Gemas ya, kalau melihat tingkah anak yang sedang bercermin. Bayi memang menyukai wajah dengan ekspresi tertentu, terutama ekspresi yang menyenangkan,” jelas Ari Brown, M.D., penulis buku Baby 411: Clear Answers and Smart Advice for Your Baby's First Years. Itulah mengapa bayi sangat senang bercermin.
Tidak hanya menyenangkan, ternyata aktivitas bercermin ini juga akan sangat bermanfaat buat mendukung tumbuh kembang anak, lho! Apa saja sih, manfaatnya? Yuk, kita simak lebih lanjut artikel ini!
Tidak hanya menyenangkan, ternyata aktivitas bercermin ini juga akan sangat bermanfaat buat mendukung tumbuh kembang anak, lho! Apa saja sih, manfaatnya? Yuk, kita simak lebih lanjut artikel ini!
1. Melatih Fokus Mata
Ketika anak berusia 6-8 minggu, kita dapat memanfaatkan cermin untuk melatih fokus anak. Gendonglah anak menghadap cermin, atau berikan mainan yang memiliki cermin di dalamnya. Pastikan cerminnya terpasang aman dan memantulkan bayangan dengan jernih.
Baca juga: 5W1H Tentang Baby Blues.
Angkat atau gendong anak usia 3-6 bulan hingga ia bisa melihat bayangan wajahnya sendiri di dalam cermin. Melihat cermin membantu anak belajar melacak gambar. Mainkan mimik-mimik lucu dan unik dan eksplorasilah hal-hal menakjubkan yang bisa dilakukan wajah manusia di depan cermin.
Setelah itu, bebaskan ia bermain dengan ekspresinya sendiri. Gerak-gerakkan mainannya secara perlahan di depan cermin agar ia belajar melacak gerakan.
Sebagai variasi, kita dapat mengajak anak bercermin dengan berbagai posisi, sambil tengkurap atau dipangku. Cermin yang digunakan pun bisa makin variatif. Cermin kecil, separuh badan atau seluruh tubuh.
Bermain mimik di depan cermin, selain bisa merangsang kemampuan visual Si Kecil, juga dapat merangsang memori untuk mengenali dan merekam bermacam-macam mimik. Hal ini membantu anak untuk mengenal emosinya dan orang-orang di sekitarnya.
Kata psikolog anak, Anastasia Satriyo, bercermin bisa mengaktifkan saraf di otak yang disebut mirror neurons. Hal ini yang membuat kita bisa merasakan apa yang dirasakan orang lain, sehingga muncul empati.
Baca juga: 5W1H Tentang Baby Blues.
2. Melacak Gambar
Setelah itu, bebaskan ia bermain dengan ekspresinya sendiri. Gerak-gerakkan mainannya secara perlahan di depan cermin agar ia belajar melacak gerakan.
Sebagai variasi, kita dapat mengajak anak bercermin dengan berbagai posisi, sambil tengkurap atau dipangku. Cermin yang digunakan pun bisa makin variatif. Cermin kecil, separuh badan atau seluruh tubuh.
3. Mengetahui Ekspresi
Kata psikolog anak, Anastasia Satriyo, bercermin bisa mengaktifkan saraf di otak yang disebut mirror neurons. Hal ini yang membuat kita bisa merasakan apa yang dirasakan orang lain, sehingga muncul empati.
4. Mengenal Diri
Ketika anak berusia 6-12 bulan, sambil bercermin dengan Si Kecil, tanyakan kepadanya, “Siapa itu di cermin?” Katakan yang mana dirinya, dan yang mana ibunya. Dengan demikian, anak terbiasa melihat dan menyadari bahwa ternyata bayangan yang ia lihat di cermin itu adalah dirinya sendiri.
Biasanya, anak mulai mengenali dirinya di cermin pada usia 9 bulan. Bagaimana cara mengetahuinya? Letakkan mainan di belakang Si Kecil saat ia bercermin. Apakah anak mencoba mengambil mainan di dalam cermin atau berbalik untuk mengambil mainan di belakangnya?
