header permata pengalamanku

Mendukung Belajar Anak Kinestetik

86 komentar

Umumnya, anak dengan kecerdasan kinestetik yang tinggi lebih mahir dalam bidang olahraga dan seni olah tubuh. Ia juga mahir menggunakan alat. Cara belajarnya melalui sentuhan, tindakan, gerakan, eksperimen dan repetisi.

Berikut ini beberapa cara efektif mengembangkan kecerdasan kinestetik pada anak:

Di Rumah


Kenalkan Melalui Gerakan


Tunjukkan bendanya, biarkan dia menyentuh, meraba atau menimang. Gunakan alat peraga untuk menerangkan hal yang lebih besar dan umum. Saat menjelaskan suatu sifat seperti ‘panjang’ dan ‘pendek,’ bisa juga melalui gerakan merentangkan lengan.

Rangsanglah Membuat/Memperbaiki Sesuatu


Bermain plastisin, menyusun balok, melipat kertas, membangun istana pasir atau menambal barang yang rusak. Cara belajar Ini lebih intensif dibandingkan sekadar melakukan atau menirukan sesuatu.

Bermain Peran


Ini merupakan salah satu aktivitas yang juga sangat disukai dan cocok untuk anak kinestetik. Temani dia bermain jual-jualan, dokter-dokteran atau yang lainnya. Alih-alih mendengarkan dongeng, ada baiknya mengajaknya bermain drama bersama. 

Latih Ototnya


Perlu sekali kita melatih keseimbangan. keselarasan gerak, kekuatan dan kelenturan ototnya dengan berbagai aktivitas fisik, seperti menari dan berolahraga. Sediakan fasilitas yang memadai dan aman bagi anak untuk mendukungnya.


Misalnya, dengan menyediakan inflatable tumble track sebagai alas untuk melompat, bergulung dll. Harganya tidak terlalu mahal, kok. Ketik saja kata kunci ‘air track brands for sale’ di mesin pencari internet untuk membantu menemukan yang pas sesuai kebutuhan.

Libatkan dalam Pekerjaan Rumah Tangga 


Seperti mencuci kendaraan, mencuci piring, membersihkan rumah dll. Selain dapat menyalurkan energinya yang berlebih, mengasah keterampilan motoriknya, juga menyiapkannya sebagai pribadi yang mandiri.

Berikan Jeda 


Anak kinestetik membutuhkan istirahat secara berkala. Hal ini dilakukan agar ia tidak merasa bosan.

Sediakan Ruang Belajar yang Variatif


Bebaskan anak memilih tempat dan gaya belajarnya. Seperti duduk di karpet, duduk di meja belajar di halaman rumah. Si Kinestetik memang membutuhkan banyak variasi dalam hidupnya karena ia tidak bisa bertahan lama dalam situasi yang sama terus-menerus.

Di Masyarakat


Ajaklah ke Luar


Taman bermain adalah tempat di mana ia bisa bermain ayunan, perosotan, jungkat-jungkit dll. Bawalah ke tempat edukasi yang memungkinkannya untuk melihat langsung suatu obyek, menyentuhnya atau mencobanya. Misalnya ke agrowisata, museum, arena olahraga, pentas seni dll

Daftarkan ke Kursus


Tentu saja pada bidang yang melibatkan olah fisik sesuai minatnya. Seperti karate, menari, futsal, basket dan sebagainya. Sebagai perkembangan lebih lanjut, kita bisa mendorongnya mengikuti kompetisi olahraga atau seni yang menonjolkan bakatnya.

Di Sekolah


Pilihlah Sekolah Active Learning


Yaitu sekolah yang menganut sistem pembelajaran aktif dua arah dan melibatkan siswanya. Bukan hanya dalam proses belajar-mengajar, melainkan sepanjang anak berada di sekolah. Misalnya dengan adanya piket kelas, membersihkan papan tulis atau membantu membagikan buku pelajaran.

Laboratorium


Pastikan sekolah memiliki fasilitas laboratorium yang beragam dan memadai serta sering menggunakannya untuk praktik. Baik itu lab fisika, kimia, biologi, bahasa, seni dan lain-lain.


Fasilitas ruang olahraga tentu akan sangat disenangi anak kinestetik. Ruangan luas yang dilengkapi dengan aneka perlengkapan berlatih dan memiliki air track gymnastics tumbling mat untuk kenyamanan siswa.

Persiapan Menjelang Sekolah


Ajak anak beraktivitas fisik terlebih dulu untuk mengalihkan kapasitas energinya yang berlebih. Sehingga nantinya ia bisa belajar dengan lebih tenang di sekolah.

Mengetahui cara menghadapi anak bertipe gaya belajar kinestetik sangat penting sebagaimana jika anak memiliki gaya belajar lain, seperti visual atau pun auditori, Semoga dengan begini, anak dapat belajar lebih maksimal dan mendapatkan hasil sesuai dengan harapan orangtua. Semangat!

