header permata pengalamanku

Rapid Test Covid-19 Sebelum Naik Kereta

22 komentar
Rapid Test Covid 19

Sudah tiga bulan ini kakakku terjebak di kota tempat tinggalku, Semarang, berhubung dia tidak bisa kembali ke Surabaya akibat pandemi Covid-19. Surabaya telah dinyatakan sebagai zona merah bahkan sempat menjadi zona hitam. Kota tersebut memberlakukan PSBB, sehingga tidak mudah untuk masuk ke sana.

Terlebih lagi, kompleks perumahan dekat tempat tinggal di kampung halaman kami itu sudah memiliki beberapa warga yang dinyatakan positif mengidap Covid-19, dirawat di rumah sakit, dan akhirnya meninggal dunia.

Bisa dibayangkan betapa suramnya bayangan untuk menempuh perjalanan menuju Surabaya walaupun sebenarnya ingin. Kami pun harus menahan keinginan menikmati suasana Ramadan dan lebaran di kota itu.


Setelah hari raya berlalu, kereta api Semarang-Surabaya pun mulai beroperasi, tepatnya sejak tanggal 12 Juni 2020. Setelah survei sana-sini untuk mencari informasi tentang segala ketentuan bagi para calon penumpang, akhirnya beberapa hari lalu kakakku jadi juga pulang ke Surabaya.

Operasional kereta api mengacu pada Surat Edaran (SE) Gugus Tugas COVID-19 No. 7 tahun 2020 tentang Kriteria dan Persyaratan Perjalanan Orang dalam Masa Adaptasi Kebiasaan Baru Menuju Masyarakat Produktif dan Aman Covid-19.

Salah satunya mengharuskan para calon penumpang kereta api membawa surat bebas COVID-19 dari hasil PCR yang berlaku 7 hari atau rapid test yang berlaku 3 hari. Untuk daerah yang tidak memiliki fasilitas test PCR atau rapid test, bisa berupa surat keterangan bebas gejala seperti influenza yang dikeluarkan oleh dokter dari rumah sakit/puskesmas.

Rapid Test Covid-19

Halodoc Bantu Temukan Rapid Test Covid-19 Terdekat


Kalau masih kebingungan di mana bisa melakukan tes ini, kamu bisa memanfaatkan fitur di Halodoc untuk menemukan lokasi rapid test terdekat. Caranya cukup mudah sebagaimana langkah-langkah berikut ini: 

  1. Buka aplikasi Halodoc
  2. Klik tombol "COVID-19 Test" 
  3. Pilih tempat dan waktu tes
  4. Unggah foto identitas diri (KTP untuk orang dewasa, dan Kartu Keluarga untuk anak di bawah umur) 
  5. Lakukan pembayaran
  6. Tunggu SMS konfirmasi
  7. Datang tepat waktu
  8. Tunjukkan SMS konfirmasi dan kartu identitas diri kepada petugas medis 
  9. Jalani tes
  10. Segera tinggalkan area fasilitas tes.

Tidak perlu menunggu sampai hasil tes keluar, ya, karena nanti akan ada pemberitahuan dari Halodoc tentang hasil tes. Waktunya sepertinya bervariasi tergantung tempat tes, antara satu jam hingga satu hari.

Kalau pengalaman kakakku, Beliau diminta kembali tiga jam kemudian untuk mengambil surat keterangan bebas Covid-19 jika hasilnya non reaktif. Jadi, pastikan kamu menjalani Rapid Test Covid-19 dulu sebelum bepergian dan pastikan membawa surat keterangan yang masih berlaku, ya.

Jangan sampai mengalami hal yang sama dengan kebanyakan para calon penumpang kereta api yang hari itu berangkat bersama dengan kakakku. Mereka ditolak oleh petugas stasiun karena surat keterangannya sudah kedaluwarsa.

Protokol Kesehatan Naik Kereta Api


Pertama, pastikan kondisi badan memang sehat. Tidak menderita pilek, batuk, atau demam. Suhu badan tidak boleh lebih dari 37,3 derajat Celcius. Untuk memastikannya, suhu tubuh penumpang akan diukur setiap tiga jam oleh petugas. 

Gunakan masker, pakaian berlengan panjang, atau sarung tangan. Para penumpang akan dibekali face shield oleh petugas untuk dipakai selama perjalanan hingga meninggalkan area stasiun tujuan. Khusus penumpang berusia di bawah tiga tahun diminta membawa face shield pribadi. 
Setiap penumpang juga tetap harus menjaga jarak duduk. Khusus penumpang berusia di atas 50 tahun, petugas akan memberikan dua bangku untuk tempat duduknya saat dalam perjalanan, sehingga tidak bersebelahan dengan penumpang lain.
Saat itu, satu gerbong kereta api hanya berisi 5-7 orang. Jumlah gerbong ditambah dan tidak semuanya terisi penumpang. Total penumpang ketika itu sepertinya hanya belasan orang. Rasanya jadi seperti naik kereta pribadi dengan biaya ekonomis, ya. Hehehe.

