa, maknanya apa. Mudah-mudahan nggak ada salah tanggap.
BalasHapuskok baru tahu emot wow bentuknya seprti itu kak, perasaan di hp ku gk ada yg modelnya kayak gitu, ato emang hp-nya aja yg jadul ya, wkwk
BalasHapus