Related Posts

86 komentar

  1. Terima kasih banyak infonya mba

    BalasHapus
  2. Ternyata ada banyak cara dalam mendidik anak sesuai bakat yang dimiliki ya, Mbak. Lalu apa itu Kinestetik kalo menurut Mbak Farida?

    BalasHapus
    Balasan
    1. sudah aku sebutkan di artikel sih. anak kinestetisk itu cara belajarnya melalui sentuhan, tindakan, gerakan, eksperimen dan repetisi.

      Hapus
  3. Anaka kinestetik memang paling nggak bisa nganggur, harus punya kesibukan terus, bahkan disaat emaknya lagi kepingin santai, dia tetap aja sibuk :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihihi... suruh bangun 1000 candi aja, gimana?

      Hapus
  4. Anakku banget nih, type kinestetik atau kami sebutnya si lincah. Bergerak ke sana ke mari, setiap lihat sesuatu pasti pengen dipegang, cepat bosanan, seperti yang mbak Farida sebut di artikel lah. Tapi saya suka anak yang seperti ini dibanding anak yang kalem dan pendiam. Kurang menantang buat emaknya! Haha..

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha... bersyukur ya punya anak kinestetik

      Hapus
  5. Wahhh ternyata ada banyak pilihan cara belajar untuk anak kinestetik ya mbk. Tinggal pilih mau dipraktekin yang mana. Atau semuanya juga boleh kn ya mbk ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. boleh bgt diterapkan semua biar optimal hasilnya :)

      Hapus
  6. Anak kinestetis itu gak bisa diam ya Mbak, aktif kesana kemari. Gak bisa tenang. Tapi harus selalu didukung yah agar kegiatannya positif dan terarah :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul sekali. daripada ngomel minta anak diem mending dikasi kerjaan hihihi..

      Hapus
  7. Anak kinestetik hini malah biasanya suka bantu2 kerjaan rumah tuh

    BalasHapus
  8. Anakku dua-duanya kinestetik, dan memang aktif banget, kadang capek banget kalau main bareng, karena maunya main aktif gerak, ibunya capek, mereka nya mah kalem aja

    BalasHapus
  9. Orangtua harus paham terlebih dahulu ya mbak kalau anak kita kinestetik atau bukan, kasian anaknya kalau gampang bosan dengan aktivitas yang itu-itu saja :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul sekali. kalau kita paham ttg anak jadinya lbh mudah menyikapinya

      Hapus
  10. Setuju dengan paragraf terakhir, Mbak. Anak pertama saya lebih ke auditori. Sedangkan yang bungsu tipe visual. Kalau tau karakter anak memang membantu banget ketika harus mengajarkan mereka

    BalasHapus
  11. Anak kinestetik memang unik ya mba.. aku juga sering bermain peran dengan anak-anak mba.

    BalasHapus
  12. Sekolah active learning ini yg masih susah dicari, rata2 sekolah mau muridnya anteng diem denger guru ngomong

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihihi.. padahal ga semua anak bisa betah begitu

      Hapus
  13. anak2ku nih kayaknya kinestetik juga inih nih
    dan yes udah kuajak sering main drama bareng ahahahah paling kesukaan mereka tuh jadi polisi dan pencuri, jadi superhero dan monster hahah

    BalasHapus
  14. Setuju.
    Dengan mengetahui tipe kecerdasan anak, kita juga bisa mendeteksi bahkan mengksplor secara dini bakat dan hobi buah hati yang pada akhirnya bermuara kepada pilihan karirnya nanti.

    BalasHapus
  15. Kalau masih di bawah dua tahun, mendeteksi tipe belajar anak bagaimana caranya ya Mbak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. sebenarnya ini bakat sejak lahir sih. tapi kalau blm terlihat ya gpp diikuti aja dulu. pada dasarnya tiap orang memiliki potensi visual, auditori dan kinestetik. tp biasanya ada yg lbh dominan. bisa jd memang si kecil dpt belajar dg berbagai cara kan? horeee...

      Hapus
  16. Anakku tuh termasuk aktf aktif mba. Makanya yang paling sering aku lakukan ya ajak anak main di taman atau lapangan untuk menyalurkan kelebihan tenaganya. Hhehehhe

    BalasHapus
  17. Wahahahaha ini .ah Salfa, anakku, banget. Emaknya kudu setrong banget...

    BalasHapus
  18. Wah ini berarti adikku tipe kinestetik, pantesan anaknya ga bisa diam dan lebih cenderung suka olahraga. Ternyata banyak ya caranya untuk mendukung cara belajarnya.