Harga tiket kereta api sebenarnya sudah kembali normal. Namun, tambahan syarat penyertaan surat Rapid Test Covid-19 yang biayanya jauh lebih mahal ketimbang harga tiket membuat banyak orang berpikir ulang untuk bepergian. Jadi, pastikan bahwa memang kita memiliki alasan yang sangat mendesak hingga memutuskan untuk berangkat.

Related Posts

22 komentar

  1. bermanfaat banget nih Mba, semoga yang akan bepergian bisa menyiapkan semuanya.
    Agak rempong sih, tapi demi kebaikan bersama, semoga virus ini bisa segera ditaklukan ya :)

    BalasHapus
  2. Benar-benar harus diperhatikan ya mba berbagai kelengkapan ketika harus bepergian di masa new normal gini. Harus disertai dokumen bebas covid juga ternyata.

    BalasHapus
  3. Terakhir naik kreta pas akhir maret, udh jaman covid... Sepi bgt, semoga qt selalu memperhatikan protokol kesehatan dimanapun berada

    BalasHapus
  4. masa new normal sekarang bukan berarti pandemi sudah berlalu ya mbak, justru masa2 yang harus lebih waspada ya mbak :)

    BalasHapus
  5. Ternyata naik kereta api jarak jauh mengharuskan rapid test juga seperti naik pesawat ya, tindakan yang bagus menurut saya sih biar lebih aman dalam bepergian jadi tidak perlu was was berada di dalam transportasi umum

    BalasHapus
  6. Syarat ini berlaku utk kereta jarak jauh atau kereta lokal semacam Kaligung/Kamandaka juga ya?
    Oya, berapa ongkos utk rapid test sekaramg ini ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. KA lokal juga.
      Tarifnya variatif tergantung tempat. Berkisar antara 250-400 ribu rupiah

      Hapus
  7. Terima kasih banyak informasinya mbak dan sudah share pengalaman. Ini pasti bermanfaat terutama di masa pandemi covid 19 ini

    BalasHapus
  8. HAlodoc sempet adain rapid test juga di deket rumahku, mbak, drive thru pula. tapi aku kok yaa telat banget dapet infonya hiks jadi kelewat deeh

    BalasHapus
  9. Pakai surat kesehatan itu yang berat ya mba, apalagi berlakunya surat juga beberapa waktu saja. Jadi sekarang gak bisa liburan or keluar rumah seenaknya ya mba. Lebih baik di rumah aja kalau ga ada yang terlalu urgent.

    BalasHapus
  10. Iya banget mba kata temenku yang kerja di luar kota mau naik kereta kudu ada surat rapid yg biayanya lbh mahil dr tiket kereta hehehe

    BalasHapus
  11. Makasih banyak infonya, mba Farida, jadi tahu tentang cara rapid test dan ketentuan naik kereta api ke Surabaya, sangat bermanfaat karena tetangga nih mau pulang ke Surabaya juga

    BalasHapus
  12. Segerbong hanya di isi 5-7 orang Mbak? Senyap dong ya suasananya, hehe. Jadi pingin naik kereta api, tapi malas ngurus surat-surat sehatnya. Apalagi surat Rapid Testnya hanya berlaku 3 hari, dih.. Di rumah aja lah dulu..

    BalasHapus
  13. Kirain rapid test covid-19 hanya untuk calon penumpang pesawat, ternyata naik keretapun diberlakukan sama. Yaah, inilah realitanya, semoga semua ini segera berlalu. Amin

    BalasHapus
  14. Kemarin suamiku ada tugas mau ke Bandung tapi ga jadi naik kereta karena mikirnya repot juga kalau harus rapid test padahal lagi terburu-buru

    BalasHapus
  15. Masku pengen ngunjungi aku di Bandung juga uda bisa berarti yaa..
    Semoga mobilitas ini gak menambah lagi kenaikan orang-orang yang terkena virus.
    Aamiin~

    BalasHapus
  16. Halodoc mendukung banget Gugus tugas pencegahan covid ini ya, Mbak. Aku baru tahu kalau bisa ngecek juga mau tes rapid di mana. Terus hasilnya juga nggak perlu nunggu. Membantu banget.

    BalasHapus
  17. Alhamdulillah sudah mulai ada tanda tanda kehidupan akan bangkit kembali, harus pintar menjaga kebersihan diri.. semangat new normal

    BalasHapus
  18. Memang siap gak siap harus siap ya menyambut new normal ini, yang penting tetap waspada aja

    BalasHapus
  19. Surabaya grafik covid masih naik terus, Mbak? Aku udah ngga pernah update perkembangan covid soalnya. Beruntung ada aplikasi halodoc yg bisa bantu cari tahu lokasi rapid test, ya.

    BalasHapus
  20. Huhuhu meskipun ada Rapid Test ini tidak membuat kami serta-merta bahagia karena bis mudik ke Kertosono (dari Surabaya)
    Kami pilih di rumah saja

    BalasHapus
  21. Sedih mbak liat angka Covid di Surabaya.. berdoa biar Covid cepet pergi deh dari Indonesia.

    Intinya jangan ke mana-mana kalau ndak bener-bener mendesak.

    BalasHapus

Posting Komentar