header permata pengalamanku

Resep Lontong Balap yang Selalu di Hati

4 komentar
Lontong Balap

Ada yang pernah dengar nama makanan tradisional satu ini? Pernah mencobanya? Penasaran enggak, dari mana nama ini berasal? Ternyata, nama ini muncul karena fenomena para penjajanya dulu yang sering berjalan cepat-cepat menuju pos terakhir di Pasar Wonokromo agar bisa mendapatkan pembeli lebih dulu. Jadi, kesannya kayak balapan, gitu. Pasar Wonokromo itu sekarang sudah ditata menjadi lebih modern dan disebut dengan Darmo Trade Center (DTC).

Baca juga: DTC Surabaya Zaman Now, Seperti Apa?

Makanan ini sepertinya merupakan salah satu kuliner Indonesia yang paling sering kusebut, deh. Ya, bagaimana lagi? Memang ini makanan favoritku sejak pertama kali mengenalnya. Sampai-sampai, di mana pun berada, aku selalu mengidamkannya saat hamil.

Agak ribet sih, karena ternyata sajian sederhana jarang sekali bisa ditemukan di luar Jawa Timur. Akan tetapi, untungnya masakan ini sebenarnya cukup mudah pengolahannya. Jadi, kalau memang kondisi sedang memungkinkan, ya tinggal bikin sendiri saja.

Resep Lontong Balap


Bahan kuah:
2 genggam kecambah
5 buah udang, kupas dan sisakan ekornya
1 siung bawang putih, cincang halus
1 batang daun pre, iris kasar
2 batang seledri, potong kasar
garam, merica, kecap manis, dan air secukupnya
minyak untuk menumis

Cara membuat:
1. Tumis bawang putih dan daun pre hingga harum, tambahkan udang, garam, merica dan kecap manis. Aduk sampai udang berubah warna.
2.  Tuang air secukupnya dan biarkan mendidih.
3.  Masukkan kecambah, masak hingga kecambah setengah matang.
4.  Angkat dan taburi seledri.

Bahan lentho:
1 kg kacang hijau
1/2 kg ketela pohon parut/giling
3 lembar daun jeruk iris tipis
1 butir telur
2 sdm garam

Bumbu halus:
1 ruas kunyit,laos,jahe,kencur
2 sdm ketumbar
5 siung bawang merah
3 siung bawang putih

Cara membuat:
1. Cuci bersih kacang hijau, tiriskan
2. Campurkan bahan lentho dan bumbu halus, tambahkan kacang hijau, aduk hingga rata
3. Pulung adonan berbentuk bulat telur
4. Goreng hingga matang kecokelatan

Pelengkap:
1 buah lontong, potong-potong
2 buah tahu, goreng dan potong-potong
1 sdt bawang putih goreng
1 sdt petis udang
Cabai sesuai selera
1 sdm bawang merah goreng untuk taburan

Penyajian:
1. Haluskan bawang putih goreng, cabe rawit, dan petis udang di atas piring dengan bantuan 1 sdm kuah sayur kecambah, aduk hingga tercampur rata
2. Letakkan lontong, tahu, lalu sayur tauge di atasnya.
3. Taburi dengan lentho yang dipotong-potong dan bawang goreng. Siap disantap.

Lontong Balap

Gizi dalam Lontong Balap


Ternyata masih banyak lho, yang bertanya-tanya apakah lontong balap ini aman bagi ibu hamil? Padahal, dari komposisinya saja, sudah jelas kalau menu ini cukup lengkap untuk memenuhi kebutuhan gizi kita.

Ada karbohidrat dari lontong dan ketela dalam lentho, protein nabati dari tahu dan kacang hijau dalam lentho, sayuran dari tauge, protein hewaninya didapat dari kandungan udang dalam kuah dan bisa ditambahkan dengan sate kerang. Jika alergi kerang, masih bisa diganti dengan udang tepung jika alergi pada kerang. 

Baca juga: Manfaat Luar Biasa Mengonsumsi Bubur Kacang Hijau bagi Bumil.

Setiap bahan dalam lontong balap ini, sudah pasti bermanfaat, kan? Kalau masih ragu dengan kebersihan bahan dan pengolahannya, tinggal memasak sendiri saja menggunakan resep di atas. Semoga berhasil dan selamat menikmati!

Related Posts

4 komentar

  1. Sudah sering denger perihal lontong balap. Tapi blm pernah coba mbak hehehee

    BalasHapus
  2. Saya pernah dengar sih tapi tidak tahu bagaimana keluar istilah itu, ternyata karena pedagangnya pada kejar kejaran agar bisa mendapatkan pembeli atau balapan ya, unik juga.😅

    Lontong balap banyak gizinya, jadinya aman untuk ibu hamil ya.😊

    BalasHapus
  3. aku jadi kepingin lontong nih jam makan siang begini...dari kemarin kambing ma sapi mulu mbaakkk :D

    BalasHapus

Posting Komentar