header permata pengalamanku

Memperingati 5 Tahun Galeri Tri Atama Anak Bangsa

16 komentar
art gallery semarang

Prof. dr. AG. Soemantri S.Si, Sp.A(K) adalah salah satu dokter anak tempat kami mengkonsultasikan keadaan Maryam. Sempat terkejut juga sih, saat pertama bertemu Beliau di tempat praktik pribadinya. Beliau mengenakan baret hitam, aksesori yang tidak umum dipakai seorang dokter.

Baca cuplikan perjalanan konsultasiku di: Mooimom Membantuku Meng-ASI-hi Bayi Terduga Down Syndrome.

Setelah berkonsultasi, kami dipersilakan keluar melalui pintu yang berbeda dari pintu masuk. Di sepanjang jalur, tampak beberapa lukisan besar bersandar begitu saja di dinding, meja dan lantai. Ada juga patung, miniatur kendaraan dan bangunan serta ukir-ukiran.

Dari cara meletakkannya dan melihat sebagian yang belum rampung, aku langsung bisa menarik asumsi bahwa semua benda seni ini adalah karya pribadi, bukan koleksi hasil membeli. Siapakah seniman di sini? Jika mengaitkan dengan topi baret Beliau, apakah profesor yang membuatnya?

Akhirnya, pertanyaanku itu pun terjawab minggu lalu. Saat aku menerima undangan untuk menghadiri perayaan 5 tahun berdirinya galeri pribadi profesor. Galeri Tri Atama Anak Bangsa, namanya.

Lokasinya ternyata tak jauh dari tempatku tinggal. Yaitu di Prabanata Village Blok C-9 Jl. Tirto Agung Tembalang, Semarang.

Mengenal Galeri Tri Atama Anak Bangsa Lebih Dekat


galeri seni

Pendirian galeri ini atas dasar keprihatinan perjalanan anak bangsa yang mengalami pasang-surut dalam upaya membentuk ciri-ciri khas kultur bangsa Indonesia. Kekokohan dan kemegahan negeri ini perlu terus dipupuk, terutama bagi generasi emas penerus bangsa menghadapi era globalisasi.

Keberadaan galeri ini bukan sekadar sebuah bangunan megah yang mengejar prestis. Dengan memajang lukisan Profesor dan karya seni anak bangsa di sini, diharapkan dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi generasi emas bangsa dan negeri ini.

Peringatan 5 Tahun yang Penuh Makna


Begitu sampai di gerbang kompleks yang dimaksud, penjaga langsung mengarahkan ke lahan parkir yang disediakan. Wah, rupanya mudah ditebak ya, bahwa orang asing yang masuk ke perumahan ini adalah para undangan Profesor.

Ternyata memang galeri anggun bergaya bangunan Eropa klasik itu terletak di ujung jalan yang langsung terlihat dari jalan raya. Di sampingnya, terdapat rumah Profesor. Dan di belakangnya, ada gazebo besar yang biasa digunakan anak-anak berlatih menari. Dapat juga dipinjam untuk seminar.

kerajinan semarang

Melewati penerima tamu, kami dibekali dengan sebuah buku berisi gambaran tentang galeri ini dan banyak falsafah di dalamnya. Yang sangat menarik adalah ilustrasi yang dipasang pada lembar-lembar buku ini berupa lukisan. Beberapa di antaranya aku kenali sebagai lukisan Profesor.

lukisan
Bapak Drs. Hartoyo, MA, Ph.D menyampaikan sambutan mewakili tuan rumah

Pembicara yang menyampaikan kesan dan pesan adalah Bapak Drs. Hartoyo, MA, Ph.D mewakili tuan rumah dan Bapak Ir. Sunaryo, Ph.D, MURP mewakili Bapak Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

galeri tri atama anak bangsa
Prof. dr. AG. Soemantri S.Si, SpA(K) bersama Bapak Ir. Sunaryo, Ph.D, MURP

Kemudian, acara dilanjutkan dengan penyerahan penghargaan kepada sejumlah insan yang dinilai telah berkontribusi positif kepada galeri ini. Nama-nama Beliau adalah:

