header permata pengalamanku

Ibadah Haji yang Terus Tertunda

8 komentar

 ibadah haji

Hai, Teman-teman! Kali ini, aku ingin berbagi cerita yang mungkin dirasakan oleh banyak orang setiap bulan Zulhijjah menjelang—tentang keinginanku yang terus tertunda untuk menunaikan ibadah Haji. Meskipun perjalanan ini belum terjadi, aku tetap memegang teguh impian ini dalam hati dan bersabar menantikan waktu yang tepat.

Ibadah Haji: Panggilan yang Tak Terlupakan

Menunaikan ibadah Haji merupakan keinginan kuat dan suci yang terus berkecamuk di dalam hati. Bagi seorang Muslim, pergi ke Tanah Suci Mekah untuk menjalankan rukun Islam yang kelima ini merupakan panggilan yang tidak dapat diabaikan. Setiap tahun, jutaan umat Muslim berkumpul di sana, berbagi momen kebersamaan yang sakral dalam kehidupan mereka. 

Apa lagi, saat si Keempat mulai mempertanyakan mengapa kami, orang tuanya, belum juga menunaikan haji. Dia bahkan mencanangkan ingin segera bisa melaksanakannya begitu baligh. Jalan-jalan menuju ke sana telah ditempuh. Aku yakin, suatu hari juga kami akan menjadi bagian dari perjalanan ini.

Tertunda oleh Takdir

Namun, perjalanan menuju ibadah Haji tidak selalu berjalan sesuai dengan rencana kita. Seringkali, takdir memiliki rencana lain yang belum terungkap bagi kita. Terkadang, keterbatasan finansial, kesehatan, atau faktor lainnya dapat membuat keinginan ini terus tertunda. Meskipun terasa sulit, aku percaya bahwa Allah Swt memiliki rencana yang sempurna untuk setiap orang.

Mencari alasan memang paling gampang, ya. Kalau aku pribadi, selama ini tertunda selain karena belum bisa menabung, faktor utamanya karena memang senantiasa diamanahi anak kecil yang rutin bertambah setiap dua tahun sekali. Jadinya, belum kelar menyempurnakan penyusuan satu anak, sudah muncul adiknya.

Mencari Hikmah dalam Penundaan

Dalam penundaan ini, aku belajar mencari dan mengambil hikmah dari setiap kejadian. Mungkin Allah Swt ingin menguji kesabaran dan ketekunan dalam mengejar impian ini. Mungkin masih ada pelajaran berharga yang harus aku peroleh sebelum siap menunaikan ibadah Haji. Aku yakin, ketika waktunya tiba, perjalanan ini akan menjadi lebih berarti dan mengubah hidupku dengan cara yang tak terduga.

Membangun Ketekunan dan Persiapan

Sambil menunggu waktu yang tepat, sebaiknya sih, kita tidak berdiam diri, ya. Kita bisa terus membangun ketekunan dan persiapan untuk menjalankan ibadah Haji. Mengumpulkan informasi, mempelajari ritual dan tata cara ibadah dengan saksama, serta memahami makna spiritual di balik setiap langkahnya. Selain itu, kita juga terus berusaha mengelola keuangan dengan bijak, mengumpulkan dana yang diperlukan agar dapat memenuhi panggilan suci ini saat waktunya tiba.

Mendapatkan Dukungan dan Inspirasi

Dalam perjalanan ini, dukungan dan inspirasi dari keluarga, teman, dan komunitas merupakan hal yang sangat berarti bagiku. Mereka memahami keinginanku yang mendalam dan memberi semangat ketika perjalanan ini terasa jauh.

Bagaimanapun, menunaikan ibadah haji artinya meninggalkan anak-anak dan orang tua. Siapa yang mengurus mereka? Saat sistem pendukung ini telah tertata dengan baik, maka tentu langkah menuju tanah suci akan terasa lebih ringan.

Semoga kita semua dimudahkan dalam ketaatan. Amin.

Related Posts

8 komentar

  1. Saya sih dijanjikan ibadah umroh gratis, dan tertunda hampir 2 tahun
    Sekarang udah ikhlas dan berdoa (serta berusaha) agar bisa membiayai sendiri umroh, syukur2 bisa terpenuhi biaya ibadah haji, amin

    BalasHapus
  2. Semoga dimudahkan menjalani setiap prosesnya, tentunya bisa meraih derajat mabrur adalah hal paling penting kita hanya berusaha,Allah jua yang menentukan

    BalasHapus
  3. terus semangat, jangan putus asa kakak, semoga dimudahkan dan dilancarkan segalanya ya. penundaan bukan akhir dari segalanya, insyallah panggilan akan datang di waktu yang tepat

    BalasHapus
  4. Satu yang bikin saya selalu khawatir adalah masalah biaya yang terus naik dari tahun ke tahun. Sementara kebutuhan meningkat dan mungkin juga kemampuan finansial seseorang belum tentu bisa mengajar. Tapi inshaAllah, kita tetap harus yakin ya. Yang namanya rezeki, mau berada dimanapun dan sesusah apapun, jika itu memang milik kita, akan kembali kepada kita.

    BalasHapus
  5. Tetangga sy udah ada yg di jadwalkan berangkat haji bulan juni ini tapi harus ngantri lagi, padahal udah tasyukuran makan2. Tapi jadwal berangkat haji mungkin nunggu kloter di bulan ini. Sedikit terlambat katanya.

    BalasHapus
  6. Benar, bagi umat Muslim, pergi ke Tanah Suci Mekah untuk menjalankan ibadah haji merupakan salah satu kewajiban agama yang sangat penting. Dalam kasus seperti itu, Islam mengakui bahwa niat yang tulus dan usaha yang sungguh-sungguh untuk menjalankan haji juga dihargai oleh Allah.

    BalasHapus
  7. Semoga kita semua segera mendapat panggilan untuk bisa menunaikan ibadah haji ya mbak, dan dimudahkan dalam prosesnya untuk menuju ke sana.
    Ada yang secara materi mampu, namun tak tergerak untuk ke sana, ada yang sangat ingin, namun bertahun-tahun menabung tak juga cukup dananya.

    BalasHapus
  8. Dukungan orang-orang terdekat memang penting banget, Mbak. Karena ketika nanti kita berada di Baitullah, mereka lah yang bakal bantuin kita jaga rumah, mengurus keperluan yang harus disiapkan ketika kita pulang nanti

    Duh kerasa banget pas kemaren orang tua umroh .

    BalasHapus

Posting Komentar