header permata pengalamanku

Antologi adalah Cara Kami Berbagi tentang ABK

7 komentar

antologi adalah
Memang, drama Korea makin menjamur di Indonesia, Seperti yang banyak diulas oleh bloger semisal Mbak Maria G. Soemitro, kita akan dengan mudah mengetahui bahwa salah satu tema yang sering diangkat di dalamnya adalah tentang ABK (Anak Berkebutuhan Khusus). Sebut saja drama Korea seperti: Move to Heaven.
Bukan hanya drakor, film Korea pun cukup menempati hati para penonton di negeri tercinta kita ini. Apa lagi, barusan salah satu film buat ulang yang berjudul "Miracle in Cell no. 7" sukses memecah pasaran di sini. Bicara tentang ABK, sudah sejauh mana kita mengenal mereka dan tahu cara menanganinya? Di sinilah kami berharap kehadiran antologi "Bukan Berbeda tapi Istimewa" dapat membantu.

Bagaimana Buku Ini Hadir?

Bermula dari inisiatif dari kedua pengelola Penerbit Re!Mediia, yaitu Mbak Ira Nurwulan dan Mbak Meidiana F., yang ingin mengumpulkan sejumlah pengalaman para orang tua ABK guna menginspirasi orang tua ABK lain sekaligus mengedukasi masyarakat tentang seluk-beluk ABK ini.

Beliau berdua kemudian mengundang sejumlah penulis yang diketahui memiliki ABK untuk turut serta bergabung menyusun antologi ini. Lumayan seret sih, prosesnya. Mulai dari mengumpulkan kontributor, menyusun tulisan, merevisi, hingga akhirnya dinyatakan layak naik cetak. Total membutuhkan waktu setahun lebih hingga akhirnya buku ini bisa dinikmati para pembaca.

Hal ini enggak lepas dari kondisi dan situasi saat penyusunan yang masih di tengah masa pandemi. Selain segala keterbatasan yang dialami hampir seluruh penduduk dunia ini, masing-masing dari penulis pun harus berjibaku untuk menjalankan aktivitas sekaligus menjaga kesehatan diri sendiri, anak spesialnya, serta keluarga. Tahu sendiri, dong, namanya ABK secara umum lebih rentan dibandingkan kebanyakan orang.

Siapa Saja Penulisnya?

Kami berdelapan merupakan orang tua dan guru dari ABK. Aku dan Mbak Sri Rahayu merupakan orang tua dari anak Down Syndrome. Sebagaimana Mbak Inka Paramita dan Mawar Firdausi yang juga sama-sama mempunyai anak autisme, 

Lalu, ada Mbak Vivi Machzery yang memiliki anak tunarungu, Mbak Rian Mega Nanda yang anaknya menyandang cerebral palsy dan microsephaly, Mbak Putri Haneen dengan anak lissencephaly atau smooth brain yang merupakan kasus langka, serta Bu Dina Rahayu yang mengajar di SLB.

Apa Isinya?

Di sinilah kami berdelapan menyusun antologi "Bukan Berbeda tapi Istimewa" untuk berbagi pengalaman, pengetahuan, perasaan, dan tips dengan sekitar. Jadi, buku ini bukan hanya memuat cerita mengharu-biru, ya. 

Namun, buku ini juga berisi banyak hal lagi. Kami harapkan keseluruhan isi buku ini bisa menguatkan para orang tua ABK lain dan menambah kesiapan orang-orang yang bukan merupakan pengasuh ABK agar lebih tergambar tentang kondisi ABK yang ditemui serta bagaimana menyikapinya.

Secara umum, setiap tulisan kontributor dibuka dengan seuntai kalimat mutiara yang bisa menjadi bahan renungan, inspirasi, dan motivasi bagi pembaca. Lalu, kami akan berkisah tentang anak-anak spesial di rumah mulai dari penegakan diagnosis, cara menangani, aneka terapi yang dijalani, tips-tips, dan mungkin sejumlah informasi lain seperti nama komunitas yang dapat membantu mendukung para orang tua ABK menjalankan perannya. 

ABK

Untuk Siapa?

Bisa dibilang, semua kalangan. Anak-anak, remaja, orang tua, guru, pengasuh, dan siapa pun Anda selama masih terkategori manusia, bisa membaca buku ini. Semakin banyak yang membaca, memahami dan menerapkan isinya insyaallah akan semakin baik.

Tentunya kalian pernah mendengar atau membaca tentang pepatah yang mengatakan bahwa "It takes a village to grow a child"? Maka, demikian juga yang berlaku bagi para ABK. Mereka sangat membutuhkan semua pihak untuk turut berperan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuh kembang dan penggalian potensi terbaik mereka masing-masing.

Di Mana Pesannya?

Buku ini bisa dipesan melalui IG/Twitter @bukufaridapane. Hingga tanggal 26 September 2022, harga yang berlaku masih merupakan harga preorder, yaitu 83.000 rupiah. Setelah itu, buku ini tetap bisa dipesan dengan harga normal sejumlah 88.000 rupiah.

Yuk, order yang banyak dan sebarkan sejuta kebaikan bagi sesama! Siapa tahu, dari tanganmulah berkah masa depan yang lebih baik bagi para ABK itu bersinar benderang. 


Related Posts

7 komentar

  1. setuju Mbak Farida, ABK adalah anak istimewa
    Mereka dilahirkan di bumi dengan banyak misi
    untuk orangtuanya, untuk orang sekitarnya bahkan untuk dunia
    Sayangnya banyak yang gak menyadari hal tersebut
    Terimakasih backlinknya Mbak Farida, barakallah

    BalasHapus
  2. Saya selalu kagum dengan para orangtua yang dikaruniai ABK. Kesabarannya luar biasa. MasyaAllah.

    Buku ini bisa jadi bacaan yang sangat menarik. Karena para penulisnya menceritakan berdasarkan pengalaman pribadi

    BalasHapus
  3. Saya selalu terkesan dengan buku-buku yang memiliki tema khusus, punya kekuatan isi dan dengan tema yang jarang diangkat oleh umum. Setelah membaca buku ini biasanya banyak insight baru yang saya dapatkan. Banyak sentuhan jiwa yang muncul setelahnya. Semoga buku ini banyak menyebarkan manfaat bagi masyarakat luas.

    BalasHapus
  4. Anak istimewa itu pilihan untuk orang tua yang sangat istimewa pula. Bangga jadi orang-orang pilihan, dengan kesabaran dan kepasrahan yang super tinggi. Buku ini pasti sangat inspiratif

    BalasHapus
  5. orang tua yang dititipi ABK adalah orang tua terpilih. Jadi penasaran pengen baca bukunya

    BalasHapus
  6. Kebayang pahala yang didapat oleh semua orang tua yang memiliki ABK. Bagaimana kesabaran dan keikhlasan mereka dalam mengasuh anak ABK. Walau mgkin berat namun insha Allah dengan keikhlasan maka surga menanti. Ya Allah saya jadi sedih bacanya.

    BalasHapus
  7. MasyaAllah, bukunya inspiratif. Semoga bukunya sampai ke banyak orang ya mba.. Semangat selalu orang tua2 terpilih. Ponakan saya juga ada yang ABK, support ortu dan keluarga penting sekali, mereka juga mengenalkannya dengan lingkungan dan alam, tidak hanya di sekolah atau di rumah saja.

    BalasHapus

Posting Komentar