Baca juga: Because I Am A Girl.
Biasanya, anak mulai mengenali dirinya di cermin pada usia 9 bulan. Bagaimana cara mengetahuinya? Letakkan mainan di belakang Si Kecil saat ia bercermin. Apakah anak mencoba mengambil mainan di dalam cermin atau berbalik untuk mengambil mainan di belakangnya?
Baca juga: Because I Am A Girl.
5. Belajar Anggota Tubuh
Selain belajar membuat mimik, kita juga bisa mengajarkan anak untuk mengenal anggota tubuhnya. Sambil bercermin, pegang dan sebutkan nama anggota tubuh anak, “Ini tangan, ini hidung, dan ini mulut.” Meski belum mengerti, ia akan senang mendengarnya.
Bila kemampuan anak sudah meningkat, kita bisa menggunakan cermin untuk bermain cilukba atau meminta anak menunjuk bagian-bagian wajahnya mengikuti gerakan kitaa. Ini akan sangat berguna untuk perkembangan kemampuan kognitif bayi.
Bila kemampuan anak sudah meningkat, kita bisa menggunakan cermin untuk bermain cilukba atau meminta anak menunjuk bagian-bagian wajahnya mengikuti gerakan kitaa. Ini akan sangat berguna untuk perkembangan kemampuan kognitif bayi.
6. Mulai Berhitung
Pada bayi 6-12 bulan, cermin dapat dipakai untuk mengajari Si Kecil berhitung dengan menggunakan jari tangan. Katakan dan tunjukkan, “Ini tangan, tangan ada dua. Ini jari, jari ada sepuluh. Ayo hitung satu, dua, tiga, ...” Beri pujian jika anak dapat mengikuti dengan tepat.
Selain itu, anak juga bisa belajar membandingkan benda. Misalnya dengan kita menunjukkan ibunya besar dan dia kecil.
Selain itu, anak juga bisa belajar membandingkan benda. Misalnya dengan kita menunjukkan ibunya besar dan dia kecil.
7. Melatih Motorik
Misalnya, pada anak 3-6 bulan, contohkan gerakan mengangkat kepala, tengkurap, dan telentang sambil menghadap cermin. Percayalah, bayi sekecil itu bisa mengingat gerakan yang kita ajarkan, lho. Anak akan tertarik dengan refleksinya ketika ia berhasil meniru dan menahannya lebih lama.
Baca juga: Ini Cara Efektif Mendukung Belajar Anak Kinestetik.
Baca juga: Ini Cara Efektif Mendukung Belajar Anak Kinestetik.
8. Belajar Berinteraksi
Interaksi dengan cermin juga bisa mengembangkan kemampuan sosialisasi, kematang emosional dan meningkatkan rasa percaya diri anak. Kesadaran atas kondisi dan kemampuan yang ia lihat di cermin, nantinya akan membuat Si Kecil menjadi bangga dan semakin percaya diri saat berinteraksi dengan orang lain.
Nah, bagaimana? Siap menemani Si Kecil bercermin?
Masya Allah, bercermin pun ada manfaatnya bagi si kecil ya Mbak, apalagi para emak-emak...duh...parah deh...berlama-lama bercermin. Thanks ya Mbak.
BalasHapushahaha... emak2 juga perlu ngaca, kok
HapusWah baru tau ternyata banyak manfaat dari bercermin ya mba. Jadi makin doyan mainan cermin sama ponakan aah. Terima kasih sharingnya ❤
BalasHapussama2
HapusTernyata bercermin itu banyak manfaat ya, ya. Saya pikir hanya untuk berkaca aja. Ternyata bisa buat media belajar untuk anak
BalasHapusbetul sekali
HapusWoow baru tahu🤭 keren manfaat bercermin ternyata. Makasih mbak
BalasHapussama2. semoga bermanfaat, ya
HapusKalau anak saya udah nggak suka ngaca, waktu di bawah 2 tahun tuh sering banget intipin kaca cermin gitu terus senyum-senyum.