    BalasHapus
  19. Anak kinestetik mudah menerima pelajaran kalau dia aktif bergerak ya Mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. yup betul. asal boleh mengikuti pelajaran sambil gerak2

      Hapus
  20. Cocok untuk ponakanku nih, mbak....

    BalasHapus
  21. Tiap anak punya cara belajar yang berbeda ya, cuma orangtuanya yang harus bisa melihat. Ankku juga tipe yang aktif nih

    BalasHapus
  22. Aku kepo Tumblr tracknya. Coba Googling ah itu buat apa benernya.anak2ku kinestetik soalnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. itu semacam matras yang bisa ditiup gitu buat alas lompat2 dll hehehe..

      Hapus
  23. Setiap anak pasti memiliki sisi kinestetik yaa...
    Tapi cenderung atau tidak.
    Begitukah mba Farida?

    BalasHapus
  24. Setiap anak memiliki kecerdasan yang berbeda yaa, Mba. Ada anak kinestetik, ada yang cenderung ke musik, ada juga anak yang memiliki kecerdasan naturalis. Semuanya harus didukung dan diarahkan yaa ��

    BalasHapus
    Balasan
    1. benar sekali. kalau kinestetik ini lebih ke gaya belajar. gaya belajar lainnya adalah visual dan auditori

      Hapus
  25. Intinya kudu diajak ke aktivitas yang melibatkan kegiatan fisik ya mba klo anak kinestetik. Jadi dia bisa belajar dengan hati yang senang.

    BalasHapus
  26. Anak kinestetik emang gak bisa diam. Harus dilatih ototnya jadi olahragawan yaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaaha.. ga hrs olahragawan sih. bisa jg ke seni yang melibatkan olah tubuh atau ketrampilan jari

      Hapus
  27. Wahh kayak keponakanku, nggak bisa diem ada aja yang dipegang direcokin hahahha tapi gemes banget

    BalasHapus
  28. Hoooo...kebayang kalau anak tipe kinestetik aktif gini dipaksa duduk anteng di kelas. Bakal bosen banget ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. yoi bnr bgt. yg biasanya disebut pembuat onar nih di kelas :P

      Hapus
  29. Anak pertamaku tipikal kaya gini nih. Kalo anak kedua cenderung lebih kalem.

    BalasHapus
  30. Oh..anak kinestetik tuh lebih aktif ya mba.. memang setiap anak unik dan utk keberhasilan mereka pola belajarnya jg harus disesuaikan ya..

    BalasHapus
  31. Kalo cara deteksinya anak kinestetik gmn ya mba? Kan kayanya ngga bisa sekali ngamatin langsung tau gitu

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya ga bisa. hrs sering bergaul ya. kalau mau praktisnya sih ada jg caranya hehehe..

      Hapus
  32. Makasih Mba..
    Anakku kinestetik.. Kadang sampe kehabisan ide mau ngapain lagi, dan emak capek ngadepin dia

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahhaaha.. suruh beres2 rmh ato bongkar pasang barang aja

      Hapus
  33. Anak sulungku tipe kinestetik juga...klo pas murojaah cepet apal klo pake gerakan dan sambil berdiri. Buat ngimbangin skrg kuminta belajar baca cerita biar mgelatih kemampuan listening nya

    BalasHapus
    Balasan
    1. nice choice. supaya semua terstimulasi dgn baik ya

      Hapus
  34. Wah rmang tiap anak itu spesial ya, dan istimewa, berbeda pula pola cara belajar mereka :)

    BalasHapus
  35. Anak saya yang kedua tipenya kinestetik. Gak mau diem. Sambil lompat-lompat pun dia bisa belajar berhitung. Makasih ya tips nya. Salam kenal

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihihi.. salam kenal jg. terimakasih sdh mampir :)

      Hapus
  36. Makasih mbaa referensinya. Belum punya anak sih, tapi bermanfaat ilmunya buat mantau ponakan hehe

    BalasHapus
  37. Wah alde termasuk anak kinestetik bisa dipraktekkan makasih mba

    BalasHapus
  38. Terima kasih artikelnya bergizi banget

    BalasHapus
    Balasan
    1. alhamdulillah. terimakasih atas apresiasinya :)

      Hapus
  39. anakku kinestetik kayaknya, dan tertarik pengen beli alat lompat2 itu hihihi

    BalasHapus
  40. Wah,anakku dua2nya kinestetik bgt mbak alias pecicilan. Mmg butuh extra sabar yak sbg ortu. Tp drpd diem..mendingan mmg kreatif sih.

    BalasHapus
  41. Trus gimana caranya kalau anak kita motorik bak??? btw terima kasih sharingnya bak, sangat menginspirasi.

    Kalau anak kita gak bisa diem enaknya gimana ya bak?? maunya jalan teruss..

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya difasilitasi aja. itu di artikel kan ada banyak ide cara memfasilitasinya :)

      Hapus

Posting Komentar