header permata pengalamanku

Jeli Sebelum Menyimpan Makanan untuk Mengurangi Sampah Organik, Yuk!

1 komentar
sampah organik
Selain menerapkan cara memilah sampah organik dan non organik, kita juga bisa mengurangi produksi sampah, terutama sampah organik, dengan menerapkan teknik menyiapkan makanan yang sesuai dalam mengelola bahan makanan untuk dikonsumsi.
Bukan hanya mengurangi sampah organik yang terbuang sia-sia, teknik menyiapkan makanan memiliki beberapa manfaat berikut:

  • Mencegah bahan makanan terlanjur kedaluwarsa sebelum diolah
  • Mengatur variasi dan porsi menu agar gizi seimbang, sehat, dan sesuai kebutuhan
  • Mengatur penyimpanan bahan makanan agar bisa bertahan lebih lama 
  • Memantau makanan berlebih agar bisa segera ditindaklanjuti
  • Efisiensi biaya belanja

Merupakan kebahagiaan anak belajar memasak karena mereka pun bisa belajar dan merasakan manfaat-manfaat di atas dan ikut mengurangi sampah organik. Nah, selanjutnya, artikel ini hanya membahas tentang hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum menyimpan makanan, ya. Apa saja yang perlu diperhatikan?


Matang, Setengah Matang, atau Mentah?

Sebaiknya, kita menyimpan bahan dalam keadaan matang, setengah matang, atau mentah? Tentu, itu semua tergantung kondisi dan kebutuhan. Memiliki bahan setengah matang atau matang memang mempercepat proses mengolah nantinya dan merupakan cara mudah menikmati gizi lengkap dan seimbang.

Namun, sebisanya kita menyimpan bahan dalam kondisi segar alias masih mentah karena daya tahannya akan lebih lama dibandingkan bahan setengah matang atau matang yang disimpan dengan cara yang sama. Untuk bahan makanan matang, kalengan, dan kemasan, kita mengacu pada tanggal kedaluwarsa dan saran penyimpanan pada kemasan atau yang disarankan oleh produsen.


menyiapkan makanan


Dicuci atau Tidak?

Tentu ini sangat tergantung dengan bahan yang akan disimpan, ya. Secara umum, daging dan makanan laut mentah disarankan untuk dicuci dulu sebelum disimpan, kecuali: daging merah cincang dan telur mentah yang sudah terbuka. Ini merupakan salah satu tips pertahankan nutrisi daging sampai 7 hari.

Sedangkan untuk sayur, kebanyakan perlu dicuci dulu saat masih dalam keadaan utuh, kecuali: sawi putih, kol, selada, jagung, dan labu. Untuk umbi-umbian, tidak perlu dicuci, ya. Bumbu dapur seperti cabai, temu-temuan, dan daun bawang sebaiknya dicuci dulu. Sedangkan bawang-bawangan dan dedaunan seperti daun jeruk, daun salam, dan pandan, jangan dicuci.

Buah-buahan juga ada yang sebaiknya tidak dicuci, misalnya: pisang, kiwi, mangga, salak, nanas, nangka, durian, pepaya, dan buah naga. Sedangkan buah yang disarankan untuk dicuci dulu saat masih utuh, antara lain: alpukat, apel, arbei, anggur, pir, melon, semangka, jambu, belimbing, dan jeruk. Sedangkan untuk sumber protein nabati seperti jamur dan tempe, kacang-kacangan, dan beras, tidak perlu dicuci dulu sebelum disimpan, kecuali tahu.


Dikeringkan atau Tidak?

Dikeringkan di sini maksudnya dibungkus menggunakan kain untuk menyerap kelembapannya. Sumber protein hewani yang perlu dikeringkan adalah telur bercangkang. Sedangkan semua daging dan makanan laut tidak perlu dikeringkan dengan kain. 

Untuk sayur dan umbi, hanya sawi putih, tauge, dan asparagus yang dikeringkan. Sedangkan buah, semua perlu dilap kecuali pisang. Bumbu dapur dan semua protein nabati tidak perlu, ya, kecuali tahu tetap perlu dikeringkan. Aduh! Aku biasanya menyimpan tahu dalam keadaan basah di dalam kulkas, nih.

Nah, dari sejumlah daftar di atas? Mana saja yang sudah kamu lakukan dengan tepat sebelum menyimpan makanan? Ingat! Persiapan kecil semacam ini penting banget lo, diperhatikan. Langkah sederhana yang dilakukan secara rutin dan bersama-sama dapat membantu mengurangi sampah organik secara signifikan. Yuk, mulai! 

Related Posts

1 komentar

  1. hal kecil yang sering diabaikan yang sebenarnya kalau dibiarkan berlarut-larut bisa menjadi masalah besar

    BalasHapus

Posting Komentar