header permata pengalamanku

Menu Buka Puasa Praktis dan Sehat Favoritku

menu buka puasa

Walau Saat Puasa, Corona Masih Melanda, bukan berarti jawaban untuk mendapatkan menu buka puasa praktis itu melulu dengan order via aplikasi, ya. Guna mengurangi interaksi dengan orang lain sekaligus menghindari mati gaya selama di rumah, memasak sendiri menu buka puasa kita adalah solusi yang bagus.

Yang penting perlu diperhatikan dalam menyusun menu buka puasa maupun sahur adalah komposisi gizinya harus diusahakan agar tetap lengkap dan seimbang. Memangnya ada menu buka puasa praktis sekaligus lengkap gizi? Ada, dong! Ini dia beberapa jenis menu yang aku suka sebagai alternatifnya.

Gado-Gado


Semua deh, ada di sini. Ada karbohidrat dari lontong, kentang, dan kerupuk. Ada protein dari telur rebus, tahu, tempe, tauge, dan bumbu kacang. Juga, pastinya ada vitamin dan mineral dari aneka sayuran seperti tomat, timun, kol, selada, dan lain-lain. Tinggal ditambah dengan segelas smoothies buah, lengkap deh

Kalau bikin gado-gado sendiri, kita jadi lebih bisa mengatur porsi setiap bahan-bahannya agar tetap seimbang. Kalau masih ragu berapa banyak masing-masingnya, silakan baca artikel Cara Mudah Menikmati Gizi Lengkap dan Seimbang, ya.

Soal bumbunya bagaimana? Kalau mau praktis, ya bisa beli bumbu pecel jadi. Tinggal dikoreksi rasa dan diencerkan sesuai dengan selera kita masing-masing. Mau giling sendiri kacangnya juga nggak masalah. Apa lagi kalau kita punya food processor.

Capcay


Ini juga jenis menu buka puasa praktis yang lengkap gizi. Sayuran yang biasanya dipakai antara lain wortel, jagung muda, brokoli, bunga kol, sawi hijau, pokcoy, dan tomat. Seru, ya? Sumber proteinnya bisa didapat dari hati ayam, daging ayam cincang, telur puyuh, udang, jamur, dan tahu.

Kalau sumber karbohidratnya, tinggal pilih saja. Bisa pakai nasi biar Indonesia banget. Atau disiramkan ke mi jadi lebih kental nuansa orientalnya. Jika ke mi basah, jadinya hidangan Ta Mie. Sedangkan jika pakai mi kering, jadinya I Fu Mie. Mau yang mana?
  

Mi Ayam


menu buka puasa

Ini olahan mi yang lain. Mi-nya bisa dibeli dalam keadaan basah maupun kering, ya. Walau pelengkapnya terkesan banyak, tapi masaknya cukup praktis, kok. Topping berupa tumisan daging ayam dan jamur cincang.

Sayurnya bisa berupa sawi hijau atau selada. Kalau ingin asupan sayurnya lebih banyak, bisa disiasati dengan menambahkan pangsit isi sayur. Tinggal diatur saja komposisi bahan dalam satu sajian, dan tambahkan buah agar memenuhi gizi lengkap dan seimbang.

Bakso Selimut


menu buka puasa

Ini adalah antitesis dari bakso isi telur. Hehehe. Kalau bkaso isi telur itu, kan telur yang dibungkus bakso. Sedangkan bakso selimut adalah bakso yang dibungkus telur. Berhubung anak-anakku nggak terlalu suka telur rebus, jadinya ini solusi banget bagi mereka saat bahan di kulkas adanya bakso dan telur.

Baksonya didapat dari beli daging terbaik dan digilingkan di pasar. Sudah lengkap dengan segala bumbunya. Pulang dibawa pulang dalam bentuk adonan yang siap dipulung. Kalau ingin menambahkan bahan sayur, bisa berupa sayur giling yang dicampurkan ke dalam adonan bakso.

Cara bikin bakso selimut ini cukup mudah. Suamiku sekali coba langsung berhasil. Sebelumnya, masak dulu baksonya. Setelah matang, masukkan bakso ke dalam kantong plastik food grade sesuai ukurannya.

Ikat bagian bawah kantong. Masukkan kocokan telur yang sudah dibumbui dengan garam dan merica. Usahakan agar seluruh permukaan bakso tertutup oleh telur. Bentuk kantong agar adonan telur membulat mengikuti bentuk bakso, dan ikat bagian atas kantong. 

Setelah itu, tinggal direbus deh, sampai telurnya matang. Buka kantong plastik, dan hasilnya adalah bakso berbalut lapisan telur yang lembuuut ... Pelengkapnya bisa berupa mi, bihun, dan sayuran sawi hijau. Jangan lupa tambahkan buah untuk dikonsumsi secara terpisah, ya.

Selain untuk menu buka puasa, tentu saja semua hidangan di atas ini bisa juga digunakan sebagai menu sahur. Ini menu buka puasa favoritku. Kalau kamu, sukanya berbuka dengan apa?

Baca juga: Mencicipi Menu Sahur di Hotel Mirah Sartika Bogor.

Artikel ini juga diikutsertakan dalam Tantangan Blogging Mei 2020 dari IIDN.

Related Posts

Posting Komentar