  1. Dr. Andre Resep, SH, M.Cs
  2. Prof. Dr. Sri Rejeki, SH
  3. Drs. Hartoyo, MA, Ph.D
  4. Drs. Saman Kadarisman 
  5. dr. Djoko Handoyo, Si.Med, Sp.B, Sp.B.Onk
  6. Dra. Hj. Rustriningsih, M.Si   
  7. Dra. Diah Anggraini, MM
  8. Nur Hayati
  9. Dr. Drs. Kukuh Sudarmanto, M.Hum
  10. Drg. Kristiani Kirana

Sebagian para penerima penghargaan dari Galeri Tri Atama Anak Bangsa

Usai acara, para undangan dipersilakan melihat-lihat koleksi galeri 2 lantai ini dan menikmati hidangan. Tadinya, anakku sudah rewel sekali ingin makan. Namun saat kuajak melihat-lihat ke lantai 2, malah lama-lama dia yang betah dan tak ingin turun untuk makan.


Menarik sekali pengalaman mengunjungi acara ini. Dari sini aku tahu bahwa ternyata memang karya seni yang mungkin bagi sebagian masyarakat dianggap terlampau serius, ternyata bisa dinikmati dengan mudah oleh anak-anak. Jadi, mengapa tidak mulai kita ajak mereka mengenalnya?

Related Posts

16 komentar

  1. Waahhh besok kalau ke Semarang bisa mampir nggak ya ke Galeri Tri Atama ini mbak? Maksudnya dibuka untuk umum atau tidak ya? Soalnya aku pengen mampir 😁

    BalasHapus
  2. Wah, menarik banget. Semoga kalau ke Semarang , ada kesempatan datang ke Galeri Tri Atama. Seneng deh kalau ke Semarang tuh. Kotanya koq tenang banget auranya.

    BalasHapus
  3. Mungkin itu ya yg membuat masyarakat banyak yg gak terlalu antusias terhadap karya seni karena terlalu serius. Untung deh kalau sekarang banyak galeri seni yang bisa mendatangkan banyak pengunjung

    BalasHapus
  4. Di Semarang ya, mba? Aku sering ke Semarang lho, cuma sekedar nge-mol atau nonton bioskop. Besok-besok harus diagendakan ni berkunjung ke sini :)

    BalasHapus
  5. Sekarang tiap traveling mengagendakan wisata gallery biar nambah pengetahuan. Semoga ada kesempatan buat ke sini juga ��

    BalasHapus
  6. Mengunjungi galeri seni bisa membuat anak menambah informasi baru tentang dunia seni juga ya, mba. Dan, pilihan tepat sekali-kali ngajak anak ke tempat galeri.

    BalasHapus
  7. Kereeen! Yap seni memang bila tak terjaga, akan terkikis zaman. Salut sama pak Prof yg tetap menggiati seni selain bidang kesehatan yg ditekuni. Dua bidan yg berbeda nih

    BalasHapus
  8. wahh keren euy.. dokternya seniman... kebayang telatennya sama anak2..

    BalasHapus
  9. Iya nih sedih kalo anak muda pada kurang tertarik sama seni krn nganggap itu trlalu serius, padahal ga ya. Seni bisa bikin perasaan bahagia dan lebih kreatif. Jadi penasaran pengen mampir ke galeri nya

    BalasHapus
  10. Galeri seperti ini kayaknya harus banyak dibikin lebih keren kali yah biar anak2 muda pada mau berkunjung, kan bagus sebenernya galeri seperti ini tuh

    BalasHapus
  11. Salut jika karya seni juga dihargai, sehingga profesi seniman juga bernilai di mata masyarakat.

    BalasHapus
  12. Wah jadi pengen mampir ke Galerrynya. Aku suka main ke galerry sama ank2.

    BalasHapus
  13. Galeri seni ini bila tak paham seni (seperti aku) bakalan gak paham maksudnya.
    Harus ada guide yang membantu menjelaskan sejarah serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya agar bisa diambil maknanya.

    Tapi orang Jawa ini falsafahnya mashaAllah~
    Indah dan luhur.

    BalasHapus
  14. Aku dan suami suka sekali galeri seperti ini, kami sering juga bawa anak-anak agar mereka bisa tahu dan kemudian menghargai karya seni bangsanya sendiri

    BalasHapus
  15. boleh juga masuk dalam daftar list tempat yang harus di kunjungi

    BalasHapus

Posting Komentar