BalasHapusSekarang dia lebih suka liat videonya sambil bilan "haiiii.... haiii.."
hehehe.. jadi dia belum tau kalau itu dirinya?
HapusTernyata sangat banyak ya manfaat bercermin bagi si kecil. Bisa melatih fokus mata, mengenal diri, melatih saraf motorik, dan lainnya. Thank infonya kak.😄
BalasHapussama2, ya
HapusWah, ternyata banyak manfaatnya ya pola anak bercermin itu. Baru tahu... hehehehe.
BalasHapushehehe begitulah
HapusBaru ngerti nih, ternyata anak bercermin itu ada manfaatnya ya, selama ini kalo anak cewek suka bercermin karena naluri ajaaa, suka dandann, hehhe
BalasHapusiya, anak cowo pun perlu suka bercermin, ya
HapusWaaah...baru tau kalau cermin begitu bermanfaat bagi tumbuh kembang anak. Terima kasih ilmunya Mba, akan saya terapkan kepada cucu.
BalasHapussilakan
HapusTernyata ada manfaatnya yak, haha, daku suka banget kalau gendong ponakan terus kami lihat cermin. Responnya ya senyum ketawa bahkan bengong 😁
BalasHapushihiihi lucu, ya
HapusBercermin alias ngaca enggak cuma bermanfaat buat yg dewasa y mbak, bahkan anak2 jugaa hehe
BalasHapusKalau anakku lagi fasee suka ngomong d depan cermin wkk
seru banget pasti!
HapusWah baru tau saya nih mba. Untuk manfaat bercerminnyam heu hwu heu
BalasHapushehhehe. gitu ya?
HapusBanyak sekali manfaat bercermin yaa mbak.. Nggak pernah kepikiran bercermin bisa juga dilakukan sambil mengenalkan anggota tubuh. Anak-anak suka happy kalau bercermin..entah apa yang mereka pikirkan. Hihi
BalasHapushiihihi iya. anak emang suka banget bercermin
Hapusunyu banget sih ini modelnya. Saya baru tahu kalau bercermin banyak manfaatnya bagi anak. Kelihat sepele ternyata berguna untuk tumbuh kembangnya
BalasHapusbetul
HapusNggk tahu kalau manfaatnya sebanyak ini. Selama ini sering juga ngajakin anak bercermin. Emang kalau di depan cermin dia jadi excited gitu sih.
BalasHapushihihi.. ayo nak, makin rajin ngacanya!
HapusMasya Allah, ternyata kegiatan yang terlihat sangat sederhana dan mudah itu mengandung banyak manfaat. Dulu anak-anakku juga suka sekali bermain cermin, setelah jadi ABG mereka juga suka bercermin untuk berhias, hehehe.
BalasHapusaseekk...
Hapusgemasnya kalo anak-anak udah mulai bisa berekspresi di depan cermin ya mba, aku kalo liat toddler lagi ngaca, suka gemes sama wajahnya yang polos itu deh hihi
BalasHapusAku baru tau kalo manfaatnya banyak. Pantesan anakku suka banget bercermin, pas usia 2 tahunan, ternyata bagus ya. Mana sambil joget-joget dan kadang ngobrol sendiri. Hahaha
BalasHapusTernyata banyak juga ya .. manfaat bercermin..padahal dari kecil pernah dengar mitos kalau bayi gak boleh dicerminkan..gak tau sih alasannya apa..cuma karena ini mitos jadi aku ngikut yang ada manfaatnya aja..
BalasHapusAlhamdulillah sejak dulu saya suka bercermin, aups gagal fokus hahaha...
BalasHapusMasya Allah! Bercerminpun buat si kecil banyak manfaatnya, tapi kalau dipikir-pikir orang tua juga bisa dapat manfaatnya kala bercermin. Minimal mengetahui sudah seberapa banyak kerutatn di wajah, lalau istigfar ternyata kita sudah tua, perlu kencangkan lagi ibadahnya.