header permata pengalamanku

Ultraman di Mata Anak

4 komentar

ultraman
Siapa di sini yang belum pernah dengar nama Ultraman? Sepertinya, banyak yang mengenal karakter kelahiran Jepang di tahun 1966 ini, ya. Bisa tetap bertahan dari zaman orang tuaku masih anak-anak sampai sekarang, membuktikan bahwa dia memang sebuah legenda.
Kalau aku sendiri mengenal karakter Ultraman ini dari sejak masuknya ke Indonesia, yaitu tahun 1991, karena tayang di TVRI 1991. Ya, sekadar tahu aja. Enggak benar-benar paham segala detil kekuatan, musuh-musuh, dan jalan ceritanya.
Makanya, aku takjub banget begitu tahu Dul (8 tahun) yang bersemangat memainkan gim Ultraman Legend of Heroes di ponselku. Ternyata, masih populer, ya? Gim ini memang sejalan dengan hobi dan cita-cita Dul di dunia robotik. 
Sebenarnya, menurut peraturannya di rumah ini, anak-anak boleh bermain gim berbayar jika sesuai dengan cita-citanya. Namun, hingga saat ini, Dul tetap bertahan memainkannya secara gratis. Dia tidak merasa perlu membayar untuk menikmati fitur tambahan ini-itu.
Nah, aku jadi penasaran, dong. Seseru apa sih, Ultraman Legend of Heroes ini? Kenapa Dul betah banget mainnya, tetapi enggak sampai bikin dia ketagihan dan merasa harus membayar untuk melengkapi kepuasannya?
Kalau sebelumnya aku pernah mengulas tentang gim Anak Sholeh, aku jadi ingin tahu sekilas tentang gim kesayangan jagoanku ini dengan cara mewawancaranya. Aku terinspirasi dengan hasil wawancara tentang kesan Bilqis selama belajar dari rumah dulu. Siapa tahu kembali ada banyak fakta menarik yang bisa kudapatkan. Yuk, ikuti obrolan kami!

Umi: Kapan kamu pertama kenal Ultraman?

Dul: Eee ... Aku enggak yakin. Mungkin waktu umur tiga tahun.

Umi: Kamu kenal Ultraman dari mana?

Dul: Aduh, aku enggak tahu, ya. Tiba-tiba aja aku tahu. Mungkin pernah menonton di TV Nenek.

Umi: O.K. Kalau gim ini, kamu tahu dari mana?

Dul: Uh ... Aku lupa. Pokoknya aku nemu aja.

Umi: Tahu dari Youtube?

Dul: Enggak.

Umi: Lihat iklannya di HP?

Dul: Mungkin.

Umi: Atau disarankan pas buka play store?

Dul: Mmm ... Mungkin, ya.

Umi: Kamu tahu cara mainnya dari mana?

Dul: Aku belajar sendiri. Kan, ada tutorialnya di sini.

Umi: O.K. Mungkin kamu juga tambah pengetahuanmu dengan nonton tipsnya di Youtube?

Dul: Enggak, lah! Ini kan, gampang banget. Masa gini aja minta diajari, sih? Ini langsung ngerti, kok.

Umi: O.K. Kenapa kamu suka gim ini?

Dul: Seru, kan? Lawan-lawanan, gitu.

Umi: O.K. Itu karakter pertamanya semua dapat sama?

Dul: Random. And I'm lucky! Pertama langsung dapat monster kuat gini, lo (sambil menunjukkan si monster).

Umi: Oh, itu makanya kamu tetap semangat mainnya, ya.

Dul: Hem, iya.

Umi: Mana karakter punyamu yang paling kamu suka?

Dul: (Mencari-cari sebentar lalu menunjukkan ke Umi) Ini!

Umi: Lo? Kamu paling suka monster? Bukan Ultramannya?

Dul: Yah, soalnya dia paling kuat!

Umi: Oh, gitu. Berarti kamu jadi musuhnya?

Dul: Hem, di sini bisa pilih sih, kita mau jadi monster atau Ultraman.

Umi: Oh ... Ada karakter ceweknya, enggak?

Dul: Ada. Kalau enggak salah ada ... empat.

Umi: Ada fitur berbayarnya, enggak?

Dul: Ada. Kalau mau bayar bisa dapat ini ... ini ... ini ... (menjelaskan beberapa bonus yang aku enggak hafal).

Umi: Kamu enggak merasa perlu bayar itu?

Dul: Hem, enggak, sih. Aku masih bisa asyik main dengan cara lain. Cuma ...

Umi: Cuma ...?

Dul: Eh, ini ada karakter yang keren banget tetapi harus bayar.

Umi: Kamu mau?

Dul: Mau aja. Tapi, kan bayar.

Umi: Oh, jadi mau aja, ya? Enggak mau banget?

Dul: He ... he ... he ... Iya, mau aja.

Ya, begitu cuplikan obrolan kami tentang gim Ultraman Legend of Heroes. Rupanya, walau sesuai dengan minat, tetapi Dul enggak sampai seheboh para warganet yang lagi kecanduan main gim ini sampai rela bayar banyak dan cari jalan pintas untuk membobol sistemnya. Apakah jagoanmu saat ini sedang suka main gim juga? Gim apa?

Related Posts

4 komentar

  1. Wah Ultraman juga sudah kutonton sejak kecil dan sekarang anaku nonton meskipun kayaknya dia belum terlalu hafal.. Emang dibatasi juga sih apalagi yt wiken doang dan game angka paling alias kalkulator hahahha

    BalasHapus
  2. Ultramen menemani masa kecil dan sekarang juga suka nonton si kalau mudik. Karena di Cikarang gak ada chanel RTV. Hehe... tapi kalau game baru tahu. Jadi pengin main.

    BalasHapus
  3. Ultraman muncul jaman aku masih SMA, anakku yang 19 tahun gak main ini juga hehe. Soalnya cewe. Tapi ultraman ini kutemui kalau aku main ke rumah temanku yang punya anak cowo, pasti ada Ultraman ^_^

    BalasHapus
  4. Senengnya anak bisa membatasi diri ya mba dari bermain games di gadget. Tahu sendiri anak jaman skrng kalau belum ditegur ortu ga akan selesai. Dul baik banget

    BalasHapus

Posting Komentar